Ticker

6/recent/ticker-posts

Keadaan Sebuah Tradisi Minangkabau di Masa Sekarang



Oleh: Randu Sunerta mahasiswa dari Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

Tradisi menurut penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kebiasa adat yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang ke generasi seterusnya yang masih dijalankan dalam masyarakat sampai pada saat ini. Di Minangkabau tradisi selalu dirayakan secara meriah, dilakukan secara bersama-sama dalam suatu golongan masyarakat yang majemuk. Dalam sebuah tradisi yang dilakukan di Minangkabau tidak ada suatu hal yang mengganjal seperti adanya sistem hierarki yang memisah-misahkan suatu golongan melainkan semuanya sama, sama-sama segilintir masyarakat yang hidup berdampingan dalam ruang lingkup wilayah tertentu. Tradisi di Minangkabau jua bersifat umum atau siapa saja boleh mengikuti ajang tersebut asalkan berprilaku sopan dan dapat diatur.

Namun, seiring berjalannya waktu serta pengaruh globalisasi semakin memaraknya, kecanggihan teknologi pada masa melinial ini membuat para muda-mudi semakin tidak terarah, seakan lupa asal-muasal, seakan lupa akar dari sebuah pohon, para muda-mudipun terjerumus dalam genggaman zaman, mereka pun perlahan memudarkan tradisi yang dari sejak dulunya berjalan di antara langkah kaki mereka. Persoalan ini pun memuncak sampai-sampai tidak banyak atau tidak sedikit di antara mereka adalah anak-anak, para remaja maupun sekumpulan golongan muda yang minim akan tradisi, pengetahuan hanya sebatas kulit luar. Sebagaimana mestinya pengaruh yang membom habis anak-anak milenial yang dibutakan teknologi, yang pada saat ini keberadaan kearifan lokal mulai karam dari permukaan.

Dalam hal ini, pada era milenial contohnya tentang keberadaan Rumah Gadang orang-orang tua terdahulu atau yang masih hidup sampai sekarang menggunakan bangunan tersebut sebagai tempat tinggal, bangunan yang didirikan dari bahan dasar kayu dan terdiri dari sembilan ruangan yang memiliki fungsi berbeda-beda, seperti ada tempat atau kamar pribadi, untuk anak yang baru menikah, ruang tamu, dan sebagainya. Di sisi lain, tepatnya di beranda bangunan tersebut terdapat sebuah rangkiang (yang digunakan untuk menyimpan beras guna sebagai bekal pada masa krisis). Persoalan ini pun mulai kabur pada era milenial di mana generasi yang masih kehausan akan kearifan lokal harus mereguk manisnya perkembangan zaman yang semakin hari semakin tidak dapat dibendung. Keberadaan Rumah Gadang yang mereka tahu hanya sekedar untuk tinggal tanpa mengetahui struktur bangunan serta guna darinya, di sisi lain fungsi dari bangunan tersebut berubah dalam waktu yang urgen, antara lain pada masa ini bangunan tersebut dijadikan sebagai tempat untuk menyelesaikan masalah atau semacamnya. Rumah Gadang tidak lagi menjadi tempat tinggal yang menjadi tradisi oleh masyarakat Minang pada umumnya melainkan hal sedemikian.

Hal lain yang mulai padam pada masa milenial ini adalah bermain talempong. Talempong sendiri adalah alat musik yang terbuat dari bahan kuningan yang berbentuk bundar dengan bagian berlubang di bawahnya, sedangkan di bagian atasnya terdapat jua bagian bundar dan sedikit menonjol yang digunakan sebagai sarana untuk dipukul. Pada saat ini anak-anak yang mahir dalam bermain talempong memang keberadaannya bisa dibilang langka atau jumlahnya begitu sedikit, pengaruh yang begitu besar pada saat ini memang luar biasa sampai-sampai jika ada satu di antara mereka yang bisa bermain talempong hanya menjadi bahan cemoohan dari generas-generasi yang begitu tidak menghargai tradisi dari leluhur mereka. Mereka pada era ini lebih senang hal-hal yang berbaur dengan dunia Barat seperti bermain piano,gitar, tambur, dan alat musik lainnya.

Perkembangan dan pengetahuan yang semakin luas memunculkan pengaruh baru yang berdampak pada anak-anak milenial pada saat sekarang, contoh lain di luar tradisi ialah goyang-goyangan yang beristilah tren pada masa ini, hal sedemikian jua berdampak pada kesenian tari yang pada dasarnya juga sebuah tradisi walaupun setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Eksistensi tradisi sudah diibaratkan senja pada masa sekarang perlahan jatuh pada titik di mana pelabuhan terakhir telah ditetapkan. Hal ini pada masa sekarang, jika dikaji lagi untuk tahun ke depannya barangkali kepunahan tradisi lokal telah diambang jurang kegelapan, atau justru sebaliknya jikalau kebangkitan mulai menyinari mata anak-anak sekarang, semoga saja.

Mungkin pada saat sekarang kita hanya bisa dibanjiri oleh kata semoga, berharap ada perubahan yang terjadi di era milenial sekarang. Tradisi pada masa ini memang harus perlu dibudayakan lagi sebab jika tidak bisa membendung banjir maka sesuatu yang dipertahankan itu akan tenggelam oleh ganasnya waktu dan perkembangan. Dunia ini semakin hari samakin keluar dari garis luar biasa, dan di sisi lain keberadaan hal yang dianggap kuno justru harus dipertahankan sebab jati diri dalam suatu golongan masyarakat berada pada tradisinya, jika kita lupa akan hal itu kita seperti orang gila yang lupa siapa nama dan di mana kita tradisi adalah jiwa dari suatu negri dan kita.

Kesimpulannya arus perkembangan pada masa ini bisa membuat atau menghilangkan eksistensi dari sesuatu yang telah ada seperti contoh yang penulis sebutkan tadi, pelestarian nilai budaya harus dimajukan bukan hanya pemikiran. Dalam hal ini, masyarakat dalam suatu daerah tertentu memang harus berperan penting dalam pelestarian nilai budaya tersebut sebab anak-anak milenial sekarang ibaratkan seorang bayi yang butuh seorang ibu untuk bimbingan sampai pada tahap tertentu begitu pun dengan peran masyarakat dalam pelestarian nilai budaya apalagi pada era yang serba canggih ini dan pengaruh yang sangat kuat, barangkali memang akan sangat sulit tapi coba saja, tradisi itu kita, kita yang melestarikan, dan kita juga bisa menghapuskannya tetapi sebelum terjadi alangkah baiknya membendungnya sebelum terjadi.





















Nama saya Randu Sunerta, lahir di Padang dan berdomisili di Pesisir Selatan. Saya adalah seorang mahasiswa dari Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS