Ticker

6/recent/ticker-posts

YANG TERSIRAT DAN TERSURAT DI BALIK HARI TASYRIK IDUL ADHA


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



Setiap perayaan Idul Adha, tentu kita mengenal istilah hari tasyrik. Hari tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13  bulan Dzulhijjah. Ini merupakan tiga hari penting dalam agama Islam yang dirayakan setelah Hari Raya Idul Adha.

Biasanya, terdapat beberapa ritual yang menjadi kebudayaan umat muslim dalam merayakan hari tasyrik ini. Ritual ini tidak lain adalah penyembelihan hewan kurban yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Adha. Di mana sebelumnya, bagi orang-orang yang mampu secara finansial menyumbangkan hewan kurban yang akan disembelih dan dibagikan bagi masyarakat yang berhak.

Seperti anjuran ibadah lainnya, perayaan hari tasyrik dan budaya yang dilakukan oleh umat Islam tentu mempunyai makna tersendiri. Dengan begitu, bagi setiap umat Islam perlu mengetahui tentang *_Apa Yang Terirat dan Tersurat Di Balik Hari Tasyrik Idul Adha_*  yang kita tunaikan setiap tahunnya. Hal itu diharapkan akan dapat  memberikan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran hidup bagi masyarakat.

Yang tersirat dan tersurat dibalik hari tasyrik ini dapat berupa  menikmati hidangan disertai rasa syukur,  budaya penyembelihan hewan kurban, anjuran ibadah dzikir dan doa yang dilakukan setelah perayaan Idul Adha. Dengan mengetahui beberapa hak tersebut, diharapkan akan melahirkan spirit bagi umat Islam untuk  melakukan berbagai amalan kebaikan pada hari tasyrik.

Mengacu pada beberapa sumber, akhirnya dapat dirangkum berbagai hal  yang tersurat dan tersirat di balik peringatan hari tasyrik Idul Adha, yakni :

*_A. Bertepatan Dengan Ritual Melempar Jumroh :_*

Hal yang tersirat dan tersurat di balik peringatan hari tasyrik Idul Adha yang *_pertama_* adalah hari raya tasyrik bertepatan dengan ritual pelemparan jumroh di Mina yang dilakukan oleh para jemaah haji. Sebagaimana Jabir Radhiallahu ‘Anhu mengatakan  sbb : 

رَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْ النَّحْرِ ضُحَى وَرَمَى بَعْدَ ذَلِكَ بَعْدَ الزَّوَالِ

*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melontar dalam hari nahar pada waktu dhuha dan melontar setelah (hari) itu ketika matahari telah bergeser ke barat* (HR. Muslim)

Ini merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji.

Sebagaimana hadits yg diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiyallahu ’Anhuma saat menceritakan kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni :

عن ابن عباس رضي الله عنهما رفعه إلى النبي ‘ قال :” لما أتى إبراهيم خليل الله المناسك عرض له الشيطان عند جمرة العقبة فرماه بسبع حصيات حتى ساخ في الأرض ، ثم عرض له عند الجمرة الثانية فرماه بسبع حصيات حتى ساخ في الأرض ، ثم عرض له عند الجمرة الثالثة فرماه بسبع حصيات حتى ساخ في الأرض ” قال ابن عباس : الشيطان ترجمون ، وملة أبيكم إبراهيم تتبعون

*Dari Ibnu Abbas Radhiyallallahu ’Anhuma, beliau menisbatkan pernyataan ini kepada Nabi, “Ketika Ibrahim kekasih Allah melakukan ibadah haji, tiba-tiba Iblis menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah’Aqobah. Lalu Ibrahim melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itupun masuk ke tanah . Iblis itu menampakkan dirinya kembali di jumrah yang kedua. Lalu Ibrahim melempari setan itu kembali dengan tujuh kerikil, hingga iblis itupun masuk ke tanah. Kemudian Iblis menampakkan dirinya kembali di jumrah ketiga. Lalu Ibrahim pun melempari setan itu dengan tujuh kerikil, hingga iblis itu masuk ke tanah*

Selanjutnya, Ibnu Abbas juga  mengatakan sbb :

الشيطان ترجمون ، وملة أبيكم إبراهيم تتبعون

*Kalian merajam setan, bersamaan dengan itu (dengan melempar jumrah) kalian mengikuti agama ayah kalian Ibrahim* (HR.  Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim, Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib No. 1156)

Biasanya, pada perayaan hari tasyrik, umat Islam yang mampu secara finansial dianjurkan untuk berkurban dan berbagi dengan sesama,  *sebagai ungkapan rasa syukur karena umat Islam telah sukses menghujam para syetan dengan lemparan batu pada saat "jumroh"*. Sehingga tidak heran jika umat muslim dilarang berpuasa pada hari itu. 

*_B. Menikmati Hidangan dan Bersyukur :_*

Makna hari tasyrik Idul Adha yang *_kedua_*   yaitu menikmati hidangan dan bersyukur. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :

وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

*Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur* (QS. Al Hajj Ayat : 36)

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa pada hari tasyrik Idul Adha biasanya umat Islam dianjurkan bersuka ria   dan berpesta,  *sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan kepadanya*.  Sehingga ibadah puasa, baik qadha maupun sunnah yang dilakukan pada hari tasyrik hukumnya haram untuk dilakukan, atau dengan kata lain dilarang.

*_C. Menyembelih Hewan Qurban :_*

Makna hari tasyrik Idul Adha yang *_ketiga_*, yaitu  didapat dari budaya penyembelihan hewan kurban. Seperti diketahui, pada perayaan Idul Adha, umat Islam yang mampu secara finansial dapat menyumbangkan hewan kurban yang akan disembelih dan dibagikan pada masyarakat di sekitar. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

*Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)* (QS.  Al Hajj Ayat : 34)

Dalam hal ini, dianjurkan untuk memilih hewan dengan kualitas baik, yaitu hewan yang sehat, gemuk, tidak digunakan untuk membajak sawah, tidak cacat, dan dengan sejumlah kekurangan lainnya.

Hal itu mengandung makna, bahwa :  *berbagi dengan sesama adalah merupakan sesuatu yang sangat terpuji yang senantiasa harus dilakukan untuk memperkokoh tali silaturahmi antar dan inter umat, khusus umat Islam. Oleh karena itu, hewan yang dikorbankanyapun harus yang terbaik*.

*_D. Berzikir dan Berdoa :_*

Makna hari tasyrik Idul Adha yang *_keempat_*, yaitu  terdapat pada anjuran dzikir dan doa. Dalam hal ini, menjelang perayaan dan setelah perayaan Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan dzikir dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya di bawah ini :

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

*Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan)  nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa : Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa : Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar (Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka*  (QS. Al Baqarah: 200-201)

Ini merupakan salah satu amalan baik yang dapat memberikan manfaat kebaikan di hari yang penuh berkah. Selain itu, setiap bacaan dzikir yang diucapkan untuk memuji nama Allah membantu mempererat hubungan setiap umat dengan Sang Pencipta.

Bukan hanya itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa untuk memohon berkah dan rahmat  dari-Nya.

*_E. Larangan Puasa Qhada dan Sunnah Pada Hari Tasyrik :_*

Makna hari tasyrik Idul Adha yang *_kelima_*, yaitu  perlu dipahami bahwa pada perayaan hari taysrik umat Islam dilarang untuk melaksanakan puasa. Larangan puasa ini berlaku untuk puasa qadha atau puasa pengganti, serta puasa sunah.

Larangan puasa ini tidak lain karena anjuran bagi umat Islam untuk menikmati hidangan saat perayaan Idul Adha. Berikut adalah aturan larangan puasa yang perlu diketahui :

Larangan puasa pada hari raya Idul Adha, yaitu larangan puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah kalender Islam dan puasa pada hari tasyrik, yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah kalender Islam.
Dengan begitu, setiap umat Islam perlu memperhatikan *beberapa larangan puasa pada perayaan Idul Adha dan setelahnya*. Umat Islam bisa melakukan ibadah puasa qadha maupun sunnah di hari lain selain tanggal-tanggal tersebut.

Hal tersebut mengacu pada sabda Rasulullah SAW berikut ini : 

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

*Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum* (HR. Muslim No. 1141).

Imam Nawawi berkata : *Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq* (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)

Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan, namun ada yang dikecualikan bagi yang berhaji dengan mengambil manasik tamattu’ dan qiron lalu ia tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ketika itu ia boleh berpuasa pada hari tasyriq. Dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah berkata, 

لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ

*Tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu* (HR. Bukhari No. 1998).

Dengan mengikuti anjuran yang ada, umat Islam bisa meningkatkan pahala dan keimanannya dengan beberapa amalan yang bisa dilakukan pada perayaan Idul Adha dan hari tasyrik.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS