Ticker

6/recent/ticker-posts

Alat musik sarunai di Pesisir Selatan

 


Fitrah Azzahra

Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas.

 

 

 

Sarunai merupakan salah satu alat musik tradisional Minangkabau. Sarunai terdapat dibeberapa daerah di Minangkabau. Sarunai di Pesiisr Selatan ini sangat unik dan berbeda dari sarunai di daerah lain. Di zaman dahulu alat musik sarunai ini digunakan untuk mengiringi arak arakan bundo kanduang yang hendak berlabuh dari payakumbuh ke Lunang Pesisir Selatan (Mandeh Rubiah). dan berkembang hingga sekarang menjadi salah satu alat musik tradisional.

 

Sekarang Sarunai ditampilkan ketika acara perkawinan,khitanan, ulang tahun desa,menyambut tamu dan acara lainnya serta digunakan juga untuk mengiringi talempong. Bagian bagian sarunai terdiri dari :

1. Katopong : terbuat dari kayu pulai yang basah

Panjang ketopong mempengaruhi besar bunyi , jadi besar pupuik juga harus seimbang dengan besar katopong.

2. Batang   : terbuat dari Talang

3. Pupuik   : terbuat dari Talang dan dilobangi 4 maknanya kita memiliki tangga nada

Do re mi fa

Sol la si do  

(dimainkan naik turun)



Dahulunya pupuik terbuat dari daun kelapa tetapi karena sedikit sulit diganti dengan talang tetapi fungsinya tetap sama.

 

Alat alat bantu yang digunakana untuk membuat Sarunai yaitu:

1. Pisau , berfungsi untuk menghaluskan ketopong

2. Golok/parang

3. Gergaji basi

 

Membuat Sarunai ini memiliki makna melatih kesabaran karena memutuhkan waktu lama, mengukir dan menghaluskan ketopong memang benar benar sampai halus untuk itu butuh kesabaran yang besar.  Membuat sarunai jika tekun bisa menghasilkan uang dan sebagai mata pencaharian sampingan. Sarunai dijual mencapai  harga 500 ribu (Muslim,65 th).  


Tetapi sayangnya generasi muda tidak begitu tertarik untuk mempelajari memainkan alat musik ini ataupun membuatnya. Sangat disayangkan sekali jika nanti tidak ada lagi yang meneruskannya padahal sangat berpotensi sekali dan memiliki banyak maanfaat selain untuk melestarikan kesenian bumi tercinta ranah Minang ini. Sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus lebih peka terhadap pengaruh perkembangan kebudayaan agar kita tidak menjadi tamu dirumah sendiri padahal kita memiliki begitu banyak kekayaan budaya yang sangat berpotensi terkhusus Minangkabau.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS