Ticker

6/recent/ticker-posts

Eksistensi Istano Basa Pagaruyuang

 


Penulis adalah Muhammad Khairul Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau


     Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung adalah museum berupa replika istana Kerajaan Pagaruyung terletak di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Istana ini berjarak lebih kurang 5 kilometer dari Batusangkar. Istana ini merupakan objek wisata budaya yang terkenal di Sumatra Barat. Istano Basa Pagaruyung hingga saat ini masih eksis di tengah masyarakat. Pada saat ini Istano Basa Pagaruyung. Salah satu peninggalan sejarah yang masih tersisa dari eksistensi kekuasaan Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah istana megah yang terletak di nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanah Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Istana ini bernama resmi Istano Basa Pagaruyung yang berarti istana besar Kerajaan Pagaruyung. Sesuai dengan namanya, istana ini mengabadikan kemegahan arsitektur dari pusat pemerintahan kerajaan. Meskipun wujud yang berdiri megah sekarang ini bukanlah bangunan aslinya, namun berbagai detail ciri khas arsitektur yang dimilikinya masih sama seperti kondisinya di masa lampau.


    Istano Basa Pagaruyung dahulu merupakan kediaman dari Raja Alam, sekaligus pusat pemerintahan dari sistem konfederasi yang dipimpin oleh triumvirat (tiga pemimpin) berjuluk ‘Rajo Tigo Selo’. Sistem kepemimpinan ini menempatkan Raja Alam sebagai pemimpin kerajaan dengan dibantu dua wakilnya, yaitu Raja Adat yang berkedudukan di Buo serta Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus. Kedua wakil ini memutuskan berbagai perkara yang berkaitan dengan permasalahan adat serta agama. Tetapi, jika suatu permasalahan tidak terselesaikan maka barulah Raja Pagaruyung (Raja Alam) turun tangan menyelesaikannya.


    Istana ini memang merupakan replika dari bangunan asli yang dibakar Belanda pada tahun 1804. Bangunannya berbentuk sebuah rumah panggung berukuran besar dengan atap gonjong yang menjadi ciri khas dari arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah panggung besar ini bertingkat tiga, dengan 72 tonggak yang menjadi penyangga utamanya. Terdapat 11 gonjong atau pucuk atap yang menghias bagian atas dari bangunan ini. Seluruh dinding bangunan ini dihiasi oleh ornamen ukiran berwarna-warni yang secara total terdiri dari 58 jenis motif yang berbeda.

     Sebagai sebuah istana kerajaan, masing-masing tingkat dalam bangunan ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tingkat paling bawah merupakan tempat aktivitas utama pemerintahan berupa sebuah ruang besar yang melebar dengan area khusus sebagai singgasana raja di bagian tengahnya. Di sisi kiri dan kanan ruangan terdapat sebuah ruangan kamar. Di bagian belakang singgasana terdapat tujuh buah kamar sebagai tempat bagi para putri raja yang telah menikah.

    Istano Basa ini memiliki tarif  masuk ke tempat wisata tersebut 20 ribu per kepala. Didalam istana tersebut banyak terdapat pakai adat yang mana itu merupakan ciri khas dari Minangkabau. Tempat dari Istana ini sendri sangat bersih dan bisa dikatakan tempat yang indah untuk dikunjungi. Istano basa Pagaruyung ini merupakan cirikhas dari Minangkabau. Minangkabau yang sesungguhnya itu tercermin dari wilayah istana ini. Ketika kita mengunjungi istana ini banyak tentang Minangkabau ada di dalamnya mulai dari rangkiang pakaian adat, baju adat dan lainnya.

    Istano ini merupakan marwah dari kebesaran ranah Minang. Rumah adat yang ada di tempat pariwisata ini adalah tempat yang sangat menarik. Ketika kita masuk ke area pekarangan ini akan terasa Minangkabau ini yang sesungguhnya. Kebesaran ini tentu akan terus dijaga. Eksistensi dari istano ini akan terus dijaga oleh anak muda zaman sekarang. Istano ini bukan hanya sebagai tempat wisata saja melainkan sebagai identitas peninggalan budaya yang ada di Minangkabau. Makanya tugas kita sebagai anak muda melestarikan istano ini agar tetap eksis di tengah masyarakat.

    Untuk itu kita sebagai generasi muda akan terus mempertahankan eksistensi dari istano ini. Simbol dan kebudayaan dari Minangkabau ini harus lestari. Jangan sampai punah karena identitas ini adalah tempat atau rumah orang Minangkabau. Lihatlah seperti di daerah di Minangkabau tidak banyak lagi ditemukan rumah gadang yang ada di suatu daerah. Hal ini perlu dipertanyakan eksistensi dari rumah gadang itu sendiri. Minangkabau merupakan daerah yang kaya akan peninggalan bersejarah. Benda-benda bersejarah banyak ditemukan juga di dalam istana ini. Kita orang Minangkabau harus melestarikan hal tersebut.



Penulis adalah Muhammad Khairul Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS