Ticker

6/recent/ticker-posts

EUFORIA BULAN SUCI RAMADHAN DI MINANGKABAU

 

Foto dok

Oleh : Muhammad Alif Abdurrahman


Minangkabau merupakan daerah yang terbilang kental akan adat istiadat serta keagamaannya.Berlandaskan pada dasar adat yang dianut oleh penduduk minangkabau yang berbunyi adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah.Adapun adat basandi syarak syarak basandi kitabullah ini merupakan falsafah adat yang dipercaya oleh masyarakat minang sebagai falsafah hidup.Yang menjadikan ajaran islam sebagai satu satunya pedoman dan pegangan yang dijadikan landasan sebagai titik acuan dari tata pola perilaku dalam berkehidupan.

Dengan kata lainnya adat basandi syarak syarak basandi kitabullah ini dapat diartikan ; syarak mangato adat mamakai.Yang mana hal ini merupakan kerangka dalam kehidupan sebagai orang minang,baik itu hubungan secara horizontal vertikal dengan Yang Maha Esa,dan hubungan horizontal horizontal terhadap sesama makhluk ciptaanNya,baik itu antar manusia ataupun terhadap makhluk yang da di alam semesta lainnya.

Masyarakat minangkabau bisa dikatakan sebagai masyarakat yang secara mayoritas menganut agama islam.Baik dia sebagai orang asli minangkabau dari berbagai macam suku,ataupun sebagai seorang yang berbukim di bumi ranah minang ini.Seperti halnya keyakinan serta agama yang lain,agama islam tentunya juga memiliki hari hari besar yang diyakini oleh penganutnya.Salah satunya adalah bulan suci Ramadhan,yang mana dibulan ini seluruh umat islam di penjuru dunia diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh serta menahan diri dari segala godaan hawa nafsu dan larangan larangannya.Maka untuk menyambut serta menjalani bulan Ramadhan ini tentunya masyarkat di minangkabau akan mempersiapkan diri untuk menghadapi bulan suci ini.

Banyak budaya serta kebiasaan yang dilakukan masyarakat minangkabau sebaagi ajang jelang menyambut serta memasuki bulan suci Ramadhan ini.Seperti halnya yang kita ketahui,minangkabau merupakan masyarakat yang memiliki banyak filosofi serta makna tersirat yang terkandung dalam tiap hal yang disampaikan dan dilakukan orang minang.Setiap kegiatannya memiliki makna,dan tiap perkaataannya memiliki kandungan yang sarat akan pembelajaran.Maka suasana yang terjadi di minangkabau ini saat bulan Ramadhan tiba tentunya bukan gambaran yang biasa saja,euforianya sangat terasa.Suasana yang begitu mewah dan meriah,senang dipandang mata dan sejuk dirasa di dada,begitu memesona.

Adapun hal hal yang membangun euforia pada bulan Ramadhan di minangkabau ini ada banyak sekali,mulai dari penyambutan bulan Ramadhan itu sendiri,serta saat menjalani ibadah puasanya hingga jelang akhir menuju hari raya Idul Fitri.Salah satu ajang yang tidak bisa dilupakan saat menjelang Ramadhan di ranah minang ialah malamang dan marandang serta tradisi balimau.

Malamang

Tradisi balamang atau tradisi membuat lemang adalah kegiatan yang selalu dilakukan masyarakat minangkabau ketikan akan menyambut bulan suci Ramadhan.Lemang yang dimasak secara barami atau bersama sama ini akan diantarkan ke rumah rumah saudara.Lamang seabagai makanan yang berbahan dasar ketan ini biasanya dimasak sepekan hingga sehari menjelang datangnya bulan suci.Prosesi pembuatan lamang ini dimulali dari mencuci bareh sipuluik atau beras ketan,kemudian dikeringkan,setelah itu bareh sipuluik yang sudah siap dikeringkan tadi dimasukkan kedalam bambu dengan ukuran kurang lebih 60 sentimeter yang biasanya sudah terlebih dahulu diberi alas daun pisang muda.Kemudian ketan tadi dicampuri dengan santan dan garam serta vanilla dengan takaran secukupnya lalu dimasak menggunakan kayu bakar dengan cara dibakar hingga matang menggunakan api kecil dengan durasi waktu kurang lebih lima jam.Malamang ini menjadi agenda wajib jelang Ramadhan diminangkabau karena merupakan sarana silaturrahmi dengan sanak famili sekaligus sebagai sarana silaturrahmi di minangkabau.

Marandang

Randang atau rendang merupakan masakan istimewa yang berasal dari minangkabau.Randang juga telah dinobatkan sebagai salah satu masakan terenak didunia berdasarkan beberapa hasil survey.Memasak salah satu menu istimewa ini merupakan salah satu agenda rutin juga yang kerap kali dilakukan jelang Ramadhan,yang mana randang yang telah masak ini nanti akan dihidangkan pada hari pertama bulan puasa.Bagi sebagian besar masyarakat minangkabau ada yang mengatakan bahwasanya “ada yang kurang jika pada hari pertama bulan puasa itu di saat sahur dan berbuka tidak ada daging randang yang menemani meja makan kita”

Bagi masyarakat minangkabau marandang ini merupakan wujud dari rasa syukur serta kebahagiaan dalam rangka menyambut hari baik pada bulan baik.Tidak hanya sebatas di daerah minang saja,tapi bagi masyarakat yang mempunyai sanak saudara di luar daerah atau yang biasa disebut sebagai perantau,akan mengirimkan hasil dari randang yang sudah jadi tadi kepada mereka.Randang dan Ramadhan merupakan sesuatu yang tidak bisa lagi dipisahkan di minangkabau,sebab makanan istimewa ini sudah menjadi pasangan wajib sebagai teman menyantap hidangan sahur dan berbuka puasa di bulan baik ini.

Balimau

Balliamu ialah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau jelang meyambut bulan suci Ramadhan,yang mana kegiatan ini merupakan ajang pembersihan diri menurut keyakinan masyrakat minang.Hal ini dilakukukan dengan mengadakan kegiatan mandi mandi,biasanya tempat yang dijadikan sebagai sarana balimau akan menjadi objek wisata bagi suatu daerah.Karena saat kegiatan balimau ini dilakukan,masyarakat akan berbondong bondong menuju tempat pemandian tersebut.Meski hanya sebagai kegiatan simbolis,namun kegiatan ini sangat digemari oleh kalangan masyarakat di minangkabau.Walau sejatinya pembersihan diri kita untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan cukup dilakukan dengan cara introveksi dan berbenah diri.

Selain kebiasaan kebiasaan yang dilakukan jelang menyambut bulan suci Ramadhan tersebut,pada saat menjalani ibadah puasa itu sendiri masyarakat minang juga banyak melakukan kegiatan lainnya.Seperti melakukan agenda agenda Ramadhan yang tidak dilakukan pada bulan bulan lainnya.Kegiatan ini biasanya menambah hidupnya suasana Ramadhan di minangkabau,sehingga euforia yang dibulan biasa tidak kita rasakan,di bulan baik ini kita dapat menemukan suasana yang mendukung untuk melakukan amal kebajikan.Banyak kegiatan yang didirikan oleh pemerintah setempat,baik itu dalam cakupan pemerintahan pusatnya ataupun struktur pemerintahan yang berada di daerah daerah kecil hingga andil pemuda minangkabau yang tidak kalah pentingnya dalam upaya membangun bulan Ramadhan yang istimewa.

Pada bulan suci ini masjid masjid terlihat begitu hidup daripada hari hari biasanya.Bahkan tidak hanya pada waktu sholat wajib hingga witir saja,melainkan setiap waktu masjid selalu terbuka dan memiliki agenda tersendiri di dalamnya.Biasanya pada bulan Ramadhan ini suasana disekitaran masjid akan lebih ramai,terutama pada malam hari.Masjid akan didatangi oleh berbagai macam kalangan masyarakat,mulai dari yang tua hingga anak anak.Kemeriahan malam Ramadhan ini tidak hanya berhenti sampai disitu saja,biasanya banyak pemuda minang yang memilih untuk tidak pulang kerumah melainkan tidur di masjid.Meraka juga akan ambil bagian dalam kegiatan membangunkan masyarakat sekitar untuk melaksanakan sahur.

Biasanya pada sepuluh hari terakhir di penghujung bulan Ramadhan ini masjid masjid juga banyak yang menyediakan sarana untuk iktiqaf atau bermalam di masjid.Mulai dari selepas tarawih hingga sahur.Hal ini biasanya dilakukan untuk menyempurnakan amalan Ramadhan sebelum sebelumnya.Selain itu hal ini juga menjadi ajang untuk berburu malam lailatul qadar yang dipercaya akan tiba pada sepuluh malam terakhir tersebut.Selain tradisi tradisi tersebut,masi banyak lagi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau.Hal ini tidak akan berhenti bahkan hingga lantunan takbir dilakukan dan Ramadhan berlalu pergi.

Banyak hikmah dan pengajaran yang bisa kita petik dari upaya upaya masyarakat minangkabau untuk menghidupkan bulan suci ramadhan ini.Selain dari pandangan agama serta kewajiban kita dalam melakukannya,hal ini juga memberikan dampak kepada persaudaraan kita sesama umat berbangsa dan beragama untuk lebih menghargai dan saling mengeratkan hubungan antar sesama.Berbabagi keberagaman ini juga menunjukkan pada kita bahwasanya Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaannya,begitu banyak ragam yang terjadi di negara kita tidak hanya di daerah minangkabau saja,tapi tiap tiap penjuru negeri memiliki ciri khas tersendiri dalam menjalankan bulan suci ini.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS