Ticker

6/recent/ticker-posts

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai Bentuk Implementasi Etika Bisnis Perusahaan



Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai Bentuk Implementasi Etika Bisnis Perusahaan


 Oleh:Aisyah Mahmud (Mahasiswa S2 Magister Akuntansi Unand)


Kata etika berasal Bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti norma-norma, kaidah, dan nilai. Biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkah laku yang baik. Pada saat ini, prinsip etika dan prinsip moral berkaitan erat satu sama lain. Menurut (Graham, 2004), etika atau moral adalah petunjuk tentang baik dan buruk di dalam kehidupan manusia. Tetapi moral atau etika adalah suatu yang subjektif. Kita tidak bisa menilai baik dan buruk seseorang hanya berdasarkan preferensi dan argumen pribadi. Begitu pula dengan etika bisnis, menurut Yosephus, etika bisnis adalah etika terapan yang dalam penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi. Khususnya diterapkan dalam industri bisnis, dengan sasaran yang menjadi target etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis dalam aktivitas ekonomi. Dan menurut (Kristianto)etika bisnis suatu bentuk etika terapan atau etika profesi yang mempelajari prinsip-prinsip etis dan moral atau masalah- masalah etika yang muncul dalam lingkungan bisnis. Etika berperan penting dalam kinerja sehari-hari perusahaan. Etika bisnis sendiri meliputi berbagai aspek termasuk kode etik perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa etika bisnis adalah sekumpulan aturan maupun kode etik yang menjadi tuntunan dan pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dengan berlaku etis dalam berbisnis maka perusahaan dapat mempertahankan nama baik dan reputasinya di masyarakat. Berkaitan dengan etika bisnis perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan juga berperan penting dalam menjaga reputasi perusahaan. Corporate Sosial Responsibility (CSR) atau biasa disebut Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah konsekuensi dari kenyataan, bahwa lembaga atau organisasi selain berdimensi ekonomi juga berdimensi sebagai institusi sosial. Tanggung jawab sosial ini sering dikaitkan dengan sustainability dari perusahaan. Hal ini dikarenakan tanggung jawab sosial perusahaan ini memberi dampak yang cukup signifikan terhadap nama baik perusahaan di mata masyarakat. Menurut (Januarti & Apriyanti, 2005), dahulunya masyarakat hanya memandang perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa. Namun, tuntutan masyarakat telah berubah drastis dikarenakan lingkungan hidup masyarakat telah rusak yang diakibatkan oleh perusahaan sehingga masyarakat menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab.Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah salah satu gerakan perusahaan untuk menyebarkan sosial awareness dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tambang yang notabenenya mencemarkan lingkungan namun memiliki kegiatan CSR penghijauan hutan dan lingkungan. Hal ini dapat menjadi salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. CSR ini sendiri memiliki beberapa manfaat yaitu:- Reputasi perusahaan atau brand- Operational costs savings- Pertumbuhan perusahaan yang baik- Peluang bisnis baruDalam praktiknya, ada manajemen perusahaan yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya. Seperti contoh:- Sebuah pabrik gula yang membuang limbahnya ke sungai di sekitaran area perusahaan- Pabrik tambang yang mencemarkan udara sekitar karena cerobong asap yang terlalu rendah- Dll. Dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah yang dihadapi manajemen perusahaan adalah pencemaran lingkungan. Di beberapa kejadian pada kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan perusahaan sering abai akan hal tersebut dan segala dampak buruk harus ditanggung oleh masyarakat sekitar tanpa adanya tanggung jawab dari perusahaan. Di sinilah peran CSR menjadi penting. Sebuah perusahaan yang baik akan langsung memikirkan tindak lanjut dan bentuk pertanggung jawaban seperti apa yang dapat dilakukan untuk masyarakat. Bentuk pertanggung jawaban tersebut bisa saja seperti memberi kompensasi kepada masyarakat atau membuat kegiatan penghijauan dan pembersihan sungai. Dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap dampak buruk yang dihasilkan akan menarik minat dan simpati masyarakat akan perusahaan tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat (Lindgreen & Swaen, 2010), sebuah organisasi atau bisnis menggunakan aktivitas CSR untuk mempromosikan brand mereka di mata konsumen dan stakeholders, dimana hal ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi bagi perusahaan demi menjaga reputasi baik perusahaan. Akan tetapi, terkadang timbul pertanyaan mengenai apakah bentuk pertanggung jawaban sosial perusahaan tersebut harus linear dengan dampak buruk yang dihasilkan perusahaan ke masyarakat? Seperti contoh, jika ada sebuah perusahaan rokok yang memiliki kegiatan CSR berupa pemberian bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa kepada pelajar, atau sebuah perusahaan FMCG yang memiliki kegiatan CSR berupa penghijauan kota. Apakah kegiatan CSR tersebut dianggap memberi “timbal balik” kepada masyarakat? Menurut (Carroll, Brown, & Buchholtz, 2016), pemahaman tentang arti Corporate Sosial Responsibility itu telah berkembang secara signifikan dari zaman dulu. Di masa awal CSR sering dianggap hanya sebagai tanggung jawab perusahaan namun seiring berjalannya waktu, CSR sudah lebih dari sekedar “bentuk tanggung jawab perusahaan”. Makna CSR berkembang menjadi lebih luas dan pada saat ini CSR tidak hanya sekedar menjadi bentuk tanggung jawab perusahaan. Namun, CSR haruslah mencakup 4 dasar mindful business, yaitu:- Higher purpose - Stakeholder orientation- Conscious leadership- Conscious cultureMenurut pandangan penulis, berdasarkan pemahaman tentang arti CSR yang berkembang saat ini, kegiatan CSR yang dimiliki dan dibuat oleh perusahaan tidaklah harus selaras dan linier dengan dampak buruk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kegiatan CSR yang perusahaan punya lebih mementingkan 4 dasar mindful business yang notabenenya menguntungkan perusahaan dan masyarakat. Jadi, tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan selagi bermanfaat bagi masyarakat maka itu dianggap baik dan bertanggung jawab. Jadi, apakah tanggung jawab sosial harus linier dengan dampak buruk yang diakibatkan perusahaan? Menurut saya, selagi perusahaan dapat memberi kegiatan sosial dan bermanfaat bagi masyarakat itu dapat dijadikan sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial. 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS