Ticker

6/recent/ticker-posts

MENGAJAK MASYARAKAT DI WILAYAH GEOPARK RANAH MINANG SILOKEK MEMAHAMI LEBIH DALAM STUNTING DAN DEMAM BERDARAH

 


Nagari Silokek yang berada di Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat merupakan nagari yang sudah memiliki sertiifikat Geopark Ranah Minang Silokek dan sedang berproses menuju Unesco Global Silokek. Sebagai daerah yang telah menyandang gelar istimewa ini, SDM di Nagari Silokek juga harus terus berbenah. Pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan juga harus terus ditingkatkan mengingat masyarakat yang sehat dan sadar kesehatan secara tidak langsung akan mendukung peningkatan pembangunan di Nagari Silokek.

 

Permasalahan kesehatan mengenai stunting saat ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung. Hal ini didukung dengan kunjungan Kepala BKKBN Republik Indonesia Bapak dr. Hasto Wardoyo beberapa waktu lalu terkait kerjasama pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat mengenai komitmen dalam menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Sijunjung. Hal ini tentu harus dipahami oleh masyarakat Sijunjung terutama Nagari Silokek yang saat ini sedang dipromosikan di kancah nasional.

Selain stunting, demam berdarah (DBD) merupakan isu hangat pada musim hujan ini. Demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk memiliki dapat ditularkan dengan cepat kepada orang yang sehat dan bisa menyebabkan kematian. Dan jika pada satu daerah terdapat kasus DBD maka akan ada penanganan khusus oleh DInas Kesehatan untuk memberantas DBD. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dan masyarakat harus mengetahui apa itu DBD, cara pencegahan dan bagaimana penanganan awal dari DBD.

 

Melihat dua fenomena ini, mahasiswa KKN di Nagari Silokek tergerak untuk mengukur pengetahuan dan memberikan edukasi pada masyarakat di Nagari Silokek. Saya Atasia Degita Yuswir, mahasiswa jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas menjadi koordinator kegiatan edukasi Stunting dan DBD kepada tokoh nagari dan kader di Nagari Silokek. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Wali Nagari Silokek ini dibagi menjadi 5 sesi pada masing-masing topik pembahasan yaitu, pertanyaan sebelum edukasi (pre-test), edukasi, pertanyaan yang sama sesudah edukasi (post-test), quiz berhadiah dan pembahasan pertanyaan post-test mengenai Stunting dan DBD.

 

Pre-test bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat. Namun untuk nilai terendah yaitu pada pertanyaan mengenai DBD. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengenal bahaya dari DBD. Bahkan ketika saya bertanya “Apakah Ibu-Ibu tahu ap aitu Demam Berdarah?”, hampir sebagian yang menjawah “Tidak tahu.”. Hal ini sangat miris jika kita melihat betapa bahayanya penyakit demam berdarah dan ditambah Nagari Silokek memiliki banyak sumber air dan yang saya lihat juga banyak tempat-tempat air tergenang yang merupakan tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembang biak.


 

Melihat nilai pre-test, saya mengetahui pembahasan yang harus diberikan penekanan agar pengetahuan masyarakat meningkat. Dan saya memaparkan dengan jelas dan singkat menggunakan power point untuk menarik perhatian masyarakat.


 

Setelah pemaparan materi edukasi, saya Kembali memberikan pertanyaan serupa dengan pre-test untuk mengetahui sejauh mana edukasi yang saya sampaikan dapat diterima oleh masyarakat. Dari penilaian, didapatkan 90% masyarakat mampu menjawab dengan benar semua pertanyaan dan semua masyakarat yang diberikan edukasi mengalami peningkatan  nilai. Setelah itu, saya memberikan quiz berhadiah sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang mampu menjawab pertanyaan saya. Dan di akhir sesi, saya membahas kembali jawaban yang benar dari pertanyaan pre-test dan post-test tersebut.


 

Setelah memberikan edukasi, saya menempelkan poster mengenai stunting dan DBD pada beberapa pusat keramaian di Nagari Silokek seperti warung dan rest area agar masyarakat bisa mengetahui secara singkat dan menarik mengenai Stunting dan DBD. 

 

 

Melihat antusias dan respon baik masyarakat kepada saya, seperti “Terima kasih ya Gita, banyak hal baru yang sebelumnya kami tidak tahu tapi kini kami ketahui karena edukasi tadi.” Melalui kegiatan edukasi mengenai stunting dan DBD, saya mengharapkan masyarakat yang diwakili oleh tokoh masyarakat dan kader di Nagari Silokek mampu memberikan edukasi mengenai pentingnya bersama-sama menurunkan angka stunting dan mengetahui bahaya DBD di Nagari Silokek.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS