KEMAJUAN IPTEK, APAKAH UNTUNG ATAU BUNTUNG

 

KEMAJUAN IPTEK, APAKAH UNTUNG ATAU BUNTUNG

Nama : Tio Firmansyah

Pekerjaan: Mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Andalas

Siapa sih yang gak kenal dengan IPTEK?, yap IPTEK yang selama ini kita kenal menyediakan sarana untuk memberikan kebutuhan yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.  Contoh hal simple saja, ketika anda membaca karangan ini dengan menggunakan handphone sejenisnya atau jika karangan ini cetak pada majalah atau koran, itu merupakan suatu kemajuan IPTEK untuk memudahkan manusia untuk mendapatkan informasi baik secara regional maupun secara global. 

Perkembangan IPTEK saat ini yang sangat pesat, dapat diibaratkan pisau yang bermata dua, di satu sisi memberikan kecepatan informasi sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses, meningkatkan pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya asing. Namun disisi lain juga memberikan dampak negatif seperti lebih mudah akses pornografi, pergaulan bebas, radikalisme, terorisme, bahkan kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang terjadi dapat menimbulkan efek berantai seperti kemiskinan, pengangguran bahkan kriminalitas.

Kesenjangan sosial yang nampak pada saat mulai hilangnya lapangan pekerjaan akibat kemajuan IPTEK. Sadar gak sih, makin pesatnya suatu IPTEK, maka lapangan pekerjaan dilakukan oleh manusia saat ini makin berkurang. Permasalahan terkait ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para pekerja perlu digenjarkan. Hal dikarenakan meskipun jumlah lapangan pekerjaan sangat beragam jenisnya dan jumlahnya namun tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menampung jumlah angkatan kerja. Disisi lain para pencari kerja yang mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan passion, dan hal ini belum dapat dipenuhi oleh penyedia kerja.

Salah satu contoh pekerjaan yang terkena imbas dari dengan digitalisasi dan optimalisasi teknologi ialah pekerja buruh pabrik dibidang industrialisasi dan manufaktur. Dahulu pekerjaan dapat dilakukan secara konvensional dengan tenaga manusia, namun semua itu berubah dengan adanya kemajuan IPTEK, pekerjaan buruh pabrik digantikan oleh tenaga robotik karena kerjanya lebih secara efisien dan praktis. Hal ini dikarenakan teknologi robotik dinilai jauh lebih cepat dalam meningkatkan produktifitas perusahaan berkali-kali lipat dibandingkan dengan tenaga manusia. Selain itu juga, pemilik pabrik menilai dengan menggunakan mesin atau tenaga robot yang digunakam dapat memangkas biaya pengeluaran. Akibatnya perusahaan manufaktur dan industri tersebut tidak perlu memberikan gaji atau upah kepada para pekerja yang menyebabkan pekerja buruh tersebut di pecat atau PHK, yang menimbulkan penggangguran dan berimbas kemiskinan pada daerah tersebut. 

Adapun contoh lain petugas penjaga gerbang tol. Dahulu di setiap pintu tol terdapat petugas yang bekerja melayani pembayaran tunai tarif tol kepada para pengendara. Namun setelah adanya kemajuan teknologi dan adanya tuntutan efisiensi, maka beberapa penjaga tol tersebut kemudian ditiadakan oleh pihak otoritas terkait dengan alasan efektifitas dan lebih sistematis pekerjaan yang dilakukan kemudian diganti dengan transaksi non-tunai menggunakan kartu. Tentu hal tersebut memerikan dapak langsung terhadap pekerjaan para petugas tersebut. Mereka kehilangan pekerjaannya karena telah digantikan oleh teknologi. Efek yang ditimbulkan dari kasus tersebut berantai mulai dari pengangguran, akibat dari penggangguran tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dikalangan kelas menengah kebawah. Meningkatnya kemiskinan ini menimbulkan tingkat kriminalitas di suatu tempat meningkat, seperti pencurian, perampokan, bahkan pembunuhan. 

Semua perubahan-perubahan yang terjadi pada contoh kasus diatas merupakan konsekuensi dari penyiptaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan, pada dasarnya untuk mempermudah serta meningkatkan taraf hidup manusia. Revolusi industri dan teknologi adalah contoh nyata dari perubahan-perubahan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Tentunya hal tersebut seharusnya kita dapat sambut oleh masyarakat dengan menguasai skill dan kompetensi yang kompeten, terutama di bidang informasi teknologi (IT). Karena mau tidak mau, siap gak siap maka kita harus dapat beradaptasi di tengah kondisi yang serba canggih dan digital agar tetap bisa mengikuti arus perkembangan zaman dan agar tidak ketinggalan zaman. 

Pada hakikatnya tujan dari IPTEK adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan kehidupan manusia. Manusia ditunutut agar dapat memahami serta lebih memperhatikan lagi terhadap perkembangan IPTEK yang sangat pesat saat ini. Oleh karena itu perlu adanya bekal seiring dengan perkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dalam untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam kehidupan. Diperlukan adanya kesadaran masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulis menyarankan ada tiga hal berikut agar membangun masyarakat yangt berbudaya IPTEK. Pertama pengenalan pendidikan IPTEK sejak dini, hal ini dimasukkan agar masyarakat tidak “buta” terhadap perkembangan teknologi saat ini. Kedua melakukan pengembangan sistem inovasi terhadap IPTEK yang sudah ada saat ini, hal ini dimaksudkan agar teknologi yang sudah ada tidak tergerus oleh perubahan zaman, dengan menciptakan kreatifitas-kreatifitas baru dalam pengembangan teknologi yang dilakukan. Dan terakhir mendorong masyarakat agar mencintai terhadap hasil IPTEK domestik/lokal sendiri. Hal ini bertujuan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat bahkan dapat meningkatkan pendapatan negara karena menggunakan produksi dalam negeri.

Oleh karena itu di tengah kemajuan IPTEK yang saat ini yang sedang pesatnya, manusia dituntut untuk dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan bukan lagi sekedar hanya dengan lingkungan pekerjaannya saja. Tetapi manusia harus dapat berpikir secara kritis kreatif, juga dapat memecahkan masalah. Selain itu kemampuan interpersonal juga penting untuk ditingkatkan, agar dapat menghadapi perkembangan IPTEK yang pesat ini, hal itu dimaksudkan agar setiap perubahan yang terjadi terutama yang terkait dengan ketidaktersediaannya lapangan pekerjaan kedepannya, bukan lagi sebagai semacam masalah yang besar tetapi dengan kemajuan IPTEK seharusnya dijadikan momentum atau sarana keuntungan karena dengan hadirnya berbagai variasi pekerjaan yang muncul berkat adanya kemajuan dari IPTEK. Harapannya dengan kemajuan IPTEK membuat masyarakat lebih peka dan sadar diri akan perkembangannya zaman agar tidak tergerus oleh zaman.