Ticker

6/recent/ticker-posts

MAKANAN RINGAN KHAS MINANG YANG MULAI LANGKA DIJUAL SALAH SATUNYA LOMPONG SAGU



Oleh: Ihsan Nur Rahmadhan

Jurusan Sastra Daerah Minangkabau



Lompong sagu merupakan warisan kuliner tradisional yang sangat legendaris bagi masyarakat Minangkabau. Sebagian masyarakat di Sumatra Barat (Sumbar) mengenal Lompong Sagu sebagai penganan masa kecil yang membangkitkan kenangan. Saking terkenalnya, makanan ini sampai menjadi lirik di lagu yang populer di tahun 70an.

Dulu makanan khas Minang ini sangat mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional bahkan ada yang menjajakan dari rumah ke rumah. Namun, sekarang Lompong Sagu mulai jarang ditemukan keberadaannya, hal ini disebabkan karena adanya pergeseran tradisi dan gaya hidup yang ada dalam masyarakat. Sehingga membuat makanan ini menjadi sangat langka.

Lompong Sagu adalah satu dari sekian banyak kuliner masyarakat Minangkabau yang dikenal dengan rasanya yang khas. Kue Lompong Sagu menjadi salah satu kue khas tradisional yang menjadi kekayaan kuliner yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya yang sudah mulai sulit ditemukan menjadikan kue ini menjadi buruan para penikmat kuliner ketika berkunjung ke Sumatera Barat.

Kue yang terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santen, kelapa, dan gula aren ini memiliki citarasa yang manis. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang diatas bara hingga memiliki aroma khas sisa pemanggangan. Jika memasak Lompong Sagu dengan api hidup, daun pisang nya akan gosong. Sementara lompongnya belum masak.

Dan cara membakar dengan bara ini bukanlah hal mudah. Karena tidak boleh terkena api langsung, maka pembakaran Lompong Sagu tidak menggunakan tempurung atau batok kelapa, tetapi menggunakan sabut kelapa. Dalam keadaan hangat, kue ini terbungkus dalam daun pisang dan siap untuk dinikmati. Paduan rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang kenyal menjadikan kue ini terasa begitu nikmat saat lidah Anda merasakannya.

Kue berwarna kecoklatan ini sekilas mirip kue khas betawi ketimus, namun aroma kue ini terasa lebih menggoda ketika baru saja melalui proses pemanggangan. Paduan rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang kenyal menjadikan kue ini terasa begitu nikmat saat lidah kita merasakannya.

Kue lompong sagu menjadi salah satu kue khas tradisional yang menjadi kekayaan kuliner yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya yang sudah mulai sulit ditemukan menjadikan kue ini menjadi buruan para penikmat kuliner ketika berkunjung ke Sumatera Barat.

Salah satu hal yang membuktikan Lompong Sagu pernah berjaya dimasanya adalah, munculnya lagu berjudul Lompong Sagu yang pernah dibawakan penyanyi Elly Kasim. Meski dulu begitu dikenal hingga dituangkan dalam bentuk lirik lagu, seiring perkembangan zaman Lompong Sagu sudah tak mudah untuk ditemukan. Di Kota Padang saja misalnya, mereka yang masih menjual penganan satu ini hampir bisa dihitung dengan jari.

“Lompong sagu, lompong sagu bagulo lawang

Di tangah – tangah, di tangah – tangah karambia mudo

Sadang katuju, sadang katuju diambiak urang

Awak juo, awak juo malapeh hao”

Itulah sebait lagu yang bertema makanan berbahan dasar berupa adonan sagu dicampur pisang yang didendangkan oleh penyanyi legendaris Minang Elly Kasim. 

Biasanya pisang yang dipakai diutamakan pisang batu atau pisang raja. Ditambahkan  gula saka ( gula merah). Begitu populernya kuliner Minangkabau ini, sehingga menjadi tembang hits kala itu. Sebuah bukti bahwa lompong sagu sangat terkenal tempo doloe. Memasak lompong sagu cukup dengan bara api saja. Kalau dengan api hidup, daun pisang nya bakal gosong. Sementara lompongnya belum masak. Dan cara membakar dengan bara ini bukanlah hal mudah. Mata kita akan dibuat perih tak tahan kena terpaan asap pembakaran sabut kelapa.

Karena tidak boleh api langsung, maka pembakaran lompong sagu tidak menggunakan tempurung atau batok kelapa. Tapi menggunakan sabut kelapa.

Kue lompong sagu merupakan kue khas Minang yang sudah jarang ditemukan keberadaannya. Kue yang terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santen, kelapa, dan gula aren ini memiliki citarasa yang manis. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang diatas bara hingga memiliki aroma khas sisa pemanggangan. Dalam keadaan hangat, kue ini terbungkus dalam daun pisang dan siap untuk dinikmati.

Kue berwarna kecoklatan ini sekilas mirip kue khas betawi ketimus, namun aroma kue ini terasa lebih menggoda ketika baru saja melalui proses pemanggangan. Paduan rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang kenyal menjadikan kue ini terasa begitu nikmat saat lidah kita merasakannya.

Kue lompong sagu menjadi salah satu kue khas tradisional yang menjadi kekayaan kuliner yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya yang memang sulit ditemukan menjadikan kue ini menjadi buruan para penikmat kuliner ketika berkunjung ke Sumatera Barat.

Berikut Bahan dan Cara Pembuatan Lompong Sagu Khas Minangkabau yang simple:

Bahan:

350 g pisang kepok, potong-potong

100 g gula aren, sisir

2 sdm gula pasir

½ sdt garam

125 g tepung sagu

175 g kelapa parut, dari ½ butir kelapa setengah tua

3 sdm air matang

Daun pisang, potong ukuran 25 x 25 cm

Lidi, untuk menyemat


Cara Membuat:

Aduk rata pisang dengan gula aren, gula pasir, dan garam.

Masukkan tepung sagu, kelapa, dan air. Remas hingga rata.

Ambil daun pisang, sendokkan 2 sdm adonan lompong.

Gulung dan rapatkan hingga berbentuk seperti otak-otak, sematkan dengan lidi.

Panggang di atas bara api hingga matang dan daun layu. 

Angkat. Sajikan hangat.  Nyam-nyam-nyam…

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS