Nama: GEHAN AGUSTA Jurusan: sastra daerah Minangkabau
Mungkin dalam hitungan hari kita yang beragama islm akn kedatangan bulan suci ramadhan yang datngnya hnya sekali dalam setahun,semua masyarakt di dunia pasti senang dengn datngya bulan suci ramdhan ini,khususnya masyarakat minangkabau,karena di sumatra barat ini mayoritas penganut agama islam.Adat atau tradisi biasanya diartikan sebagai suatu ketentuan yang berlaku dalam masyarakat tertentu dan menjelaskan segala bahwa suatu keseluruhan masalah itu menurut Hasan Hanafi tradisi adalah segala warisan masa lampau yang masuk pada kita dan masuk pada kebudayaan sekarang berlalu dengan demikian bagi Hanafi tidak hanya merupakan persoalan peninggalan sejarah tetapi sekaligus merupakan persoalan kontribusi zaman kini yang berbagai tingkatannya berarti yang lebih lengkap bahwa tradisi mencakup kelangsungan masa lalu dan masa kini ketimbang sekedar menunjukkan fakta bahwa masa ini berasal dari melalui dibuang atau dilupakan maka disini tradisi hanya berarti warisan apa yang benar-benar tersisa dari masa lalu hal ini senada dengan apa yang dikatakan shils keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-benar masih ada kini belum dihancurkan di rusakdan adapun yang mengatakan televisi adalah kesamaan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun masih ada hingga kini dan belum dihancurkan atau rusak terjadi dapat ditetapkan sebagai warisan yang benar-benar warisan dari masa lalu namun demikian tradisi yang terjadi berulang-ulang bukalah dilakukan secara kebetulan atau disengaja tersebut maka apapun yang dilakukan oleh manusia secara turun-temurun setiap aspek kehidupannya yang merupakan upaya untuk meringankan beban hidup manusia dapat dikatakan sebagai tradisi, Dan masyarakat Minangkabau sendiri mempunyai tradisi yang sudah turun-temurun yang mungkin bertahan sampai sekarang yaitunya tradisi disebut dengan balimaudan tradisi balimau ini mempunyai persamaan tradisi di daerah lain seperti tradisi menguhan di masyarakat Sunda, tradisi nyorong di masyarakat Betawi, tradisi dugderan di masyarakat Semarang,jalur pacu terdapat di masyarakat kuantan Singingi Riau tradisi meugang di masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam begitu juga di masyarakat Minang ,balimau merupakan salah satu tradisi mandi menggunakan jeruk baik untuk mencuci rambut atau berfungsi sebagai sabun badan, balimau dilakukan satu atau dua hari menjelang puasa sungai dan tempat pemandian selalu ramai dikunjungi masyarakat namun balimau juga sebagai salah satu aja menjalin silaturahmi antar warga di kampung halaman dengan perantau yang pulang walaupun masih tetap dilaksanakan setiap tahunnya namun kegiatan ini masih mengalami pro dan kontra setiap tahunnya hal ini karena pelaksanaan bagimu telah mengalami pergeseran nilai dalam tradisi ini sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di sungai agar tidak bercampur dengan laki-laki tetapi bisa di sumur namun dalam perkembangan selanjutnya kebiasaan ini kemudian berkembang di masyarakat yang tidak agama Islam mandi bersama dilakukan di sungai dengan alasan untuk berekreasi sehingga bercampur antara laki-laki dan perempuan kemasan baru inilah yang bertentangan dengan agama Islam sedangkan pada dasarnya tradisi balimau tidak tujuan balimau sebenarnya adalah semua masyarakat siap menyambut bulan Ramadhan dan bulan Ramadan itu sendiri dianggap bulan yang agung dan keluarga tercinta semuanya itu tujuan kegiatan ini membersihkan diri mengharumkan badan dan saling bermaafan dan serta berdoa semoga bersihkan semua dari dosadan diakui juga tradisi mandi balimau ini tujuan awalnya memang salah satu cara masyarakat untuk menyesuaikan diri kemudian bisa juga dikatakan dibanding sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat di sekitarnya tujuannya mungkin agar proses saling maaf dan memaafkan bisa terjadi apalagi bila satu keluarga dan masyarakat kita bersama-sama pergi mandi belimau tapi faktanya sekarang terjadi pergeseran nilai bahkan telah terjadi pelecehan nilai adat dan agama sehingga wajar saja kalau tradisi mandi balimau dilarang oleh masyarakat sekarang karena sejarah fakta tradisi mandi balimau ini dijadikan ajang bagi remaja untuk jalan-jalan dan mandi-mandi bersama pacar atau pasangan yang tidak mungkin untuk itu kita tentu bisa berharap kepada tokoh masyarakat ini mamak serta tokoh agama serta para orang tua untuk anak-anaknya yang masih remaja untuk pergi mengikuti acara tersebut berlangsung latar belakang adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan sesuai dengan ajaran agama Islam yaitu menciptakan diri sebelum menjalankan ibadah puasa tradisi yang turun-temurun ini sangat disukai dan digemari masyarakat Minangkabau,anak-anak namun ada perbedaan seiring dengan waktu tradisi balimau berjalan dinamis mengikuti perkembangan zaman mulai munculnya perbedaan pendapat apakah kebersihan lahiriyah berdampak pada kebersihan rohani namun secara umum sebagai simbol untuk mempersiapkan diri dengan kebersihan rohani pun bergeser menjadi kebutuhan-kebutuhan yang merujuk pada hal-hal yang kesenangan semata,kalau dulu tradisi hanya diisi dengan makan bersama dan seiring dengan perkembangan zaman ini mengalami perubahan-perubahan alam yang menyebabkan banyak hal yang bertambah dan yang seharusnya tidak ada dalam perayaan balimau ini terjadi adanya penambahan ornamen ornamen tertentu,seperti pesta musik atau organ oleh muda-mudi.
Dan ini juga dijadikan lahan ekonomi seperti adanya pembukaan lahan tanpa batas selain dari penambahan ornamen ornamen tersebut berikut ini perbedaan yang sangat mencolok pada zaman dahulu dengan zaman sekarang perayaannya jika dijadikan sebagai tradisi atau adat untuk menyambut bulan Ramadan sebagai simbol untuk menyucikan diri sehari sebelum puasa namun sekarang hal tersebut sudah beda lagi saat ini lebih dengan bertamasya ke tempat-tempat pemandian bahkan para pemuda pemudi menjadikan momen ini sebagai ajang hura-hura dan berpacaran bagi remaja beliau hanya tinggal sebagai simbol dijadikan alasan agar mendapat izin dari orang tua mereka untuk keluar bertamasya perubahan terjadi dalam hal ini merupakan perubahan yang disebabkan berubahnya perilaku masyarakat Minangkabau dalam merayakan nya tidak jarang setiap tahun pihak kepolisian setempat melakukan razia razia di tempat-tempat yang dijadikan tempat oleh masyarakathanya masa lalu yang hanya ingin dihapuskan,selain perubahan zaman faktor lain adalah kurangnya pendidikan atau pengenalan tradisi tradisi para leluhur atau terdahulu oleh pemerintah yaitu sekolah dan juga orangtua baik itu ayah,ibu bahkan yang terpenting tokoh masyarakat atau tokoh ninik mamak jika tradisi ini dikenal dengan benar sejak dini pada generasi penerus maka mereka tidak akan mungkin menyala makna kan atau salah penafsiran tentang makna tradisi tersebut dan juga tidak menyalah gunakan suatu tradisi dalam perayaan nya selain itu ada juga disebabkan oleh faktor ekonomi salah satunya pemandangan sangat ramai dapat ditemui di sekitar tempat pemandian atau memiliki tujuan berdagang menggunakan hari tradisi disebut sebagai lahan mata pencaharian masyarakat menganggap balimau dapat memberikan keuntungan bagi materi masyarakat pun tidak menentang dan malah membiarkan pergeseran nilai tradisi tersebut berlangsung supaya mereka tetap bisa mendapatkan keuntungan dari interaksi tersebut akibat perubahan perilaku masyarakat dalam membeli saat ini banyak menimbulkan kesalahan bagi para orang tua terhadap anaknya akan terjadi perubahan yang tercela akibat variabel yang terjadi bahkan sudah banyak anggapan bahwa tradisi ini sudah tidak layak untuk dilakukan,hal tersebut dikarenakan banyaknya kasus-kasus yang terjadi akibat gerakanpemuda pwmudi ini tersebut disamping itu ada juga yang mengatakan bahwa bukanlah ajaran Islam karena pelaksanaannya yang tidak baik yaitu adanya percampuran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa adalah satu tempat di atas sungai bisa dilihat dari tahun ketahun mandi balimau telah dinodai dengan tindakan yang berseberangan dengan syariat Islam diantaranya berhuru hara berboncengan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim,mandi massal yang bercampur antara laki-laki dan perempuan,mabuk-mabukan,sampai musik yang menjauhkan masyarakat dari mengingat Allah swt padahal dahulunya tradisi ini merupakan hal yang tergolong sakral sebelum memasuki bulan puasa dan salat magrib anak kemenakan dan menantu atau juga yang tua serta murid akan mendatangi orang tua,mertua,mamak kepala adat,atau guru ngaji,mereka datang untuk dalam rangka meminta maaf menyelang masuknya bulan suci Ramadhan balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian latar belakang dari dalam diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadan sesuai dengan Islam yaitu menyesuaikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa berdasarkan dari pernyataan dan fakta yang bertolak belakang pada saat ini ini
0 Comments