Tren Proyek K-Popers dalam Langkah Partisipasi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi
Siapa yang tidak mengenal K-Pop? Aliran musik yang populer di kalangan remaja yang pada saat ini peminatnya terus bertambah, bahkan peminatnya bertambah bukan hanya di Indonesia saja, akan tetapi sampai tingkat internasional, sehingga terdapat istilah untuk seorang penggemar K-Pop, yaitu K-Popers. Korean Pop atau biasa disingkat dengan K-Pop merupakan suatu aliran musik yang berasal dari Korea Selatan yang memiliki ciri khas yang unik, dimana musik K-Pop menggabungkan berbagai aliran musik lainnya seperti Rock, Rap, Balad, bahkan Klasik. Meskipun mencampurkan berbagai aliran musik tersebut, lagu K-Pop yang dihasilkan tetaplah menarik dan diminati oleh banyak orang. K-Pop menjadi suatu hal yang penting dalam perkembangan ekonomi dan industri musik Korea Selatan, bahkan diperkirakan bahwasanya dari industri K-Pop memberikan kenaikan sebanyak 5% setiap tahunnya pada pendapatan Korea Selatan.
K-Pop sendiri mulai berkembang pesat sejak tahun 1980-an. Pada mulanya, K-Pop hanya diminati oleh masyarakat Korea Selatan saja, namun semenjak tahun 2007, industri K-Pop semakin maju dan berkembang hingga sekarang. Di negara asalnya yaitu Korea Selatan, menjadi suatu hal yang sangat sulit untuk menjadi idola K-Pop, karena idola K-Pop merupakan orang-orang yang disiapkan dan dihasilkan dengan sistem latihan yang berat selama bertahun-tahun. Meskipun berlatih dalam jangka waktu yang lama, seorang trainee atau sebutan bagi mereka yang akan menjadi calon idola K-Pop belum pasti untuk menjadi idola K-Pop nantinya. Karena usaha yang begitu keras, kepribadian, dan didukung dengan bakat yang luar biasa, banyak orang yang mulai mencari tahu informasi seputar idola K-Pop dan bergabung menjadi penggemar. Biasanya, seorang idola K-Pop, baik seorang penyanyi solo K-Pop ataupun penyanyi grup (boy band/girl band) memiliki grup penggemar atau biasa disebut sebagai fandom. Antara suatu idola K-Pop dengan idola K-Pop lainnya memiliki nama fandom yang berbeda, contohnya saja boy band EXO yang memiliki fandom bernama EXO-L, BLACKPINK yang memiliki nama fandom Blink, dan BTS yang memiliki nama fandom ARMY.
K-Popers yang tergabung dalam fandom suatu idola K-Pop akan berusaha membahagiakan idola mereka dengan berbagai tindakan, bukan hanya sekedar menghadiahkan idola mereka barang mewah nan mahal untuk membahagiakan idola mereka, fandom K-Pop saat ini berlomba-lomba melakukan proyek kemanusiaan termasuk rehabilitasi lahan dan konservasi. Proyek kemanusiaan yang dilakukan oleh K-Popers saat ini sangat beragam dan bermanfaat, berbagai contoh diantaranya berupa proyek reboisasi atau penghijauan kembali suatu lahan, donasi untuk suatu bencana alam, pelepasan anakan penyu, hingga proyek penanaman bakau pada hutan mangrove. Biasanya proyek oleh K-Popers tersebut dilakukan untuk merayakan ulang tahun atau kerja keras idola mereka. Bukan itu saja, terbukti bahwasanya tercatat sepanjang tahun 2022 terdapat 2577 proyek kemanusiaan yang dilakukan oleh berbagai fandom K-Pop untuk memperbaiki alam dan sebagai agen perpanjangan tangan dalam menyelamatkan ekosistem.
K-Popers melakukan berbagai teknis ketika ikut serta dalam konservasi, bukan hanya dalam bentuk uang atau donasi, tetapi K-Popers juga melaksanakan serangkaian kampanye, pelepasan hewan terlindungi, dan membuat petisi untuk memperbaiki suatu sistem lingkungan. Pada tahun 2021, terdapat suatu proyek yang diadakan oleh Jaeminnesia (fandom Jaemin yang tergabung dalam grup NCT) yang dimana melakukan petisi untuk melepaskan kembali Orang Utan yang difasilitasi oleh BOS Foundation, sehingga terdapat 14 Orang Utan yang berhasil diselamatkan dan dikembalikan ke habitat aslinya, yaitu di Sumatera Utara dan Kalimantan.
K-Popers juga peduli atas kelestarian tumbuhan, dimana pada tahun 2021 hingga 2022 tercatat sudah ada lebih dari 400 ribu pohon yang telah ditanam kembali di seluruh dunia, semua itu merupakan hasil dari donasi dan kerja sama antar K-Popers, bahkan donasi itu masih dijalankan hingga saat ini atas kepedulian mereka terhadap lingkungan. Tentunya kita mengetahui bahwa pada saat ini, proyek pembangunan dan perusakan hutan terus saja dijalankan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka K-Popers melakukan hal tersebut sebagai bentuk untuk mencegah dan melawan bencana alam yang bisa saja dapat timbul.
K-Popers juga ikut serta dalam mengatasi sarana Pendidikan, terbukti pada tahun 2020 silam, penggemar Taehyung yaitu personil boy band BTS melakukan pengumpulan donasi hingga mencapai 1 miliar rupiah untuk membangun sekolah di China, sekolah tersebut diberi nama “Sekolah V BTS” sesuai dengan nama panggung idola mereka, bahkan hingga saat ini sekolah itu masih beroperasi. Selain contoh tersebut, banyak proyek Pendidikan lain yang dilakukan oleh penggemar K-Pop kepada idola mereka, contohnya saja penggemar Yoona SNSD membangun sekolah di China, penggemar TVXQ yang membangun perpustakaan di Korea Selatan, serta penggemar Yunho TVXQ yang membangun pusat pembelajaran di Ghana dan semua itu dilakukan oleh penggemar mereka dengan melakukan donasi.
Bukan hanya itu, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, K-popers juga turut andil dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2021, Indonesia dilanda bencana yaitu gempa bumi dan banjir di Mamuju Sulawesi Barat, sebanyak lebih dari 45.000 K-Popers bersatu dan melakukan donasi untuk meringankan beban kerusakan pada saat itu, dimana telah berhasil terkumpul lebih dari 1,4 miliar rupiah dan telah diserahkan kepada pihak yang membutuhkan. Bukan tidak mungkin, K-Popers memiliki kendali terhadap sosial media dengan dibuktikannya tagar atau hashtag berhubungan dengan K-Pop yang bisa kita temui hampir setiap hari menjadi trending, dengan kekuatan penggemar yang begitu banyak, tentunya menjadi suatu hal yang sangat mungkin bagi mereka untuk mengumpulkan donasi sebanyak mungkin. Selain itu juga, kita sempat dihebohkan dengan beredarnya kabar bahwa maraknya terjadi rasisme yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap warga Amerika yang memiliki kulit gelap sepanjang tahun 2021, membuat masyarakat sangat heboh dan menyayangkan tindakan rasisme yang dilakukan oleh pihak tersebut, sehingga K-Popers tidak diam melihat kesengsaraan yang menimpa masyarakat yang terdampak akan hal tersebut, peristiwa tersebut membuat K-Popers andil dalam menyorakkan perlawanan terhadap perilaku menyimpang itu melalui hastagh Black Lives Matter, tidak tanggung-tanggung, K-Popers juga melakukan donasi hingga terkumpul lebih dari 1,2 Miliar dollar Amerika yang setara dengan lebih dari 18 triliun rupiah.
Dari semua hal tersebut, kita mengetahui bahwasanya K-Popers bukanlah hanya sekumpulan orang yang dianggap berhalusinasi dan mengidolakan idola Korea Selatan, tetapi peran proyek K-Popers selama ini juga turut ikut serta dalam membangun dunia yang lebih baik lagi dari segala aspek, K-Popers membantu melalui donasi dan melakukan aksi sosial dan media yang terus digencarkan, sudah sepatutnya kita tidak boleh memandang K-Popers sebelah mata. Karena atas apa yang mereka lakukan selama ini, semua orang merasakan efek positif untuk kini dan nanti.
0 Comments