Ticker

6/recent/ticker-posts

Anak Rantau Lupa Dengan Tradisi



Oleh: Ardimal

Mahasiswa Universitas Andalas


Berbicara tentang merantau tentu bukan hal yang baru lagi bagi setiap orang. Karena merantau tidak hanya dilakukan oleh orang Minangkabau saja, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang Non-Minangkabau. Namun kata merantau selalu di identikkan dengan tradisi dan kebudayaan Minangkabau. Tradisi ini sudah lama diterapkan dalam kehidupan masyarakat Minang. bagi kaum laki-laki yang sudah meranjak dewasa merantau merupakan sesuatu yang di anjurkan dalam tatanan kehidupan masyarakat. ketika masih kanak-kanak kaum laki-laki diserahkan ke Surau untuk menimba ilmu serta belajar Ilmu bela diri(silat/silek) untuk bekal di perantauan.


Orang Minangkabau yang terkenal dengan filosofi merantaunya yaitu "Dima bumi dipijak, disinan langik dijunjuang" yang artinya yaitu setiap orang Minangkabau yang pergi merantau harus menghormati dan menghargai adat istiadat dimanapun dia berada. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa dimanapun atau kemanapun kita akan pergi harus Menghormati tradisi dan kebudayaan orang lain tanpa harus menghilangkan kebudayaan dan tradisi yang melekat pada diri kita sebagai orang Minangkabau.


Hal yang membuat orang Minangkabau pergi merantau yaitu termotivasi oleh filsafat-filsafat dan filosofi adat isitiadat Minangkabau, Serta dengan tujuan untuk mencari ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan kehidupan yang lebih baik.


Namun pada masa sekarang tradisi merantau diminangkabau tidak hanya dilakaukan oleh kaum laki-laki saja,  Kita lihat pada saat ini merantau sudah dilakukan oleh semua kalangan baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini terjadi karena pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) yang sangat pesat yang menyebar keseluruh dunia serta adanya kesetaraan gender dimana laki-laki dan perempuan harus diberlakukan sama/setara. Sehingga kaum perempuan tidak ada larangan untuk pergi merantau.


Pada era globalisasi sekarang orang Minangkabau yang pergi merantau baik itu laki-laki maupun perempuan, sebelum pergi merantau mereka tidak lagi di bekali apa-apa seperti pemahaman tentang adat Istiadat, kebudayaan, filosofi Minangkabau, dan ilmu bela diri seperti zaman dadulu. Sehingga orang Minangkabau yang pergi merantau sekarang Lambat laun akan lupa dengan tradisi dan hakikatnya sebagai orang minangkabau


Semakin lama mereka di perantauan tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka akan menemukan jodohnya disana. Sehingga dalam acara prosesi pernikahan akan lebih mementingkan popularitas yang menurutnya lebih modern dan mengesampingkan atau bahkan menghilangkan tradisi Minangkabau dengan berbagai alasan Seperti: permasalahan jarak, biaya, waktu, dan lain sebagainya. Selain itu, orang Minangkabau yang telah sukses di perantauan akan mengutamakan popularitas hidup dibandingkan dengan gaya kehidupan tradisional dengan anggapan bahwa tradisi pada masa sekarang sudah tidak penting lagi. Hal ini terjadi karena tidak adanya bekal yang dipelajari dan diberikan kepada mereka sebelum pergi merantau, sehingga tradisi dan filosofi yang ada akan terkikis seiring dengan berjalannya waktu yang membuat mereka lupa dengan tradisi serta kebudayaan Minangkabau.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS