Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi Balimau Yang Menyimpang Dalam Agama Islam




Oleh: Syifa Syauqi Syadri, Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.



Selain diolah jadi minuman es jeruk nipis, ternyata jeruk nipis dapat berfungsi sebagai banyak hal. Contohnya, bisa menjadi campuran saat membuat sambal supaya lebih segar. Tidak hanya menjadi bahan campuran makanan atau minuman, ternyata jeruk nipis ini juga memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.


Pada saat bulan ramadhan tiba, masyarakat akan menyambut bulan yang penuh berkah ini dengan tradisi balimau, yaitu mandi dengan limau (jeruk nipis). Balimau ini merupakan tradisi masyarakat Minang, terutama di Kota Padang, Sumatera Barat. Tradisi ini biasanya akan dilakukan tepat sehari sebelum masuknya Ramadhan dan dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai atau pemandian. Istilah balimau yaitu sebagai penyucian diri dari dosa yang telah diperbuat. Meski ada pro dan kontra di kalangan ulama, tradisi balimau di Padang tetap berlangsung tiap tahunnya. Mandi balimau biasanya digelar di Lubuk Minturun dan Lubuk Peraku. Jumlah pengunjung mencapai ribuan orang tiap tahunnya.


Tradisi Balimau dipercaya sudah ada sejak abad ke-19 pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, Tradisi Balimau merupakan sebuah ritual di mana pada hari terakhir bulan Sya'ban seseorang diharuskan mandi keramas dengan limau, kasai (bunga rampai), dan beberapa jenis bunga lainnya. Balimau juga sering disebut dengan bakasai (mandi dengan bunga rampai).


Setelah Balimau atau Bakasai tersebut, barulah seseorang berniat untuk berpuasa Ramadhan esok harinya. Tradisi ini diwariskan secara turun temurun, bahkan sampai saat ini masih terus berlangsung. Latar belakang dari Balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadhan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.


Fungsi dari buah limau (jeruk nipis) untuk mengangkat minyak-minyak yang melekat pada badan, supaya badan lebih segar dan bersih sebelum bulan puasa. Akar-akar berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati yang menempel di kulit, serta membuat tubuh wangi. Apalagi dicampur bunga-bunga dan pandan yang wangi. Mengingat pada bulan puasa kita umat islam juga tidak boleh terlalu lama mandi atau berendam dalam air. Selain jeruk nipis sebagai bahan utama, ada juga daun pandan, bunga-bungaan (sebagai pewangi) dan akar tanaman (alat scrub). Bahan-bahan ini yang akan diusapkan ke seluruh tubuh saat proses balimau berlangsung. Tidak perlu risau, bahan yang diperlukan juga bisa dibeli di pasar.


Sementara itu para Ulama di Sumatera Barat menegaskan tradisi balimau tidak ada dalam syariat islam. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini pun mulai jarang dilakukan. Balimau lebih dimaknai dengan bertamasya ke tempat pemandian. Bahkan dijadikan ajang berpacaran serta hura-hura bagi muda-mudi. Ada baiknya kita menyambut Ramadan ialah dengan memperbanyak amalan-amalan seperti puasa di bulan Sya’ban, serta memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan Rasul-Nya.


Namun, karena adanya pandemik seperti saat ini, Kapolda Sumbar dengan tegas menyatakan akan menutup seluruh tempat wisata yang tetap melakukan tradisi balimau menyambut Ramadhan 1414 H / 2020 M, selama wabah virus covid-19 di Sumbar, termasuk tradisi balimau.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS