Ticker

6/recent/ticker-posts

Ribuan Pemukiman Terendam Banjir, Warga Tarusan Pesisir Selatan Mengungsi

Obral chaniago foto doc

Hujan, hujan, hujan, lagi ciloteh kawan ko sambil melebarkan payungnya saat mau ke kedai kopi mak uniang disebelah rumahnya.


Bak pepatah lama, paneh setahun dengan hujan satu hari, lah lupo 'kacang' jo kulitnya.


Ada juga yang menyebutkan, bahwa bulan desember, bulan 'ember', karena banyak warga menampung air hujan dengan ember, kira kira begitu la ya.


Tahukah anda, hujan bukan saja pada bulan desember semata, tetapi hujan beraktivitas satu kali 24 jam sehari semalam sejak alam terkembang. Karena hujan pungsinya sama dengan matahari. Hujan berpungsi membasahi bumi, sedangkan matahari berpungsi menyinari/panaskan bumi dan menerangi bumi. 

Nah, matahari juga aktif selama 1 x 24 jam sehari semalam sejak alam terkembang. 


Dua kekuatan alam ini hujan dan matahari diciptakan Tuhan Allah SWT sama pungsinya bagi kebutuhan planet bumi serta kebutuhan manusia akan air dan sinar matahari serta hewan dan tumbuh tumbuhan yang ada di planet bumi. 


Baik kita rujuk ya tentang bumi dan hujan, serta matahari. 

Hujan datangnya dari langit ke 7 dengan butir butiran es yang menggantung di langit ke tujuh trus air hujan mengkristal dengan prosesi alam lewat hantaran angin maka air hujan sampai ke bumi (Alqur'an Surat Alfatir ayat/16). 

Jadi, air hujan bukanlah datangnya dari laut. Air hujan terus menetes setiap waktunya, dimana hujan berada itulah hujan diatur oleh udara untuk mengantarkannyan ke tempat anda dari 5 benua yang ada di dunia ini. 

Nah, sedangkan air laut adalah wadahnya planet bumi, juga air laut berpungsi guna membasahi bumi agar bumi jangan kering kerontang. Sebab, hawa panas dari perut bumi  karena adanya kawah api di perut bumi yakni api abadi yang teramat panas dan tak pernah padam gunanya bagi bumi supaya bumi jangan lunak atau luyak bagai bubur. 

Dengan adanya panas bumi yang berasal dari dalam perut bumi maka bumi bisa utuh seperti bumi yang kita injak ini. 

Sedangkan air hujan berpungsi selain menyirami bumi dan tumbuhannya, air hujan juga berpungsi guna menambah jumlah volume air laut agar debit air laut jangan berkurang dari hisapan tanah akibat hawa panas yang bersumber dari perut bumi. 


Jadi, jangan benci lho saat datangnya musim penghujan di daerah anda. Karena air hujan adalah rahmat semesta alam.

Sedangkan anda terendam banjir, jangan salahkan hujan atau Tuhan Allah SWT, ya. 

Baiknya anda koreksi diri. Jika anda bermukim di tempat terendah dan di pinggir sungai atau dilebaran hamparan tanah yang luas maka anda tiba waktunya dapat jatah genangan air banjir. 


Bak pepatah lama mengatakan, "kok takuik dilamun galombang jaan barumah di tapi pantai". Artinya, apa. Disini juga pemerintah harus tegas pada pengusaha pengembang pembangunan perumahan. 

Bahwa lokasi hamparan cekungan memerlukan pengembang untuk membikin drainase sedalam mungkin dan selebar mungkin guna datangnya debit curah hujan seyogianya bisa seimbang dengan hantaran pungsi drainase perumahan ke muara buangan air. Program ini jika pemukiman penduduk di perkotaan. 

Dan, begitu juga di pedesaan, pemukiman penduduk apalagi yang bertempat tinggal di pinggir sungai, sangat memerlukan bikin bangunan rumah lebih tinggi perkiraannya dari debit luapan air sungai. 

Seyogianya ini tidak bisa dilakukan, minimalnya anda perlu membangun satu ruangan yang lebih tinggi dari ruangan rumah anda yang lainnya guna menyelamatkan barang barang berharga dari ancaman rendaman banjir yang sulit ditebak. 


Jadi, pada intinya, banjir dan longsor bukanlah azab dari Tuhan Allah SWT, lho. 

Tetapi anda sendiri yang tidak paham dengan fenomena alam. 

Sedangkan hujan adalah rahmat dari Tuhan. Semoga saja anda paham.


Kemudian kita berkaca atas peristiwa banjir yang menghamtam pemukiman warga di Sumatera Barat

 (Sumbar). 

Seperti di daerah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) adanya rumah penduduk hanyut akibat hantaman banjir menyerang. 

Dan, peristiwa longsor akibat tanah itu telah luyak akibat hujan deras selama tiga hari tiga malam dari Kamis-Sabtu/16-18 Desember di penghujung tahun 2021 ini. 


Kalau diamati, ditilik dari segi tanah longsor bukan barang rongsokan untuk dibicarakan. Fenomena longsor ulah pembabatan hutan yang telah terjadi sebelumnya di daerah anda. 

Karena tanah longsor akibatnya karena tak ada lagi atap dedaunan pepohonan untuk dapat menahan derasnya curah hujan, sehingga tanah itu terkikis dan melorot ke umbi gundukkan tanah di sekitarnya. Tentunya, bila hujan telah membasahi tanah berhari hari maka tanah akan luyak seperti 'bubur', ya. 


Terkait dengan peristiwa longsor baik yang telah terjadi di pinggir jalan serta memberondong pemukiman penduduk menjadi korban. 

Disamping ini juga pemerintah terkait teramat perlu bertegas tegas guna melakukan pelarangan akan pembabatan hutan, jangan hanya sampai sebutan kata larangan seyogianya sebatas slogan sebagai pemanis hiasan perkataan. 

Nah, jika bercermin dari musibah longsor, Tuhan Allah SWT telah lebih duluan mengingatkan pada HambaNya, bahwa musibah itu terjadi ulah perbuatan tangan tangan jahil dari pelaku pembabatan hutan. 

Dengan demikian, perlukah pihak pemerintah untuk memberi sanksi pelakunya. 


Dan, peristiwa banjir di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, sekarang pengungsi sedang membutuhkan berbagai keperluan mendesak seperti kebutuhan dapur, bahan pangan, dan pakaian serta obat obatan, tulis berbagai kabar media, dan info yang ada di akun teman Instagram. Semoga, saja. Salam.(*).













Sebenarnya hujan rahmat lho. Coba kalau tak hujan, maka planet bumi ini akan kering dan berobah jadi debu trus planet bumi hancur lebur seperti yang disebut adalah kiamat (akhir) zaman entah kapan datangnya hanya Allah, lah, yang tahu.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS