Ticker

6/recent/ticker-posts

Peningkatan Daya Tarik Wisatawan Terhadap Seni Pertunjukan Salawat Dulang

 


Oleh : Intan Surya Kesuma ‘19 Sastra Minangkabau - Universitas Andalas


Minangkabau merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki berbagai macam tradisi serta kebudayaan didalamya. karena keberagaman budaya dan tradisi yang dimiliki Minangkabau sendri bisa menjadi faktor pendorong dalam meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kesana. keberagaman budaya yang dimiliki beragam seperti tradisi silek, randai, tari, alat musik, tradisi salawat dulang dan berbagai tradisi serta kebudayaan lainnya. Pada artikel ini saya lebih berfokus pada tradisi Salawat Dulang yang masyarakat Minangkabau miliki. Salawat Dulang merupakan salah satu seni yang minangkabau miliki dimana tradisi ini berisikan paduan sastra lisan yang diiringi dengan iringan ketukan dari dulang atau talam. Salawat dulang berawal dimasa peradaban atau masa perkembangan Islam di Minangkabau. Masa itu Salawat Dulang di jadikan sebagai alternatif dalam penyebaran agama islam dengan menggunakan tradisi sastra lisan ini.

Salawat Dulang berisikan dendangan salawat yang birisikan kisah dan kajian-kajian tentang bagaimana cara dalam menjalani hidup, sambil mendendangkan salawat kita disuguhkan dengan iringan ketukan dari dulang.  Dalam pertunjukannya umumnya Salawat Dulang dimainkan atau melibatkan 2 orang atau lebih,  menjadi 2 kelompok dimana kedua kelompok tersebut saling beragumen atau berkompetisi dengan bersahutan,  bertanya serta menjawab bahkan saling menyindir satu sama lain.  Dalam pertunjukannya kedua kelompok yang berkompetisi tersebut biasanya tampil secara bergantian yang disiapkan dalam 3 sesi dengan durasi ditiap sesi sekitar kurang lebih 30 menitan. Dalam isi dendangan dalam bentuk pertanyaan yang umumnya dibuat berkaitan dengan keagamaan dan sebisa mungkin pertanyaan dibuat sulit agar lawan sulit menjawab atau membalas pertanyaan yang diberikan.  Salawat dulang umumnya dilakukan pada hari-hari besar keagamaan atau acara masyarakat lainnya, dimana tempatnya diadakan di mesjid atau mushola, rumah masyarakat dan tempat lain sebagainya.

Jika dilihat Salawat Dulang yang dulu dengan sekarang tidak ada ubahnya dimana masih tetap dipertahankan dan dikenal orang generasi sekarang, hal ini dikarenakan isi dari salawatan yang disampaikan terdapat nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai keagamaan yang dicoba kaitkan dulu hingga sekarang. Pemakaian isi dendangan serta irama yang diberikan mengikuti perkembangan zaman sekarang. Salawat dulang yang dulunya digunakan sebagai salah satu cara dalam penyebaran agama islam namun sekarang tidak hanya untuk itu saja tapi juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat sekitar. Namun yang sedikit disayangkan ketertarikan generasi muda untuk mempelajari tradisi lisan tersebut tidak begitu banyak sehingga jika terus begini tradisi itu bisa saja hilang. Kita sebagai generasi penerus diharapkan bisa dan memahami seni pertunjukan Salawat dulang tersebut dan bisa dingamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang bisa kita lakukan dalam meningkatkan daya tarik wisatawan asing untuk datang menyaksikan pertunjukan tersebut yakni dengan memberikan pelayanan, fasilitas serta keamanan yang baik kepada wisatawan tentunya ada dukungan dari pemerintah dalam meningkatkan minat wisatawan. 

Cara lainnya dengan penyediaan lokasi atau tempat-tempat dalam bentuk panggung pertunjukan yang didalamnya sudah mencangkup segala tradisi dan kebudayaan yang minangkabau miliki, meski tidak begitu kental akan adat dan suasana yang sebenarnya namun setidaknya wisatawan tau garis besar tentang tradisi tersebut.  Cara lain dengan mempromosikan tradisi dan kebudayaan tersebut dengan menggunakan kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang melalui media digital maupun non digital.  Jika kita lihat dimasa covid 19 ini seni pertunjukan Salawat Dulang yang diharapkan bisa meningkatkan wisatawan datang sekarang sulit untuk dilakukan namun tidak menutup kemungkinan kita masih tetap bisa melakukan seni pertunjukan ini dengan tetap mengikuti protokol kesehatan serta jika pun tidak bisa media online bisa kita manfatkan dalam meningkatkan keingin tahuan serta minat wisatawan berkunjung. Semoga dengan cara ini bisa meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap seni pertunjukan khususnya berfokus pada tradisi sastra lisan yakninya Salawat Dulang.  

Oleh : Intan Surya Kesuma ‘19 Sastra Minangkabau - Universitas Andalas

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS