Ticker

6/recent/ticker-posts

Keberadaan silek Minangkabau di masa pandemi*


Oleh : FAUZIAH RISKY NASUTION

Mahasiswa Universitas Andalas,

Sastra Minangkabau



      Silek Minangkabau atau silat Minangkabau merupakan seni olahraga bela diri yang tumbuh dan berkembang di wilayah Minangkabau sejak dahulu kala. Silek bagi anak Minang merupakan jati diri, yang melekat dalam keseharian mereka, terutama bagi kaum lelakinya,dan silek berfungsi sebagai panjago diri (pembelaan diri dari serangan musuh), dan parik paga dalam nagari (sistem pertahanan negeri).Silek tidak saja sebagai alat untuk beladiri, tetapi juga mengilhami atau menjadi dasar gerakan berbagai tarian dan randai (drama Minangkabau).Jika seseorang ingin belajar silek, maka ia bisa datang sendiri atau biasanya diantar oleh teman, bapak atau mamak (saudara laki-laki dari ibu) kepada seorang guru, jika di kalangan keluarga mereka tidak ada yang bisa bermain silat dengan baik. Setelah berbasa basi, maka nanti si calon murid datang pada waktu yang ditentukan dengan membawa benda-benda tertentu.

     masih berkembangkah silek pada zaman sekarang ini?atau masih adakah masyarakat yang masih belajar silek?apalagi pada saat pandemi sekarang ini? Seiring berkembangnya zaman,kebudayaan pun hampir mulai pudar,banyak kebudayaan,tradisi yang hampir terlupakan,akibat zaman semakin maju,apalagi pada zaman sekarang ini hampir 2 tahun dunia mengalami pandemi covid yang dimana karena pandemi ini banyak faktor yang menghambat kegiatan manusia,mulai dari faktor ekonomi,pendidikan,sosial dan budaya,seperti sosial budaya,dengan adanya pandemi,mungkin sekarang ini banyak kegiatan sosial budaya yang terhenti,banyak tradisi,pertunjukan,kebudayaan yang seharusnya di tampilkan,kini sudah jarang.karena adanya aturan protokol kesehatan yang dimana dilarang berkerumun,tentu membuat kebudayaan tak berjalan dengan semestinya,dan semakin lama semakin pudar.

 seperti hal nya kesenian silek mengalami Kemunduran ditandai oleh semakin langkanya guru silek dan tidak terwariskannya ajaran silek itu kepada generasi muda. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkait dengan tata aturan dalam silek dan sistem pewarisannya, metode pengajaran, keengganan mewariskan dan mewarisi. Faktor eksternal yang dapat diidentifikasi misalnya perubahan sistem sosial, pendidikan, politik, dan sebagainya. Kemunduran itu sekaligus mencerminkan kemunduran kesadaran etik dan kualitas interaksi intra dan ekstra komunitas/ kelompok/ etnik dalam pergaulan cross cultural.

Dan Untuk saat ini hampir semua perguruan silat kurang bisa berjalan secara maksimal, banyak perguruan silat yang tidak bisa berkembang lebih baik lagi, dikarenakan faktor internal seperti guru silek yang terbatas. Apalagi saat pandemi ini mengakibatkan penurunan peminat atau pertunjukan yang silat signifikan dari tahun sebelumnya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS