Ticker

6/recent/ticker-posts

Menyambut Ramadhan, Bulan Paling Mulia di Sisi Allah

 


Prof. Dr. H. Asasriwarni, M.H

Guru Besar Hukum Islam UIN Imam Bonjol Padang

Wakil Ketua Mustasyar Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumbar

Ketua Mustasyar NU Sumbar dan A'wan (Jenderal Manager) PB NU

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar dan Anggota Pertimbangan MUI Pusat


Assalamualikum Warahmatullahi wabarokatuh.


Bulan Ramadhan beberapa saat lagi akan datang, bulan yang mulia, yang diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Pada bulan tersebut seseorang bisa mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dengan waktu yang singkat demi mencapai kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT. Ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Sebagimna kita maklum, bahwa bulan Ramdhan adalah bulan yang sangat mulia bagi Ummat Islam, bahkan dalam menyambutnya kita sambut dengan kata “marhaban” yang apabila diartkian secara bahasa merupakan kata seru (afektif) untuk menyambut atau menghormati kedatangan tamu (yang berarti selamat datang terhadap sesuatu yang dimuliakan)". Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup pada bulan ini. Bahkan, setan akan dibelenggu.

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan." (HR. Ahmad).

Pada bulan ini setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka berpuasalah." (QS. Al Baqarah: 185).

Ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan suci ini. diantaranya:

1. Membayar Utang Puasa

Membayar utang puasa yang telah lalu adalah persiapan yang paling penting dan wajib dilakukan dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Terlebih bagi wanita yang biasanya berhalangan puasa karena masa haid. Utang puasa dapat diganti sepanjang tahun hingga bulan Syaban. Untuk itu, hendaklah melunasi utang puasa sebelum berakhirnya Syaban.

2. Memperbanyak Puasa Sunnah pada Bulan Syaban

Bulan Syaban adalah waktu terbaik untuk puasa sunnah. Sebulan sebelum Ramadhan, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa di waktu ini. Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban. Imam Syafi'i menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa (hampir) sebulan penuh pada bulan Syaban, yakni hanya beberapa hari saja Beliau tidak berpuasa.

3. Memperbanyak Baca Al Qur’an

Amalan yang dapat dilakukan menjelang Ramadhan lainnya adalah memperbanyak dan belajar membaca Al Qur’an. Dalam kitab Lathoiful Ma'arif Ii Ibni Rojab, disebutkan bahwa Amru bin Qois Al Mala-I ketika memasuki bulan Syaban, Beliau menutup tokonya lalu memfokuskan diri untuk membaca Al Quran.

4. Membekali Diri dengan Ilmu-ilmu tentang Puasa Ramadhan

Menjelang Ramadhan, umat Islam dapat membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang berkaitan tentang puasa Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah masalah hukum, tata cara, dan berbagai aturan syariat yang berkaitan dengan puasa. Selain itu, dapat pula mempelajari tentang keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan dan cara untuk mendapatkannya sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

5. Berdoa agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan

Amalan lainnya adalah memperbanyak do’a agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Berdo’a ini juga menjadi salah satu bentuk pengharapan seorang hamba agar dapat berjumpa dengan bulan penuh keberkahan supaya bisa banyak beramal di bulan tersebut.

6. Menata Niat

Umat Islam juga dapat mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut datangnya Ramadhan. Ini merupakan konsekuensi yang logis apabila telah mengetahui kemuliaan dan berlimpahnya ampunan Allah pada bulan suci ini.

7. Melakukan Rukyatul Hilal jika Mampu dan Memiliki Ilmunya

Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat hilal untuk memastikan masuknya bulan Ramadan, khususnya bagi orang yang mampu dan memiliki ilmunya.

Selain ketujuh amalan di atas, di sejumlah tempat, umat Islam akan mengunjungi makam sebelum Ramadan yang biasa disebut ziarah kubur. Ziarah kubur ini dilakukan sebagai pengingat akan kematian dan meningkatkan rasa zuhud. Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan di dalamnya. Sesuai kalender Hijriah, Sya’ban adalah bulan kedelapan yang diapit dua bulan istimewa yakni, Rajab dan Ramadhan. Bulan Syaban merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadan. Karena itu, Muslim dianjurkan memperbanyak amalan ibadah di Bulan Sya’ban. 

Ada banyak keutamaan Bulan Sya’ban, salah satunya malam Nishfu Sya’ban yakni malam di mana pintu pengampunan dibuka oleh Allah SWT.

1. Bulan Diangkatnya Amalan Ibadah

2. Puasa Bulan Sya’ban Terbaik setelah Ramadhan

3. Malam Nishfu Sya’ban  Penuh Ampunan dan Istimewa

4. Bulan Diturunkannya Ayat Perintah Sholawat kepada Nabi 

5. Syaban Bulannya Nabi Muhammad

6. Memuliakan Ramadhan 

7. Bulan yang Dilupakan Orang

8. Dikabulkan Hajat

9. Bulan Berkah

Hari ini kita berada di akhir bulan Sya'ban. Artinya, sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Di bulan tersebut umat Islam tak hanya diwajibkan untuk berpuasa, tapi juga meningkatkan ibadah sunnah. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah, mengaji, bersedekah, dan beragam amal ibadah lainnya. Hal ini seperti salah satu khutbah yang disampaikan Rasulullah SAW kepada umatnya di akhir bulan Sya'ban. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Al-Qur’an.

Celakalah orang-orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. 

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.

Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”).

Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.” Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.) Itulah pesan Rasulullah yang disampaikan di akhir bulan Sya'ban dan menyambut bulan Ramadhan.

Kaum Muslimin Rahimkumullah, terakhir sebagimna kita fahami firman Allah SWT dalam Surah A-Baqarah Ayat 183. Orang beriman yang melaksanakan pauasa ramadhan dengan Iman dan perhitungan di akhir Ramdahan Allah berikan kepadanya gelar “La’allkum Tattakun” Orang yang bertkawa. Hal ini layaknya kita masuk sebuah lembaga perguruan tinggi misanya fakultas syariah UIN Imam Bonjol Padang. Setelah masa study selesai dibelakamng nama kita akan tersemat gelar “SH” Sarjana Hukum misalnya, seperti ini pulalah bulan Suci Ramadhan Ini. Pertanyaanya, maukah kita gelar “La’allkum Tattakun” ini tersemat pada diri kita?  Tentu kita semua menginginkan hal ini, mari kita sambut dan jalankan Ibadah Ramadhan dengan penuh perhitungan. 


Wassalamualikum Warahmatullahi wabarokatuh

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS