Ticker

6/recent/ticker-posts

ALIRAN SILEK HARIMAU MINANGKABAU, SILEK HARIMAU MUARO PINGAI



Oleh : Ihsan Nur Rahmadhan, Mahasiswa Universitas Andalas, 

Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Minangkabau



Indonesia memiliki banyak sekali ragam tradisi serta budaya nya yang terkenal hingga mancan Negara. Dengan luas Negara sebesar 1.916.906 Km persegi untuk wilayah daaratannya dari Sabang hingga Merauke pasti memiliki tradisi dan budaya yang unik sesuai ciri khas mereka masing-masing. Tradisi dan budaya tentu memiliki perbedaan arti. Tradisi adalah kebiasaan yang turun temurun dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Menurut Coomans, M (1987,73) mengatakan, tradisi adalahj sebuah gambaran perilaku atau sikap masyarakat dalam kurun waktu yang sudah sangat lama dilaksanakan secara turun temurun mulai dari nenek moyang. Tradisi yang sudah menjadi sebuah kebudayaan, maka akan menjadi acuan dalam bertindak, berbuat, berbudi, bersikap dan juga berakhlaq. Sedangkan pengertian budaya ialah, suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut E.B Tylor (1832-1917), mengatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki ragam tradisi dan budaya yaitu di Provinsi Sumatera Barat. Pada provinsi ini memiliki ciri khas yang unik seperti kesenian dan bela dirinya. Bela diri yang terdapat di Sumatera Barat yaitu Silek Minangkabau. Silek Atau Silat adalah seni bela diri yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, yang diwariskan secara turun temurun. Silek merupakan salah satu bekal bagi masyarakat Minangkabau yang memiliki kebiasaan merantau semenjak beratus-ratus tahun. Silek juga memiliki atau mempunyai beragam filosofi seperti Alam takambang jadi guru, yang artinya adalah orang minang belajar kepada alam. Dan ada pula pepatah lain mengatakan, Musuah Indak dicari kok basuo kok dapek diilakan, yang artinya seorang pasilek tidak untuk mencari musuh melainkan mencari teman jika musuh datang seorang pasilek minang berusaha untuk menghindar dahulu sebelum kondisi yang terdesak sehingga harus menyerang. Pada silek Minangkabau ternyata memiliki beberapa alirannya yang salah satunya adalah Silek Harimau. 

Silek harimau adalah kesenian bela diri minangkabau yang gerakannya meragakan gerakan harimau. Silek Harimau memiliki teknik yang gesit dan gerakan yang begitu indah. Namun, dibalik teknik dan gerakan yang tersebut, terdapat berbagai serangan mematikan yang diterapkan untuk melumpuhkan musuh dengan sangat cepat. Gerakan ini terkenal cukup menyakitkan dan membuat lawan tak berkutik dan hanya bisa merebah di bawah dengan tubuh yang tidak bisa melawan balik. Selain itu, silat harimau juga menggunakan cakar sebagai senjata untuk menyerang lawannya. Cakaran mengarah ke leher, muka dan bagian vital dari lawan. Teknik ini menjadi ciri khas yang tidak ada pada silat lainnya.pada awal sejarahnya, silat harimau hanya diajarkan pada saat peperangan saja dan hanya dipakai oleh para pengawal kerajaan. Silat harimau pertama kali tercipta di daerah Pariangan, pada tahun 1119, oleh Datuk Suri Diarjo melatih para pasukan kerajaan dengan berbagai gaya silat yang berbeda-beda, karena pada zaman dahulu, para pasukan silat sering menghadapi pertempuran satu lawan satu, satu lawan tiga, ataupun satu lawan empat. Silek Harimau juga memiliki beberapa cabang atau pembagian salah satunya yaitu Silek Harimau Muaro Pingai.

Silek Harimau Muaro Pingai adalah salah satu silek harimau yang terdapat di jorong Subarang, Nagari Muaro Pingai, kecamatan Junjuang Sirih, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Nama pendiri Perguruan ini ialah, Angku Gagak Hitam, serta pelatih di perguruan ini bernama Muhammad Irvan. Perguruan ini ternyata memiliki jaringan perguruan lainnya seperi berada di, Tambilahan, Air Molek, Sorek (Riau), Taluak Kuantan, Bukittinggi, Rimbo Bujang, Tebo Jambi Kota, Kuala Tungkal, Jakarta. Menurut narasumber ataupun informan yang sekaligus sebagai pelatih di perguruan tersebut mengatakan bahwa perguruan ini didirikan pada tahun 1976 lalu dikembangkan pada tahun 2009, yang memiliki tujuan untuk pertahanan kampung, serta untuk olahraga kampung. Pada gerakan silek yang diajarkan pada perguruan ini ada 27 gerakan namun hanya ada sepuluh gerakan utamanya.

Dari macam-macam gerakan tersebut ternyata memiliki arti dari masing-masingnya. Dari 10 gerakan utama bisa dijelaskan atau di rincikan seperti, yang pertama adalah, Gerak Dasar gerakan ini mengartikan bahwa kita harus mengetahui adat dan adab dalam perguruan. Yang kedua adalah Harimau bayang berasal dari awal pertama dianggap dari kecil menjadi yang besar. Yang ketiga yaitu, Harimau tujuah dapat diartikan bahwa ada tujuah aturan yang digenggam alfatihah untuk nabi, leluhur, kampung, masyarakat, untuk latihan, keluarga, lapangan. Yang keempat Sambah ka langik gerakan ini merupakan gerakan sambah atau mendekatkan diri kepada Tuhan. Yang kelima, Harimau sabaleh dari namanya saja sudah jelas yaitu ada sebelas perintah yang harus dikerjakan.diantaranya, Sholat, zakat, mangaji, puasa, naik haji, iman kepada Allah, Berbakti kepada orang tua, tidak melawan kepada kedua orang tua, menghindari perbuatan mungkar, menghindari perbuatan zina. Yang ke enam Ikua harimau setinggi-tingginya kita jangan lupa melihat kebelakang dapat diartikan kita bisa belajar dari pengalaman dulu yang pernah terjadi dan ketika sudah didepan jangan terlalu ceroboh. Yang ketujuh gerakan Mawar gerakan ini dapat diartikan walaupun dia bagus tetapi karena duri yang ada di batangnya akan mampu melukai, lawan yang mengganggu dirinya. Ke delapan Sapu jagat membersihkan dari sifat iri dengki sombong, serta seluruh sifat buruk. Gerakan ke Sembilan Tapak gagak gerakan ini dapat diartikan seperti menghargai yang lebih tua. Ketika kaki sudah terhentak di bumi pantang untuk surut kembali. Dan yang terakhir adalah gerakan Pangeran sejati memahami, sempurna dalam bentuk ilmu bela diri. 

Untuk belajar di perguruan ini memiliki langkah-langkah atau aturan seperti pandai membaca dua kalimat syahadat, dilarang untuk melawan kepada kedua orang tua, meminta maaf kepada kedua orang tua, serta aturan-aturan lainnya yang berhubungan dengan ajaran islam. Dari tahun ke tahun perguruan ini memiliki perkembangan dari jumlah murid dengan total 1200 orang dari awal berdiri hingga sampai waktu saat ini. Untuk program latihan rutinnya sangat tersusun bukan hanya murid nya saja yang latihan melainkan Pembina serta pelatihnya juga ada hari lain untuk latihannya dan tidak di gabung dengan muridnya. Tanggapan masyarakat terhadap perguruan silek ini sangat positif. Karena zaman yang sudah mulai berkembang anak muda jaman sekarang lebih hobi mempelajari ilmu bela diri dari Negara asing dari pada ilmu bela diri yang ada pada Negara kita. Ada beberapa cara atau upaya agar kesenian bela diri kita ini tidak hilang seperti, mengadakan festival silek minang, melakukan kegiatan latihan rutinitas, mengenalkan seni bela diri kita ke wilayah lain maupun Negara lain, dan lain sebagainya.







Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS