Ticker

6/recent/ticker-posts

Ekowisata Memang Menguntungkan, Tapi Juga Bisa Merugikan



Penulis : Nur Azis Ariansyah

Mahasiswa Departemen Biologi Universitas Andalas

Apasih ekowisata itu?

Ekowisata merupakan suatu tempat yang dijadikan objek wisata untuk dikunjungi oleh banyak orang yang dalam hal ini menjadikan alam sebagai objeknya. Menurut Latupapua (2007), ekowisata merupakan istilah dan konsep yang menghubungkan antara pariwisata dengan konservasi. Ekowisata merupakan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan merupakan jenis wisata yang mengutamakan tanggungjawab wisatawan terhadap lingkungan. Saat ini Ekowisata sangat hangat menjadi pembicaraan dimasyarakat karna dianggap dapat menjadi sumber peningkatan ekonomi pada masyarakat didaerah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Hal ini dikarenakan indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan indonesia dikenal memiliki panorama yang indah  sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan keuntungan tersebut.

Pada dasarnya ekowisata ditujukan untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, menghormati dan menjaga keberadaan alam, lengkap dengan lingkungan sekelilingnya. Sebagai kegiatan konservasi alam yang melibatkan partisipasi masyarakat secara materi. Partisipasi masyarakat ini akan digunakan untuk memelihara kelestarian hayati dan mengembangkan keberagaman hayati di wilayah ekowisata. Kegiatan ekowisata secara tidak langsung akan membutuhkan tenaga masyarakat sekitar untuk menjaga dan mengembangkan potensi dan keragaman hayati. Dengan begitu, kegiatan rekreasi ini sangat berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Ekowisata memiliki tujuan yang baik untuk masyarakat umum. Ekowisata juga dapat dijadikan sebagai wadah penelitian yang juga menguntungkan bagi peneliti apalagi dalam hal konservasi. Akan tetapi semua itu akan terwujud jika tidak melenceng dari konsep dan prinsip Ekowisata. Melansir dari Rimbakita.com ekowisata memiliki beberapa prinsip yaitu Membangun kesadaran untuk menghormati lingkungan, budaya, dan meningkatkan rasa hormat kepada lingkungan masyarakat sekitar, memberikan manfaat ekonomi bagi kegiatan konservasi lingkungan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, memberikan pengalaman positif kepada pengunjung dan tuan rumah, membangun dan mengoperasikan infrastruktur tanpa memberikan dampak negatif kepada lingkungan, menghormati (hak-hak, budaya, hukum adat dan kehidupan spiritual dan sosial masyarakat sekitar wilayah ekowisata). Dengan adanya prinsip-prinsip tersebut yang akhirnya menciptakan dukungan dan dorongan agar dibentuknya sebuah ekowisata.

Daerah yang memiliki keunikan dan keanekaragaman yang indah kebanyakan dikelolah menjadi sebuah objek wisata alam. Ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi pengelolah objek wisata tersebut. Contohnya saja dengan adanya objek wisata disana bisa membuka lowongan pekerjaan bagi pemuda,orang tua bahkan anak-anak didaerah tersebut. Ekowisata juga dapat meningkatkan perekonomian daerah bahkan warga yang berprofesi sebagai pedagang baik makanan ataupun barang juga bisa meningkatkan perekonomiannya. Adanya objek wisata di suatu daerah juga dapat menjadikan daerah tersebut dapat terkenal bahkan sampai ke mancanegara.  

Ekowisata memang banyak memberikan keuntungan dalam segi ekonomi, akan tetapi ada dampak yang merugikan yang sangat jarang di perhatikan. Ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Namun banyak lokasi pariwisata yang mengabaikan konsep ekowisata di daerahnya masing-masing. Mereka hanya mengeksploitasi alam untuk mencukupi kebutuhan manusia dan hasrat untuk bersenang-senang. 

Kurangnya wawasan yang diberikan kepada masyarakat tentang kajian ekologi dan dampak perusakan alam menjadi alasan terbesar mengapa ekowisata malah dapat merugikan. Alam banyak dialihfungsikan untuk kepentingan sesaat. Mengorbankan keberlangsungan lingkungan hidup untuk kepentingan material. Tindakan-tindakan tersebut malah akan menjadikan kerugian bagi masyarakat itu sendiri. Sosialisasi dan kajian seputar lingkungan hidup masih belum didapatkan oleh masyarakat luas. Lebih parahnya lagi anggaran menyelamatkan alam juga kalah dengan kepentingan politik, olahraga, dan ekonomi. Sementara konsep ekowisata hanya diterapkan dibeberapa daerah yang punya peran strategis terhadap pendapatan negara. Sedangkan didaerah yang kurang perhatian tidak menggunakan konsep ekologis dalam menciptakan tempat pariwisata.

Ekowisata seharusnya memiliki tujuan yang baik sebagai wadah konservasi akan tetapi malah justru menjadi  tempat perusakan alam. Hal ini dapat terjadi karna ke egoisan dan kepedulian dari pengelola maupun pengunjung yang ada. Ekowisata yang bertujuan sebagai tempat berinteraksi langsung dengan alam juga dapat memberikan dampak negatif untuk satwa yang ada disana. Misalnya hewan-hewan seperti monyet yang malah menjadi jinak dengan manusia dan tidak lagi merasa terancam dengan adanya manusia. Hal ini memang terlihat seperti masalah sepele dikalangan umum, akan tetapi lambat laun ini akan menjadi konflik antara satwa dengan manusia.

Jika dilihat dari keadaan lingkungan dilapangan (tempat yang dijadikan ekowisata), justru malah banyak yang melenceng dari konsep dan tujuan dibuatnya ekowisata. Banyak nya sampah berserakan di mana-mana,pembukaan lahan dan pembangunan yang dibangun ditempat tersebut justru malah mengganggu ekosistem yang ada. Mirisnya sampah yang tertumpuk disekitaran objek wisata alam ini yang kurang mendapat perhatian. Bahkan jika itu dibiarkan dapat menjadi bencana alam seperti banjir bahkan bisa saja sampah plastik yang ditinggalkan akan dimakan oleh satwa yang ada disana. Ini akan mengganggu pencernaan satwa bahkan kematian satwa. Atau hewan dengan ekosistem yang rusak akan beradaptasi bahkan sampai merubah morfologi tubuhnya dan menghilangkan sifat awalnya.

Banyak pengelola objek wisata yang menganggap sepele sampah ini. Harusnya pengelola ikut menjaga objek wisata alam dari sampah. Kadang pengelola hanya mengharapkan insert pengunjung saja, tetapi fasilitas seperti tempat sampah tidak diperhatikan dan bahkan tidak disediakan. Hal ini yang juga menjadi faktor tertumpuknya sampah di area objek wisata alam. Pengunjung juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan Ekowisata yang ada. 

Belum terlambat bagi kita untuk menyelamatkan keanekaragaman yang kita miliki. Salah satunya dengan cara mengoptimalkan semua yang sudah dikonsepkan dan dijalankan sesuai dengan tujuannya. Mari sama-sama kita jaga kekayaan biodiversitas yang kita miliki agar anak cucu kita juga dapat menikmatinya nanti. “Salam lestari, Salam konservasi”.




Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS