Ticker

6/recent/ticker-posts

Adat sopan dan santun dalam Minangkabau




Adat sopan santun, tata krama dan sering juga disebut sebagai etiket telah menjadi bahagian dalam kehidupan manusia. Sopan santun sudah merupakan persyaratan dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun dalam waktu apapun juga. Dalam proses sosialisasi seseorang itu sejak kecil telah diajarkan, umpamanya kalau seseorang memberikan sesuatu hendaklah diterima dengan tangan kanan dan mengucapkan terimakasih. Orang tua sejak kecil telah mengajarkan cara minum, menyapa, memberi hormat, berbicara, berpakaian, bersikan dan lain-lain. Akhirnya prilaku seseorang terbentuk menjadi kebiasaan, tanpa disadari mengapa berbuat demikian. Adat sopan santun lahir, karena adanya interaksi antara individu maupun dengan masyarakat.

Adat sopan santun yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama-kelamaan merambat kelingkungan masyarakat yang lebih luas dan akhirnya diterima sebagai sesuatu kesepakatan bersama tanpa tertulis. Sesuai dengan perkembangan waktu tanpa disadari muncul kesepakatan yang tersaring dari lingkungan masyarakat setempat dan masyarakat pada wilayah tertentu.

Adat sopan santun memanggil orang. Di dalam adat dilarang memanggil seseorang dengan melambaikan tangan kiri demikian pula menerima sesuatu pemberian orang tidak dibiasakan dengan tangan kiri melaikan dengan tangan kanan, begitulah yang sopan menurut kebiasaan yang berlaku, juga bila ingin menyetop mobil atau membalas hormat orang lain jangan dengan tangan kiri melainkan dengan mengenaka tangan kanan.

Adat sopan santun menjawab pertanyaan orang lain bila orang bertanya, jawablah dengan sopan dan hormat, jangan sikap tak acuh terhadap orang lain. Kalau tidak adamenjawab pertanyaan atau memberikan informasi jawablah dengan baik.

Adat sopan santun duduk Jika duduk di hamparan, duduklah bersila baik-baik dan jangan tegakkan lutut. Juga bila duduk dikursi tidak baik melipatkan kaki di atas lutut. Kepada perempuan yang duduk di hamparan sekali-kali jangan tegakkan lutut, baik di hadapan ibu bapak, adik dengan kakak. dihadapan mamak dengan nenek, apalagi dihadapan laki-laki Jain Tujuannya selain tidak sopan juga menghindari aurat jangan kelihatan.

Adat sopan santun berbicara. Dalam berbicara jaukanlah kata-kata kotor, kata-kata yang menyakitkan hati orang. Peliharalah dalam berkata-kata, karena mulutmu harimaumu. Pantun adat mengatakan anjalai di tangah kato tumbuah sarumpun ja gundi kok tak pandai bakata-kata, bak alu panjukia duri angelai di tengah kata tumbuh serumpun dengan legundi, jika dak pandai berkata-kata seperti alu pencukil duri).

Adat sopan santun mandi Sekali-kali jangan bertelanjang di tempat umum pantun adatnya mengatakan ranak kalikih dek a tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok abih rasa jo malu lee Logge pangabek (binasa pepaya karena banalu sampun di tepi tebat, jika habis rasa dengan mala at kay langgar pengikat). Jangan mandi bercampur salaki dengan perempuan hal ini dilarang oleh adat diharamkan oleh agama. Adat mengatakan, sawah diagiah bapamatang adang dibari babintalak (sawah di berpematang. ladang diberi berbintalak). artinya ada batas batasnya.

Meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sesuatu yang berkembang dikalangan wanita sekarang adalah memanggil teman wanitanya dengan kata wa-ang menurut ketentuan yang biasa, panggilan tersebut untuk laki-laki. Kata adat letakkan sesuatu pada tempatnya.

Adat sopan santun bepergian. Dilarang oleh adat bergau bebas antara laki-laki dengan perempuan atau berpergian dengan yang bukan famili atau bukan suami. Pepatah adat mengatakan abih sandiang dek bagesa, abih miang dek bagisia abih gali dek galtik (habis sanding karena berger miang karena bergisir. habis geli karena gelitik). Maksudnya akan habis malu dan sopan jika sesuatu yang tidak baik terbiasa dilakukan. Akan lebih terlarang menurut adat dan berdasar menurut syarak bila ada kumpulk bersama tanpa perkawinan yang sah.

Adat sopan santun berpakaian Menurut adat dan sarak hindarilah membuka sebagian dari aurat spent mea kuduk, sebagian dari dada oleh seorang wanita. Hindari berpakaian yang tidak menurut adat yong tak pada tempatnya seperti laki-laki bersubang. berkalung dan memakai gelang."

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS