Ticker

6/recent/ticker-posts

Penggunaan Pupuk Eco-friendly untuk Meminimalisir Penggunaan Pupuk Kimia

 


Oleh :Zikra Lareta Mahasiswa Biologi Universitas Andalas 



Belakangan ini isu mengenai lingkungan sedang hangat dibicarakan. Pencemaran atau polusi menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat dan terganggu keseimbangannya. Polusi dapat mencemari berbagai lingkungan biotik seperti tanah, air, udara dan tentunya akan membahayakan keberlangsungan hidup organisme yang berhabitat di lingkungan yang tercemar tersebut. Bagi manusia, tentunya berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu penyebab pencemaran lingkungan, khususnya di tanah adalah overdosis penggunaan pupuk kimia. Residu dari pupuk kimia ini juga dapat mencemari air yang berada di sekitar lahan yang menggunakan pupuk tersebut.

Pupuk merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertanian. Pupuk merupakan suatu bahan yang ditambahkan ke tanah yang mengandung berbagai macam unsur hara baik mikro maupun makro yang berfungsi sebagai nutrisi untuk pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman. Pupuk terbagi 3 yaitu pupuk organik, anorganik (kimia) dan juga pupuk hayati. Diantara ketiga pupuk ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang diproduksi oleh pabrik dan mengandung bahan-bahan kimia, sehingga pupuk ini memiliki kandungan hara yang tinggi. Walaupun pupuk kimia memiliki banyak dampak buruk bagi lingkungan, namun pupuk ini masih menjadi favorit bagi para petani.

Saat ini para petani lebih memilih untuk menggunakan pupuk kimia yang mudah didapatkan dan umum digunakan, karena pupuk kimia memberikan pengaruh yang lebih cepat terhadap tanaman dibandingkan dengan kedua jenis pupuk lainnya, yaitu pupuk organik dan hayati. Namun, jika penggunaan pupuk kimia ini dilakukan secara terus menerus dan dengan dosis yang tinggi, akan mengakibatkan kerusakan lingkungan karena pupuk ini tidak ramah lingkungan. Pupuk anorganik atau pupuk kimia ini dalam dosis yang tinggi dapat merusak struktur tanah sehingga dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah. Tanaman tidak dapat menyerap 100 % pupuk kimia akan menghasilkan residu. Residu inilah yang akan menyebabkan tanah tidak subur atau gembur serta tanah akan menjadi masam dan menyebabkan kematian mikroorganisme yang berperan dalam pembentukan unsur hara di dalam tanah. Residu dari pupuk anorganik (kimia) ini juga dapat mencemari air yang berada di sekitar tanah yang diberikan pupuk ini. Hal tersebut akan menyebabkan terkontaminasinya air, sehingga dapat mengancam kesehatan makhluk hidup yang berada disekitarnya. Bahan kimia yang terkandung pada pupuk kimia dapat menyebabkan pH tanah menjadi asam, sehingga dapat membunuh makhluk tanah kecil seperti cacing, serangga-serangga tanah, organisme perairan dan mikroorganisme tanah yang berperan dalam produksi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan produksi unsur hara yang dibutuhkan tersebut akan berkurang atau menurun. Karena adanya penurunan kandungan hara tanah, lama kelamaan akan mengganggu produksi pertanian atau perkebunan.

Penggunaan pupuk anorganik ini dalam jangka pendek memang akan memberikan efek yang sangat cepat terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman, namun dalam jangka panjang akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan mengancam kesehatan dan keberlangsungan hidup organisme disekitarnya. Oleh karena itu, harus ada solusi untuk mengatasi persoalan lingkungan ini sebelum terjadinya kerusakan yang lebih besar dan terganggunya keseimbangan ekosistem. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan pupuk organik dan  pupuk hayati. Memang dengan menggunakan pupuk jenis ini efeknya tidak secepat penggunaan pupuk kimia, namu dengan menggunakan jenis pupuk yang eco-friendly tidak akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti sisa-sisa pelapukan hewan, tumbuhan dan lain sebagainya. Pupuk organik ini terbuat dari bahan-bahan alami yang tentunya sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pupuk kimia yang dapat membunuh mikroba tanah, pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah, sehingga dapat membuat tanah menjadi lebih subur. Hal ini dikarenakan pupuk organik dapat menjaga kestabilan pH tanah, sehingga mikroorganisme tanah dapat bertahan hidup. Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis, misalnya jenis yang paling umum digunakan adalah pupuk kandang, kompos, pupuk organik cair (poc), pupuk hijau dan lain-lain.

Selain pupuk organik, terdapat jenis pupuk lain yang eco-friendly atau ramah lingkungan, yaitu pupuk hayati. Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis (biofertilizer) merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang dapat membantu produksi hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Mikroorganisme yang digunakan dalam pupuk hayati terdiri dari berbagai macam, seperti mikoriza, fungi dan bakteri, baik yang bersimbiosis dengan tanaman maupun yang hidup bebas di lingkungan.Pupuk hayati ini dapat membantu pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman dan mengefektifkan penyerapan unsur hara yang berada didalam tanah. Pupuk hayati ini ada beberapa jenis, yaitu pupuk pelarut fosfat, penambat nitrogen dan pelarut bahan organik. Pupuk hayati ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta dapat meningkatkan hasil panen. Pupuk hayati berperan dalam menjaga lingkungan tanah melalui fiksasi N pada tanah yang kaya akan unsur hara mikro dan makro, pelarutan P (phospat) dan K (kalium), pelepasan zat pengatur tumbuhyang berguna bagi tanaman dan produksi antibiotik serta biodegradasi bahan organik. Pupuk hayati dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam tanah karena mikroorganisme yang terkandung dalam pupuk hayati dapat melakukan dekomposisi dan mineralisasi hara dari bahan organik tanah, pelarutan hara dari unsur anorganik yang komplek, dan memperbaiki struktur dan sifat fisik tanah. Oleh karena itu dengan penggunaan pupuk hayati ini dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Karena kondisi lingkungan kita yang semakin memburuk, sebaiknya kita menggunakan produk yang ramah lingkungan (eco-friendly) agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Dengan menggunakan produk yang eco-friendly, merupakan satu langkah maju untuk menyelamatkan lingkungan. Walaupun ada produk yang memberikan hasil yang cepat dan instan belum tentu dalam jangka panjang akan memberikan hasil yang baik. So, ayo gunakan produk ramah lingkungan, demi lingkungan yang sehat di masa yang akan datang dan demi kelangsungan hidup semua organisme.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS