Ticker

6/recent/ticker-posts

Legenda Kayu Gadih

 


Oleh Nisa Aulia

Mahasiswa Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Negri Andalas



Legenda kayu gadih merupakan suatu cerita yang berkembang di daerah Bukik Gadang, jalan lintas Bukittinggi-Maninjau, Kabupaten Agam. Cerita ini bercerita tentang seorang anak gadis yang tinggal bersama dengan kedua orang tuanya didaerah Bukik Gadang, anak tersebut memiliki paras yang cantik dan juga rupawan. Pada awalnya keluarga mereka hidup dengan bahagia dan tidak ada masalah, tetapi setelah wafatnya sang ayah keluarga ini mulai kesulitan ekonomi. Sang ibu yang sebelumnya tidak pernah bekerja sekarang harus membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Keluarga yang dulunya bahagiapun sekarang sudah tidak ada.

Anak gadis ini memiliki sifat yang manja, ia tidak pernah membantu kegiatan orang tuanya dirumah seperti mencuci, menyapu ataupun lainnya. Anak gadis ini juga tidak pernah memperdulikan bagaimana ibunya bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sianak ini, hanya tau bersolek dan merawat dirinya saja. Setelah beranjak dewasa, gadis tersebut semakin banyak menuntut kepada ibunya, ia selalu saja menuntut untuk dibelikan barang-barang yang mewah dan juga baju yang bagus tanpa tahu bahwa ibunya kesusahan untuk menghidupi dirinya. 

Pada suatu hari, anak dari seorang panghulu tersebut engadakan hajatan dan ia pun mengundang seluruh warga untuk datang ke acaranya tersebut. Mendengar kabar hajatan di rumah panghulu tersebut, gadis itu pun merasa kegirangan dan meminta kepada ibunya untuk dibelikan baju dan perhiasaan yang baru. Namun sayang, ibunya tidak memiliki uang pada saat itu dan berkata pada sang anak bahwa ia tidak dapat membelikan baju dan juga perhiasan yang baru untuk anaknya tersebut.

Mendengar hal tersebut, gadis itu merasa marah, sedih dan kecewa terhadap ibunya karna sang ibu tak dapat memenuhi keinginannya. Gadis itu pin berteriak marah kepada ibunya dan ia memutuskan untuk lari dari rumah dan berkata kepada ibunya bahwa iak tidak akan kembali lagi kerumah tersebut. Menengar hal tersebut si ibu pun merasa kecewa terhadap anaknya itu. Anak yang dari kecil ia sayangi dan ia manjakan setelah beranjak dewasa memiliki sifat yang serakah dan tidak pernah merasa puas. 

Karena diselimuti kekecewaan yang mendalam, si ibu tersebut pun menyumpahi anaknya yang tidak tahu diuntung tersebut. Anak yang selama ini ia besarkan dengan penuh  kasih sayang sedari kecil sekarang tega meninggalkannya hanya karena sang ibu yang benar-benar tidak memiliki uang lagi. Sang ibu pun bersumpah dimanapun anak itu berada anak itu akan selamanya sendirian tidak akan pernah ada yang menemani anak tersebut hingga akhir hayatnya. 

Tak lama setelah sumpah tersebut terucapkan langit yang cerah tanpa awan itu pun mengeluarkan petir yang menggelegar. Si gadis yang kabur saat itu mendengar suara petir pun terkejut dan mengakibatkannya terjatuh dan berguling-guling di jalanan yang menurun tersebut hingga badannya terhempas dengan sangat keras di sebuah batu besar. Karena hempasan yang kuat tersebut mengakibatkan batu itu menjadi retak, dan si gadis itu lang sung meninggal ditempat tersebut dengan keadaan sekujur tubuhnya yang mengeluarkan darah. Di tempat darah si gadis itu tersebut tergenang tiba-tiba saja muncul sebatang pohon yang nantinya diberi nama Batang Kayu Gadih. Diberi nama itu karena setiap helaian daun di pohon tersebut tidak ada yang menjadi tua. Begitupun dengan daun-daunnya yang telah gugur, daun-daun tersebut masih tetap berwarna hijau seperti daun yang masih muda walaupun sudah gugur dari pohin tersebut.Saat ini, pohon ini sudah tidak ada lagi. Bagi orang-orang yang melewati tempat ini dan mengetahui legenda ini mereka akan melemparkan koin ke tempat tersebut, gunanya untuk menghormati arwah sigadis tersebut.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS