Ticker

6/recent/ticker-posts

BUKAN ANDA YANG MENGEJAR REZEKI, TETAPI REZEKI LAH YANG MENGEJAR ANDA* *_(Mau Seperti Itu ....?)


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



*_A. Dalil Rujukan :_*


Sifat rezeki adalah mengejar, bukan dikejar. Rezeki akan mendatangi bahkan akan mengejar kepada siapa saja yang memang *_PANTAS_* untuk dikejar. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT di bawah ini :


وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ


*Dan tidak ada suatu binatang melatapun dibumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat peyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)*  (QS. Hud Ayat : 6)


Rezeki yang datang jumlahnya sesuai dengan yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Jalan yang dilalui pun  juga sesuai dengan jalan yang telah Allah SWT tentukan. Karena yang kita inginkan belum tentu merupakan yang kita butuhkan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT di bawah ini :


و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ


*Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui* (QS. Al Baqarah Ayat : 216)


Kita tidak tahu itu semua,  namun  Allah SWT mengetahui segalanya. Ya..., Oleh karena itu, berikhtiarlah selalu agar kita menjadi  pantas dan patut untuk di datangi bahkan dikejar rezeki.


*_B. Ikhtiar Yang Harus Dilakukan :_*


Lalu....., Bagaimana ikhtiar  kita agar supaya rezeki lah yang mendangi, bukan kita yang mengejar ? Dibawah ini adalah janji  Allah SWT yang difirmankan dalam Al Qur'an dan janji Rasulullah SAW di sabdakan dalam hadits :


*1. Saat Kita Berkenan Mengantar Rizki Untuk Menolong Kebutuhan Hidup Orang Lain*.


Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT  di bawah ini :


مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


*Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah,  seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki,  dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui*  (QS Al-Baqarah Ayat  : 261).


*2. Saat Kita Peduli Mengulurkan Tangan Untuk Meringankankan Beban Kehidupan Orang Lain*.


Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW di bawah ini :


أحبُّ الناسِ إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ المدينةِ ) شهرًا 


*Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan seorang mukmin, menghilangkan salah satu kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan* (HR Ath-Thabrani)


*3. Saat Kita Mau Membantu Menyelesaikan Setiap Urusan Dan Masalah Orang Lain*.


Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW di bawah ini :


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ


*"Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya...”* (HR Muslim)


*4. Saat Kita Mau Mengutamakan Kepentingan Orang Lain*.


Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW di bawah ini :


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ


*“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan, serta tidaklah seseorang merendahkan diri di (hadapan) Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat) nya*. (HR Muslim No. 2588).


*5. Saat Kita Berkomitmen Mengabdikan Harta Dan Diri Kita Untuk Melayani Orang Lain*.


Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT  di bawah ini :


وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ


*Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu akan  menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat* (QS. Al Baqarah Ayat : 265)


Selanjutnya Rasulullah SAW juga berdabda Sbb :


( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى)


*Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan memudahkan baginya jalan yang mudah (kebahagiaan). Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar (kesengsaraan)(QS. Al Lail Ayat : 5-10)* (HR. Muslim No. 2647)


Pada saat kita menunaikan 5 hal seperti tetsebut di atas,  maka pada saat itu pula  Allah SWT akan mengantar segala rizki yang penuh dengan keberkahan  untuk melayani  kita, in syaa Allah.


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan penuh berkah, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS