Ticker

6/recent/ticker-posts

Seni Bela Diri Minangkabau Silek kuciang Bagaluik



Oleh: Sintia Hermayulita

Sastra Minangkabau

Universitas Andalas


Indonesia sebagai salah satu bangsa yang memiliki keberagaman kebudayaan dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia ini memerlukan sebuah pewarisan agar mereka tidak punah. Menurut Koentjaranigrat dalam kehidupan manusia terdapat tujuh unsur kebudayaan yaitu religi, bahasa, mata pencaharian, organisasional dan kekerabatan, teknologi dan peralatan, pengetahuan serta kesenian ( Koentjaranigrat,1986:217).

Minangkabau adalah salah satu dari berbagai macam suku bangsa di Indonesia. Di Minangkabau juga terdapat silek yang merupakan sebuah seni bela diri oleh masyarakat Minangkabau. Silek dalam masyarakat Minangkabau merupakan warisan dari para leluhur. Silek juga memiliki banyak jenisnya, setiap daerah silek memiliki nama dan gerakan yang berbeda. Silat atau silek merupakan seni olahraga beladiri yang tumbuh dan berkembang di wilayah Minangkabau sejak dahulu kala. Silek Minangkabau yang umumnya dipelajari dan diturunkan dari generasi ke generasi supaya kebudayaan ini akan terus eksis dan berkembang.

Ranah Minang cukup terkenal dengan sileknya. Dahulunya orang minang (pemuda) dikenal dengan pandai mengaji dan bersilat karena ada ketentuan adat yang mengharuskan lelaki muda tidurnya harus di surau, disitulah ia mendapat ilmu mengaji dan bersilat. silek tak bisa lepas dari nilai-nilai kesurauan. Mengaji dan mengkaji adalah dua hal yang melengkapi nilai-nilai kepandekaan itu sendiri. Sebelum mengkaji langkah atau gerak, terlebih dahulu mereka mengaji. Mengaji nilai-nilai agama di surau. Tradisi basilek selalu dimulai dari mengaji untuk mengenal nilai-nilai ilahiah atau ketuhanan. Makanya, ilmu silat tak bisa dilengkapi dengan kebatinan.

Silek sendiri merupakan gerakan seni pertempuran yang dipergunakan untuk mempertahankan atau melindungi diri dan juga untuk melindungi nagari dari serangan musuh. Silek juga sangat berkembang dengan sangat pesat di tanah Minang. Perkembangan silek telah dari berabad-abad lalu di Minangkabau. Sangat banyak aliran-aliran silek di Minangkabau, seperti silek Tuo (silat tua), silek harimau (silat harimau), silek kumango, silek Pauah (silat Pauh), silek Lintau, silek Sitaralak, dan masih banyak lagi aliran-aliran silek di Minangkabau.

Adapun gerakan-gerakan silek di Minangkabau diambil dari gerakan-gerakan hewan, seperti gerakan harimau, gerakan kucing, gerakan buaya, dan sangat beragam bentuk-bentuk gerakan silat di Minangkabau. Di daerah Tanah Datar lebih tepatnya di Lintau, terdapat sebuah aliran silek yang bernama Kuciang Bagaluik atau kucing berkelahi.

Silek yang berkembang di daerah Lintau ini tersebar dalam sebuah sasaran atau galanggang silek. Galanggang adalah tempat utuk belajar bagi anak sasian. Silek Kuciang Bagaluik adalah salah satu dari manyak aliran silek yang ada di Minangkabau. Silek kuciang bagaluik ini memiliki persebaran di nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara. Di nagari Tanjung Bonai setidaknya terdapat tiga galanggang silek Kuciang Bagaluik ini. Keberadaan silek kuciang bagaluik ini memang belum banyak di ketahui oleh kebanyakan orang di karenakan di daerah lintau sangat terkenal dengan silek Lintau. Silat atau silek kuciang bagaluik ini suatu aliran silat di Lintau.

Dalam belajar silek juga tidak dapat dilakukan dengan mudah, begitu juga dalam belajar silek Kuciang Bagaluik. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang jika ingin menjadi anak sasian. Syarat-syaratnya yaitu pisau (pisau basauang) yang bermakna semakin rajin anak sasian belajar silat maka akan semakin tajam ilmunya. Selanjutnya, uang alakadarnya ( pitih sapiah) bermakna sebagai bentuk jika terjadi sesuatu pada anak sasian, terakhir yaitu beras ( bareh sagantang) bermakna untuk bekal sementara anak sasian di galanggang.

Dalam proses belajar silek kuciang bagaluik ini, diajarkan oleh pak Pendi selaku guru silek bahwa sebelum mulai melangkah kita harus memberi hormat dulu kepada sang lawan yaitu ke arah kiri, kanan dan depan. Selanjutnya, gerakan ini disebut langkah ampek ( langkah empat ) langkah yang menjadi dasar dari semua gerakan yang ada. Langkah ini juga disebut dengan langkah tuo ( langkah tua ). seperti yang dikatakan oleh sang guru silek kuciang bagaluik “hiduik jo langkah, mati jo langkah” ini yang menggambarkan silek kuciang bagaluik. Tak hanya itu silek kuciang bagaluik juga menggambarkan bacaan Alquran pada gerakan nan ampek ini yaitu alif, lam, lam dan ha. 

Langkah pertama, kaki kanan di majukan secukupnya ke depan dan agak diinjit kemudian diikuti oleh kaki kiri yang melangkah ke depan kaki kanan dengan posisi ditekuk, posisi tangan kanan di atas dan tangan kiri diletakan di paha.

langkah kedua, dari posisi langkah pertama kaki kanan dimajukan secukupnya ke depan kemudian diikuti oleh kaki kiri yang dilangkah ke depan dengan posisi kaki agak ditekuk, posisi tangan kanan di atas dan tangan kiri di paha. 

Langkah ketiga, dari posisi kedua kaki kanan dihentakkan, kaki kiri ditarik selebar bahu diikuti oleh posisi tubuh miring ke kanan dengan kaki kiri sebagai tumpukan, posisi dengan lawan saling bersebrangan dan saling melihat dari belakang. Tujuan nya sebagai pengawal gerak gerik lawan.

Langkah keempat, dari posisi ketiga tadi beralih kaki kanan ke depan diikuti oleh kaki kiri bentuknya seolah-olah berputar dan kembali pada posisi awal namun pada tempat lawan berdiri sebelumnya. 

Setelah beberapa langkah dasar tersebut dimulai lagi dengan memberi sebuah serangan pada lawan. Gerakan-gerakan serangan ini disebut elak dan tangkap. Gerakan elak dimulai dengan mengelakkan badan ke kanan dan merentangkan  tangan kanan kepada lawan, kaki kiri ditarik kebelakang secukupnya posisi tegak dengan disertai membentuk kuda-kuda, tangan kiri tarik ke siku tangan kanan. selanjutnya, gerakan elak badan ke kiri dengan melakukan tangkisan menggunakan tangkisan serangan dengan tangan kanan, posisi ini kaki kiri dibuka secukupnya dengan mengelak ke kiri lalu menangkis kearah kanan luar. Gerakan elak yang selanjutnya yaitu mengelakkan badan ke kiri lalu menangkis dengan tangan kanan, lawan akan menusukan senjata berupa pisau lalu langsung ambil pergelangan tangan yang membawa pisau tersebut dengan dengan tangan kanan serta hempaskan ke belakang.

Selain elak dan tangkap, ada yang namanya gerakan kunci atau langkah kunci. Gerakan kunci ini lanjutan dari gerak elak dan tangkap. Tujuan dari gerakan ini untuk mematahkan serangan lawan, kuncian ini intinya yaitu menyerang persendian musuh atau lawan baik itu persendian kaki tangan maupun leher. Gerak kuncian pada tangan dilakukan pada saat musuh menyerang dengan tinju atau pun pisau, maka gerak yang digunakan adalah mengelak dan menangkap tangan musuh dengan badan mengelak ke kanan dimundur secukupnya dengan agak menekuk, kaki kiri juga menekuk sehingga posisi tubuh menjadi rendah, tangan kanan memegang pergelangan tangan musuh dengan posisi musuh dan menekan pangkal lengan lawan dan kaki kiri menekuk kaki musuh. Selanjutmya gerakan kuncian pada musuh menyerang dengan tinju atau pisau, maka gerakan yang digunakan dengan mengelak dan menangkap pergelangan tangan musuh dengan posisi musuh telah terjatuh, tangan kanan menyerang pergelangan tangan musuh dan menariknya, tangan kiri menahan tekanan tubuh lawan dengan bentuk siku, posisi tubuh rendah  seperti jongkok, kaki kiri menekuk dan menahan tubuh lawan. 

Gerakan kuncian selanjutnya yaitu gerakan kuncian dengan posisi tubuh lawan dengan posisi tidur miring kekiri, yang mana posisi menguncinya yaitu dengan posisi mendudukui lawan dengan tangan lawan di tarik dengan tangan kiri lawan. Serangan-serangan juga bisa dilakukan dengan tangan dengan sasarannya perut atau pun leher, serangan bisa berupa pukulan. Serangan dengan kaki ataupun tendangan, yang menjadi sasarannya yaitu tendangan pada perut, kepala, dan kaki lawan. Terakhir menyerang dengan senjata, baik itu pisau, parang atau golok. 

Setelah anak sasian atau murid menguasai langka-langkah atau gerak gerak diatas, maka selanjutnya anak sasian akan diajarkan dengan goluik dimana dalam gerak goluik ini merupakan pengaplikasian dari langkah dan semua gerak yang telah diajarkan oleh guru tersebut.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS