Ticker

6/recent/ticker-posts

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN BIKAN



Oleh : Saskia Putri Nabilla

Pekerjaan : Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas




Air terjun Bikan merupakan sebuah destinasi wisata alam yang berada di Desa Rantih, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. Desa Rantih, sebenarnya memiliki destinasi wisata alam lainnnya yang juga berupa air terjun, di antaranya terdapat Air Terjun Bikan, Air Terjun Lurah Tibarau, Air Terjun Landu, dan Air Terjun Lurah Lobah. Bahkan, ke empat air terjun tersebut, terletak hampir berdekatan yang mana masih terletak di satu kawasan yang sama. Di antara ke empat destinasi wisata itu, ada salah satu air terjun yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu Air Terjun Bikan. 


Air Terjun Bikan memiliki pesona tersendiri bagi para pengunjung yang datang, sebab air terjun ini merupakan air terjun terbesar dari tiga air terjun lainnya di sana. Air terjun ini memiliki daya tarik yang dapat memanjakan mata dan hati bagi setiap orang yang berkunjung ke sana. Air yang turun dengan leluasa dapat dirasakan langsung bagi pengunjung yang berenang tepat di bawah air terjun jatuh. Kedalaman dari tempat jatuhnya air terjun, hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa ataupun bagi orang-orang yang dapat berenang saja. Namun, tidak perlu khawatir bagi anak-anak yang ingin juga menikmati dingin dan sejuknya air terjun tersebut, sebab tepat di bawah kolam air terjun, juga telah disediakan saluran air besar, tempat mengalirnya sumber air terjun tersebut. Di sanalah para anak-anak dapat bermain, menikmati air terjun karena saluran air itu dibuat dengan ketinggian setengah meter. 


Bagi wisatawan yang biasa mendaki gunung, akan sangat senang apabila dapat berkunjung ke air terjun ini. Hal itu disebabkan karena akses jalan menuju air terjun masih asri, dimana jalan yang ditempuh akan melewati sungai, bukit, tanjakan bebatuan seperti halnya mendaki di gunung. Dengan demikian, pengunjung yang akan datang, biasanya selain untuk menikmati air terjun, maka mereka juga akan tertantang untuk menghadapi perjalanan yang penuh petualangan alam ini. Adapun hal menarik lainnya bagi wisatawan yang sudah terbiasa mendaki gunung, maka akan merasakan sensasi lain saat berkunjung ke sini. Sebab, cuaca yang mereka hadapi saat mendaki gunung maka akan berbeda dengan cuaca yang mereka hadapi saat menuju Air Terjun Bikan ini. Sehingga, para pengunjung tidak perlu repot untuk memakai atribut penghangat seperti pada saat mendaki gunung. 


Air Terjun Bikan Desa Rantih juga mempunyai keunikan dan keindahan yang pastinya tidak merugikan siapun yang ingin berkunjung ke sana. Objek wisata ini, dapat dinikmati oleh siapa saja baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Dalam perjalanan menuju air terjun, para pengunjung tidak perlu khawatir akan tempat peristirahatan, sebab setiap beberapa meter perjanalan, sudah tersedia sebuah pondok yang dapat dengan santai digunakan oleh pengunjung. Selain itu, pengunjung juga akan disediakan kamar mandi yang bersih dan dekat dengan podok peristirahatan. Untuk pengunjung yang tidak sempat membawa persiapan bekal, mereka juga tidak perlu risau karena juga telah disediakan setidaknya warung kecil yang dapat membantu dalam hal kebutuhan pangan. 


Wisata alam ini, menargetkan peminat dari mancanegara. Sebab, apabila wisatawan tersebut berasal dari luar Indonesia, maka dapat dipastikan jumlah visa akan naik, sehingga kita akan memperoleh keuntungan yang besar. Selain itu, peminat lain yang ditargetkan untuk penunjang perkembangan wisata ini ialah para pengunjung yang bekerja sebagai wartawan. Dengan demikian, eksistensi wisata alam ini dapat dikenal lebih luas lagi terutama di jejaring sosial. Selain itu, peminat yang dapat membantu menunjang perkembangan wisata ini juga tidak lain berasal dari orang-orang pecinta dan penikmat alam. Biasanya, mereka akan akan tertarik apabila mendengar tempat-tempat wisata alam tersebut. Dengan harapan untuk mendapatkan peminat dari luar, maka yang harus perlu disediakan ialah tempat penginapan. Dengan pembangunan tempat penginapan yang nyaman dan menarik, maka pengunjung akan antusias datang dengan sendirinya.


Kemudian, agar wisata ini dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan strategi untuk memperoleh nilai pelanggan yang superior yakni dengan cara menciptakan, mengkomunikasikan, menukarkan, dan menyampaikan. Secara sederhananya, strategi pemasaran dapat dilakukan dengan cara mempromosikan potensi yang dimiliki tersebut. Hal ini dapat dengan memanfaatkan pengunjung wartawan ataupun pengunjung lokal dan meminta mereka untuk membantu mempromosikan kepada khalayak umum agar objek wisata dapat dikenal lebih banyak lagi. Selain itu, dapat juga dengan cara dipromosikan melalui Badan Pariwisata lokal untuk membuatkan tiket travel destinasi wisata yang dilengkapi dengan promo menarik, agar para wisatawan dapat berminat berkunjung ke sana. Bentuk pemasaran onjek wisata ini juga dapat dilakukan dengan cara menjual produk destinasi ke jejaring sosial, baik melalui Facebook, Twitter, Instagram maupun Youtube.


Adapun keuntungan dari pengembangan objek wisata ini dapat dirasakan nantinya baik itu oleh pengelola, masyarakat setempat dan juga pengunjung. Dengan peminat wisata yang banyak, maka akan menguntungkan bagi pengelola dan juga masyarakat. Masyarakat yang dekat dengan objek wisata memiliki potensi tersendiri untuk dapat memperoleh keuntungan pula. Misalnya, masyarakat yang membuka usaha penginapan biasanya akan memperoleh keuntungan dari wisatawan yang tinggal. Selain itu, masyarakat juga dapat berinteraksi langsung dengan wisatawan luar terlebih dengan turis asing. Keuntungan tersebut, biasanya dapat saling mempelajari budaya satu sama lain. Selain itu, pengunjung juga akan memperoleh keuntungan lain apabila dapat menjadi tour guide bagi turis asing tersebut.


Kemudian, menurut Bambang Supriadi dan Nanny Roedjinandari dalam Crouch & Richie (1998), memiliki kriteria yang digunakan oleh pihak pengambil keputusan dalam asosiasi dan para perencana, salah satunya yaitu aksessibilitas yang dirangkum dalam beberapa hal berikut seperti biaya, waktu, frekuensi, kemudahan dan aturan. Pada objek wisata ini, biaya untuk dapat ditetapkan dengan standarisasi objek wisata alam umumnya, bisanya berkisar 10 hingga 20 ribu bagi wisatawan lokal. Bagi wisatawan mancanegara, dapat digunakan harga internasional yang sesuai dengan jumlah devisa yang ditetapkan negara. Untuk akses jalan, pengunjung dapat melewati track yang nyaman yang dilewati. Waktu tempuh menuju air terjun dari pintu masuk dapat dilewati hanya dengan 15-20 menit, sebab jalan tersebut dibuat sedemikian mungkin baik agar pengunjung tidak sulit melewatinya.


Untuk keberlanjutan dari pengembangan objek wisata ini diharapkan kedepannya dapat terus memperkenalkan dan mempromosikan objek wisata ini hingga dapat menjadi salah satu objek wisata incaran mancanegara seperti halnya Bali. Selain itu, objek wisata ini dapat dikembangkan hingga memperoleh berbagai penghargaan dan diakui dunia sebagai destinasi wisata terbaik, sehingga dapat mengaharumkan nama daerah setempat. Objek wisata ini apabila terus berkembang dengan baik, maka juga akan memperoleh keuntungan dan pendapatan bagi pengelolanya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS