Ticker

6/recent/ticker-posts

Teh Talua Khas Minangkabau

Foto dok



Disusun Oleh

Wulandari Permatasari

Jurusan Sastra Minangkabau

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Andalas 




        Menikmati seduhan teh di pagi atau sore hari sudah menjadi kebiasaan hampir seluruh masyarakat Indonesia.  Secangkir teh manis sangat enak dinikmati dalam keadaan panas atau dingin.

      Untuk menambah kenikmatan, tidak jarang seduhan teh tersebut ditambah dengan gula, perasan jeruk nipis, susu atau madu. Di Minangkabau, ada cara menikmati teh yang lain, yaitu ditambahan dengan kocokan telur mentah. Ternyata teh campur telur atau yang terkenal dengan nama teh talua ini mampu menambah stamina.

    Rata-rata masyarakat Minangkabau menyukai minuman ini. Bahkan pada 2017 teh talua mendapatkan juara tiga ‘Minuman Tradisional Terpopuler’ di ajang Anugerah Pesona Indonesia.

      Kedai paling terkenal dan legendaris yang sering diburu wisatawan adalah Kedai Mak Etek di minuman yang sering dikenal dengan sebutan teh telur ini awalnya hanya diminum oleh kaum bangsawan.

        Pejabat, saudagar kaya, dan para juragan pun baik dari Minang maupun saat mengunjungi akan singgah dulu ke lapau atau kedai untuk menikmati teh talua.

Sambil menyeruput teh talua ini sedikit demi sedikit, mereka akan saling berbicara dan bertukar cerita dengan para pengunjung di lapau yang disebut ma hota.

       Bahkan menurut kepercayaan masyarakat setempat, ketika menikmati teh talua dengan ma hota maka rasanya akan lebih nikmat dibanding saat tidak disertai ma hota.

Kini teh talua menjadi minuman khas Minang yang tersebar di seluruh Tanah Air, namun akan lebih mudah ditemukan di daerah Sumatra dan Jawa Barat dan sekitarnya.Tanah Sirah, Kecamatan Lubug Begalung, Kota Padang.

        Nah sebelum kita mengetahui bagaimana pembuatan dan bahan-bahan yang akan dibuat dalam pembuatan teh Talua. Mari kita simak sejarah awal permulaan teh Talua.

Eddi Novra dalam bukunya yang juga berjudul Teh Talua mengatakan, ada beragam versi sejarah dari minuman ini.

        “Dari penelusuran beberapa narasumber terpercaya, minuman ini sudah ada sejak masa tanam paksa Belanda terhadap masyarakat/pekerja Sumatera Barat,” ucapnya baru-baru ini. Pada masa itu, ada larangan dari Belanda kepada masyarakat mengkonsumsi kopi seperti yang Belanda minum, akibatnya para pekerja membuat cara lain.

“Pekerja lantas membikin teh dari daun kopi atau teh dari ampas sisa pabrik, dan mencampurnya dengan telur ukuran kecil yang tak laku di pasaran,” sambung Eddi.

Cerita lainnya, kata dia, dahulu ketika membangun Jam Gadang, menaranya terbuat dari kapur, pasir putih dan putih telur.

         Lantas, kuning telur itulah yang pekerja olah, dan mencampur dengan teh yang kemudian menjadi dugaan asal mula terciptanya teh telur.

Kemudian, minuman ini terus berkembang dan sempat hanya kalangan elit atau tertentu saja yang mengkonsumsinya.

        “Ini merupakan minuman bergengsi yang ada di pertemuan pejabat, saudagar kaya, pengusaha dan perantau kaya yang sedang berada di kampung halamannya,” tulis Dosen Fakultas Pariwisata UM Sumbar itu.

          Teh Talua terbuat dari kuning telur ayam atau itik yang dikocok dengan mixer atau lidi, selanjutnya ada campuran gula, jeruk nipis maupun bahan lain.

Minuman ini menjadi salah satu penambah daya tarik wisatawan di Bukittinggi karena cocok di udara dingin


1. Cara membuat Teh Talua

Segelas Teh Talua hangat memiliki rasa yang nikmat dan aroma yang khas. Bahan utama minuman khas Sumatra barat ini adalah telur ayam kampung, teh, gula, jeruk nipis dan bubuk kayu manis.

Untuk mendapatkan segelas Teh Talua yang menggugah selera cukup mudah. Ambil telur ayam kampung dan pisahkan antara bagian kuning dan putihnya. Kuning telur dicampur dengan gula pasir kemudian dikocok sampai mengembang dan berbusa. Seduh teh dengan segelas air mendidih, saring dan tuang ke dalam kuning telur yang sudah dikocok. Beri sedikit perasan jeruk nipis dan taburi bubuk kayu manis.

Perasan jeruk nipis selain memberi rasa segar juga menghilangkan bau amis. Sedang kayu manis selain mempercantik penampikan Teh Talua juga memberikan rasa manis dan aroma yang khas.


2. Khasiat Teh Talua

Minuman tradisional Teh Talua selain enak juga sangat berkhasiat. Bukan hanya membuat tubuh menjadi segar, Teh Talua dapat meningkatkan stamina, mengembalikan tenaga setelah lelah seharian bekerja dan baik untuk menjaga kesehatan. Segelas Teh Talua mengandung vitamin A, D, E dan K yang berasal dari telur yang digunakan.

Segelas Teh Talua juga baik untuk kulit karena mengandung antioksidan yang berasal dari seduhan teh. Karena khasiatnya yang sangat banyak bagi tubuh, tidak heran jika minuman tradisional ini banyak digemari dan selalu dicari.


3. Tampilannya unik

Tidak seperti segelas teh pada umumnya, Teh Talua mempunyai tampilan yang unik. Warna coklat  dari seduhan teh dipadu dengan warna kuning putih dari busa kocokan telur. Taburan bubuk kayu putih menambah tampilan warna Teh Talua menjadi lebih menarik.

Biasanya selain diperas, jeruk nipis yan digunakan juga dipotong kecil dan ditempel di pinggir gelas. Tatakan gelas dan sebuah sendok aluminium berukuran kecil untuk mengaduk menambah cantik penyajian Teh Talua.


4. Mudah dijumpai

Segelas Teh Talua hangat sangat cocok diminum pada malam hari. Bagi yang ingin mencoba menikmati sensasi paduan antara kuning telur dan seduhan teh ini, kamu dapat datang ke warung-warung tenda di daerah Sumatera Barat atau di rumah makan padang.

Dengan uang Rp 15.000 sampai Rp 20.000 tergantung besar kecilnya ukuran gelas yang digunakan, khasiat Teh Talua dapat dinikmati.

Selain di daerah Minangkabau, teh yang memiliki rasa legit, gurih dan segar tanpa bau amis dari telur yang menjadi bahan pembuatannya ini juga banyak dijumpai di Jambi.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS