Oleh Loreza Tania Miranda,Jurusan Sastra Minangkabau,Universitas Andalas
Perempuan di Minangkabau biasa disebut dengan sebutan”Gadih Minang”. Gadih Di Minangkabau terkenal dengan Rancak dan elok(Sopan santun). Rahasia kecantikan gadih minang ternyata berasal dari dalam. Kelurusan agamanya menjadi hal utama yang menjadikan calon mertua tak akan pikir panjang untuk menerima gadis tersebut menjadi menantu.
Sebagai orang minang yang berpegang teguh pada adat basandi syarak tentu gadih tersebut wajib menjalankan syariat agama (islam) secara benar. Tata krama gadih minang dijaga dengan baik. Aturan adat tak tertulis menjadi pegangan yang harus dijalankan oleh perempuan minang. Melanggar etika dan norma, maka gadih minang tersebut akan dianggap Sumbang, sehingga akan membuat malu keluarga besar si perempuan.Perempuan di Minangkabau juga terkenal pandai masak,dan jago soal di dapur,karena itu perempuan di Minangkabau masakannya terkenal enak.
Ada juga beberapa kelebihan dari GADIH Minangkabau yang bisa saya jelaskan yaitu:
Wanita padang memiliki pesona yang luar biasa
Pribadi yang kreatif dan hemat
Pandai berbisnis, khususnya berdagang
Cepat akrab terhadap orang lain dan lingkungan baru
Memiliki sikap yang lemah lembut dan sopan santun
Perempuan dalam konsep ideal Minangkabau memiliki posisi strategis, bukan hanya sebagai penerus keturunan melainkan juga berfungsi sebagai limpapeh rumah gadang atau tiang utama dan juga sebagai kunci harta pusaka keluarga. Dalam adat Minangkabau, sosok perempuan telah diatur dalam kehidupan bermasyarakat.
Kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, misalnya, di daerah Minangkabau, jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka biaya perkawinan sepenuhnya ditanggung oleh pihak perempuan.
Setiap suku di Nusantara memiliki adat istiadat dan tradisi yang beragam dengan segala keunikannya. Itulah kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku. Sebut saja suku Aceh, Batak, Minangkabau, Jawa, Sunda, Dayak, Bugis, Bali, Flores, Bima, Minahasa, Papua, Ambon, Timor, dan lain-lain.
Sekarang Kita bahas Peraturan untuk perempuan di Minangkabau atau kita sebut dengan sumbang,sebelum itu kita bahas dulu apa itu sumbang? Apa yang dimaksud dengan sumbang menurut adat Minangkabau?SUMBANG adalah segala sesuatu yang salah dan melangar ketentuan adat, terutama norma kesopanan di Ranah Minang. Setiap perempuan adalah calon bundo kanduang. Peraturan-peraturan tersebut ialah 12 sumbang yang artinya adalah 12 perilaku tercela atau kurang baik, namun belum bisa dikategorikan perilaku yang salah. Artinya perbuatan-perbuatan ini tidak salah namun jangal di mata orang Minang.Berikut kita jelaskan 12 Sumbang tersebut,yaitu:
Sumbang Duduak
DiMinangkabau juga ada aturan duduk untuk perempuan,Duduk yang sopan bagi perempuan Minang adalah bersimpuh, bukan bersila,bersila itu untuk laki-laki, apalagi mencangkung atau menegakkan lutut. Ketika duduk di atas kursi duduklah dengan menyamping, rapatkan paha. Jika berboncengan dengan motor harap jangan mengangkang.
Sumbang Kato
Perempuan di Minangkabau juga ada aturan dalam berbicara ,berkata lah dengan sopan dan kemah lembut,janagn serupa murai batu atau serupa air terjun. Jangan menyela atau memotong perkataan orang, dengarkanlah dulu hingga selesai.baru kita berbicara dan berkata-katalah yang baik dan sopan seperti yang di ajarkan.
Sumbang Makan
Bukan hanya duduk atau berkata tetapi makan untuk perempuan juga ada aturan,Jangan makan sambil berdiri, nyampang makan dengan tangan, genggamlah nasi dengan ujung jari, bawa ke mulut pelan-pelan dan jangan membuka mulut lebar-lebar. Ketika makan dengan sendok, jangan sampai sendok beradu dengan gigi. Ingat-ingat dalam bertambah (batambuah).dan jangan makan berbunyi atau istilah orang padang jangan bercapak.
Sumbang Pakai
Perempuan di Minang itu di anjurkan memamakai pakaian tertutup Jangan mengenakan baju yang sempit dan jarang. Tidak boleh mengenakan pakaian yang menampakkan rahasia tubuh, apalagi yang tersimbah atas dan bawah. Gunakanlah baju yang longgar, menurut agama islam,dan memakai jilbab.
Sumbang Jalan
Berjalan bagi Perempuan juga ada aturan ketika berjalan, berjalan lah dengan baik dan jangan mendahului orang yang tua dari kita.
Sumbang Tagak
Perempuan dilarang berdiri di depan pintu atau di tangga. Jangan berdiri di pinggir jalan jika tidak ada yang dinanti. Dan jangan berdiri dengan laki-laki yang bukan muhrim kita.
Sumbang Caliak
Orang Minang melarang perempuan melihat yang bukan muhrimnya, Kurang tertib seorang perempuan Minang ketika suka menantang pandangan lawan jenis,dan ketika berbicara dengan orang tua atau yang lebih besar harap sopan.
Sumbang Karajo
Perempuan Di Minang ketika bekerja harap menjadi guru dan menjadi contoh yang baik,dan selalu bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Sumbang Tanyo
Ketika seorang perempuan bertanya harap jangan memotong pembicaraan dan berkata lah dengan sopan dan santun,tanpa menyinngung ketika bertanya.
Sumbang Jawek
Di Harapakan Ketika menjawab, jawablah dengan baik, dan jujur.Supaya orang yang bertanya paham dengan jawaban kita.
Sumbang Bagaual
Bergaul lah dengan sesame jenis,dan jangan bergaul dengan laki laki,apalagi yang bukan muhrim kita.
Sumbang Kurenah
Ketika berbicara jangan berbisik apalagi sampai seseorang tersinggung dengan perilaku kita.
Mungkin itu penjelasan tentang Perempuan di Minangkabau dan aturan yang ada, alah satu peribahasa yang populer di kalangan masyarakat adalah 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Peribahasa tersebut mengandung arti bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tinggalnya.
0 Comments