Ticker

6/recent/ticker-posts

Saluang pauh alat musik khas Minang




Oleh : Wisnu Anggara


‭Saluang Pauh merupakan alat musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di ‬

‭Kecamatan Pauh Kota Padang. Apabila dilihat secara sekilas maka alat musik ini menyerupai Bansi (alat musik tiup Minangkabau yang mempunyai tujuh lubang nada) akan tetapi memiliki ukuran yang lebih besar. ‬


Saluang Pauh ini sering dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti acara pernikahan “baralek”, acara turun mandi, dan acara batagak gala. Di dalam penyajian pertunjukan Saluang Pauh berisi tentang Kaba (cerita). Kaba (cerita) yang dibawakan pada umumnya merupakan cerita kontekstual yang menyangkut fenomena-fenomena yang terjadi di Masyarakat.


Proses pertunjukkan Saluang pauh ini selalu diawali dengan pembukaan yang dikenal dengan istilah Singgalang. Yang kemudian dilanjutkan dengan bagian isi yang disebut dengan istilah Gurindam, lalu dilanjutkan dengan bagian penutup. 


Didalam acara pesta perkawinan “baralek” Saluang Pauah di tampilkan didalam rumah tempat pesta perkawinan di adakan karena kesenian Saluang Pauah ini dianggap kesenian adat. Saluang Pauah yang di adakan dalam Pesta Perkawinan tidak boleh ditampilkan diluar rumah tapi wajib didalam rumah.


Dalam sebuah pertunjukan ‭Saluang Pauh  ‬hanya terdiri dari dua pemain yaitu seorang pemain saluang dan seorang pendendang. Pemain Saluang dengan pendendang duduk dibantal besar “banta gadang” dekat pelaminan dan dikelilingi oleh penonton pria sedangkan penonton wanita duduk di ruang belakang atau dekat dapur. Penonton pria dan wanita tidak boleh menonton dan bergabung dalam satu ruangan karena menurut ketentuannya harus dipisah. 


Pakaian yang digunakan untuk pemain Saluang pauh dan pendendang memakai kemeja panjang dan celana dasar panjang juga memakai topi atau kopiah hitam.


Selain digunakan dalam acara pesta perkawinan diadakan didalam rumah, pertunjukan  Saluang pauh juga diadakan diluar rumah seperti pertunjukan Saluang pauh  untuk acara pemuda, Saluang Pauh yang diadakan untuk mencari dana seperti dana untuk pembangunan Mushala atau dana untuk korban bencana alam dan musibah-musibah lainnya.


Saluang Pauah ini adalah budaya Minangkabau yang sangat berharga bagi masyarakat Puah Kota Padang dan sangat baik untuk dilestarikan dan dikembangkan.


*/penulis Wisnu Anggara Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS