Ticker

6/recent/ticker-posts

TAU JO NAN AMPEK



Oleh: Hafizah Hardhiyyah Asrul

Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas


Tau Jo Nan Ampek merupakan kalimat kiasan yang mempunyai arti yang sangat dalam. Jika seseorang dikategorikan sebagai orang yang tidak tau dengan yang empat perkara dalam ungkapan orang Minangkabau berarti orang itu sudah lepas dari “guguah tabuah”. Tabuah atau bedduk dikampung-kampung di Minangkabau merupakan sebuah sarana komunikasi yang paling ampuh serta bergema sampai kejantung hati masyarakat. 

Tau Jo Nan Ampek atau Pengetahuan Yang Empat adalah bagian dari adat dan budaya di Minangkabau yang menurut adat bersifat normatif. Sedangkan menurut budaya adalah aspek yang berhubungan dengan perilaku manusia, yang saat ini sudah hampir hilang ditengah-tengah masyarakat apalagi di golongan anak muda dikarenakan pengaruh globalisasi. Tau jo nan ampek sendiri adalh jati diri bagi orang Minangkabau, yang cenderung terkikis ditelan masa. Jadi, orang Minangkabau dibangun dari adat, agama, dan ilmu. Orang Minangkabau tempo dulu memiliki tiga jati diri, yaitu emosional yang stabil yang bersumber dari adat, punya spiritual yang bagus yang bersumber dari agama, dan mempunyai intelektual yang tinggi yang bersumber dari ilmu da pendidikan. Bila mempunyai ketiga ampek ini berjalin keindahan maka orang tersebut dapat dikatakan tau jo nan ampek.

Tau jo nan ampek ini berkaitan pada Pengetahuan nan ampek, Pengetahuan nan ampek merupakan sandi dasar orang Minangkabau, yaitu berfikir, berucap dan bertindak. Pemikiran dari orang Minang sering berangkat dari nan ampek, yaitu berupa kemampuan dalam mengenal potensi diri dan mengimplentasikan kehidupannya dalam bermasyarakat. Hal ini tercermin juga dalam dialog kehidupan masyarakat seperti “ kau ndak tau jo nan ampek do mah” makna disini si anak tidak tau dengan tatakrama yang baik, tidak tau raso jo pareso, tidak tau mana yang baik mana yang buruk. Bagi orang Minang yang tau dengan tau jo nan ampek maka dalam kehidupanya sehari-hari akan berencana dengan tepat, bertindak dengan cepat, dan mendapatkan hasil yang berlipat pula.

Pengetahuan nan ampek berdasarkan funsinya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, berupa sistem, klasifikasi, dan stratifikasi, yang merupakan berupa suatu sistem bila fungsinya masing-masing saling terkait, dikatakan klasifikasi bila fungsinya dapat dikelompokkan, dan akan stratifikasi jika tingkatan funsinya sudah jelas. Ada beberapa uraian tentang Pengetahuan nan ampek. Pertama, Tau Kajadian Asa Manusia Nan ampek. Kejadian manusia berasal dari empat unsur, yaitu api, air, angin, dan tanah. Angin, angin termasuk udara yang bergerak atau hawa ataupun perpindahan udara dari tempat tekanan udaranya yang tinggi ketempat rendah, angin ini juga banyak dijadikan oleh masyarakat Minangkabau sebagai bahasa ungkapan, seperti ‘jan buang angin sambarangan, angin putiang baliuang” dan lainnya. Api, Api adalah panas dan cahaya ataupun biasa disebut oleh orang Minangkabau dengan Palito yang berasal dari sesuatu yang terbakar. Api diambil dalam ungkapan Minangkabau “Api padam puntuang barasok” artinya menyelesaikan masalah tidak tuntas, karena puntung yang berasap itu bila diberi minyak bensin atau lainnya, maka puntung itu akan hidup kembali. Jadi, jika masalah tidak diselesaikan secara tuntas maka masalah itu akan muncul lagi. Air, air adalah benda cair yang terdapat disungai, sumur, danau, dan laut. Air diambil sebagai bahasa ungkapan orang Minangkabau, seperti “aia bariak tando tak dalam, aia gadang batu basibak, main aia basah, baumpamo aia di ateh dauh taleh, aia diminum raso duri”. Disini air merupakan suatu tanda bahwa air itu adalah bahan pokok utama untuk kehidupan manusia. Tanah, tanah adalah permukaan bumi yang diberi batas atau daratan yang ditempati suatu bangsa yang diperintah suatu daerah atau negara. Dalam ungkapan orang Minangkabau berbunyi, “tanah ulayat, tanah nan indak untuak dipajuabalikan”. Tanah pusako adalah tanah yang menjadi milik turun temurun dari nenek moyang sampai keturunan sekarang dalam bentuk sistem matrilineal. Kedua, Tau Ureh Nan Ampek. Ureh atau Uras artinya air obat yang mengandung obat atau disebut juga dengan sembuh atau waras. Uras tertua di Minangkabau adalah Sitawa, Sidingin, Kumpai, dan Cikarau. Dalam ungkapan adat di Minangkabau berbunyi, “luko bataweh, bangkak badamak”, artinya setiap penyakit yang ada, ad obatnya dan harus diobati. Sitawa, sitawa adalah sejenis tumbuhan yang daun serta getahnya harum dan akarnya dapat dibuat menjadi tepung tawar obat luka. Ungkapan yang digunaka orang Minangkabau dalam sitawa ini ialah “tabang sikali lawa, tabang timpo batimpo, masuak sakalian tawa, kalua sakalian biso”, artinya dengan masuknya tawa dalam penyakit maka akan keluar bisa yang ada didalam tubuhnya. Sidingin, sidingin adalah sejenis tumbuhan yang daunnay untuk obat penyakit demam dan bengka panas atau dalam bahasa latinnya bryopbyllum calycinum. Dalam pantun Minangnya, “baringin ditapi tabek, dibukik aka limpanang, sidingin manjadi ubek, nan sakik manjadi sanang”, artinya sidingin ini menjadi obat yang sakit menjadi sehat. Kumpai, kumpai merupakan sejenis rumput yang tumbuh dipaya-paya untuk digunakan dalam ramuan obat demam, dalam ungkapan orang Minangkabau yaitu “mamikek tupai ditapi sawah, dapek ayam dalam parak, lah lakek kumpai jo sitawa, nan damam manjadi cegak” artinya obat sudah dimakan yang menjadi penyakit menjadi sehat. Cikarau, cikarau adalah sejenis rumput yang tumbuh ditempat yang lembab atau dirawa-rawa yang digunakan untuk ramuan penyakit demam atau bengkak. Tapi cikarau juga berarti ikut serta pada persoalan yang tidak ada hubungan dengan dirinya. Dalam ungkapan orang Minangkabau dapat ditemui, “manga sato pulo ang mancikaraui urusan den” artinya mengapa kamu juga ikut campur dengan urusan hidup saya. Jadi, Tau Jo Nan Ampek merupakan salah satu ciri identitas orang Minangkabau dalam bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara. Identitas ini jika tidak dibangkitkan kembali lambat laun akan hilang ditelan masa dan orang Minangkabau akan kehilangan keberanian, identitas dan juga jati diri.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS