Ticker

6/recent/ticker-posts

Kendala Yang Dirasakan Anak-Anak Perkampungan Ketika Sekolah Online/During




Oleh : Mardika Partiwi mahasiswa sastra Minangkabau universitas Andalas

Perkembangan pertumbuhan virus corona yang kerap disebut dengan covid-19 membuat macetnya kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari, terutama pada bidang ekonomi dan pendidikan. Banyak pihak yang mengeluh akibat terhambatnya aktivitas. Lebih lagi masalah pendidikan yang sangat memprihatinkan, dengan adanya metode pembelajaran secara daring membuat kurangnya efektif dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar. Adapun beberapa media aplikasi yang digunakan untuk sekolah daring yaitu zoom, meet, calssroom dan aplikasi-aplikasi lainnya. Namun semua itu tergantung kepada siapa dan bagaimana cara memanfaatkannya, kalaupun ada kuota gratis dari pemerintah untuk sekolah daring ini guna membantu meringankan pengeluaran siswa/mahasiswa akan tetapi ada banyak dari mereka yang salah guna kuota terebut, bahkan mereka lalai dengan kewajibannya. 

Yang menjadi pertanyaan oleh kita, apa yang sangat menjadi kendala selama proses belajar dan mengajar menggunakan metode during/online? Apalagi bagi mereka yang tinggal didaerah perkampungan atau masih terisolir tidak ada jaringan seluler sedikitpun.

Seperti yang kita  ketahui semenjak dunia dihebohkan dengan adanya covid-19 sekolah online/during mulai dilaksanakan sampai detik ini. Kalaupun sudah ada beberapa pihak sekolah atau kampus yang mengizinkan  untuk belajar  tatap muka itupun dua kali seminggu, tiga kali seminggu masih belum efektif. Dengan itu tentu masih sangat membutuhkan via Hp atau laptop untuk proses pembelajaran. Namun jika dilihat dari kendala dalam pelaksanaan sekolah online/during ini yang menjadi kendala adalah jaringannya. Kenapa begitu? Sebab jika dikatakan Hp merupakan kendalanya tidak ada lagi anak sekarang yang tidak tau dengan Hp, yang tidak punya hp karena memang saat sekarang ini hp menjadi hal penting, apalagi dengan adanya sekolah during dan online. Tetapi ternyata jaringan lah yang menjadi hal penghambatnya, entah karena banyaknya yang memakai jaringan, entah memang daerahnya yang rawan tidak ada jaringan, tapi itulah jaringan menjadi hal yang mengahambat dalam pelaksanaan sekolah during ini. 

Jangankan daerah-daerah terpencil dan daerah perkampungan, dikota saja yang sudah mempunyai sinyal dan jaringan yang bagus terkadang juga menjadi kendala. Bagaimana didaerah yang memang jangkauan sinyal dan jaringannya tidak ada sama sekali, daerah atau perkampungan yang masih terisolir. Anak-anak yang sekolah atau kuliah mesti berusaha mencari sinyal dan jaringan ke tempat yang jaraknya jauh dari kampungnya demi mendapatkan akses pendidikan. Ada juga di beberapa daerah-daerah perkampungan yang memiliki akses WI-FI lokal dengan memakai vocer per jam, namun jika mengharapkan hanya dari wifi saja tentu ketika listrik stabil dan lancar maka wifi juga akan lancar dan jika listrik padam pastinya Wi-Fi juga akan mati, dan akibatnya tidak akan didapatkan akses sedikitpun karena memang jaringan seluler itu yang tidak ada. Mereka yang tinggal diperkampungan yang tidak memiliki akses jaringan seluler terpaksa harus tertinggal kelas dan pelajaran pada hari dimana listrik padam, sedihnya keadaan tersebut tidak dapat dipahami oleh beberapa guru, dosen dan pihak pengajar lainnya, bahkan hanya dikatakan berasalan saja untuk tidak mengikuti kelas, tanpa tahu apa penyebab mereka tidak mengikuti kelas. Mungkin dari beberapa guru dan dosen paham akan hal tersebut, tapi sebagian lain malah tidak mau memberi konsekuensi yang menenggang.

Seperti diperkampuangan yang masih sangat banyak pepohonan dijalanan yang menyebabkan kabel listrik putus atau terganggu dan mengakibatkan listriknya padam. Hal itu sering kali terjadi ketika musim hujan banyak sekali pohon-pohon yang tergantung dikabel listrik, atau binatang-binatang yang tergantung dikabel listrik juga dapat mengakibatkan listrik padam. Kalaupun listrik diperkampungan itu baik-baik saja namun Wi-Fi nya yang bermasalah, ini juga kerap menjadi permasalahan bagi anak-anak diperkampungan yang melaksanakan sekolah during. Untuk bisa mengikuti kelas mereka harus mencari tempat yang dimana Wi-Fi nya tidak bermasalah, atau mencari jaringan seluler yang tempatnya lumayan berjarak dari rumah mereka. permasalahan lagi ketika ini terjadi kendaraan merupakan permasalahan untuk mereka yang tidak berkendaraan untuk pergi mencari akses, dengan sangat terpaksa mereka harus berdiam diri di rumah dan menunggu hingga Wi-Fi terdekatnya sudah membaik. 

Proses pendidikan yang dilakukan secara online/during ini benar-benar meresahkan para anak-anak didaerah perkampungan yang sulit untuk mendapatkan akses jaringan guna mengikuti sekolah online/during ini. Bahkan keresehan ini tidak akan berakhir selama sekolah/kuliah online/during dilaksanakan. Masalah ini terkadang juga dapat menimbulkan seorang siswa/mahasiswa menjadi sangat tidak mengerti dengan apa disampaikan oleh guru/dosen, kalaupun tersambung dengan internet seringkali terputus karena banyaknya pemakai Wi-Fi didaerah tersebut. Ini benar-benar sangat mengganggu proses terlaksananya pendidikan secara online/during ini.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS