Ticker

6/recent/ticker-posts

Keunikan Yang Ada Di Kebun Binatang Bukittinggi




Oleh: Syifa Syauqi Syadri, Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.



Wisata ini merupakan kebun binatang paling legendaris dan tertua di Indonesia. Terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak, kebun binatang ini mempunyai koleksi aneka satwa terlengkap di Pulau Sumatera. Perpaduan nilai historis, alam, budaya, dan edukasi dapat ditemukan dalam satu kawasan sekaligus. Selain kebun binatang, objek wisata ini juga mempunyai rumah adat Minangkabau “Baanjuang”, juga Jembatan Limpapeh, serta Benteng Fort De Kock.

Tiket masuk kebun binatang untuk kategori umum adalah Rp 25.000,-/orang, anak-anak Rp 20.000,- dan wisatawan asing Rp 40.000,-/orang. Pembayarannya menggunakan metode non tunai berupa e-money Brizzi. Jika tidak ada kartu Brizzi, pihak pengelola telah menyediakannya untuk dibeli oleh pengunjung. Kebun binatang ini buka setiap hari, dari pukul 08.00 wib sampai pukul 18.00 WIB.

Pembangunan Kinantan Bird Park diawali dengan master plan tahun 2018 silam dan pengerjaan fisiknya baru dilaksanakan mulai tahun 2019 tahap I dan dilanjutkan tahap II di tahun 2020. Dengan total anggaran sebesar Rp 10,34 miliar yang berasal dari APBD Kota Bukittinggi. Pemerintah Bukittinggi juga berharap dengan adanya zona baru ini, maka akan bertambah pula PAD. Karena PAD terbesar di Bukittinggi yaitu berasal dari pariwisata, yang rata-rata dalam setahun mampu mencapai Rp 20 miliar.

Kini kebun binatang bukittinggi sudah terdapat zona reptil dan karnivora. Zona Reptil menjadi destinasi wisata baru yang akan saling melengkapi dengan Zona satwa lainnya yang ada di TMSBK, seperti Zona Burung dan Zona Karnivora. Kehadiran Zona-zana satwa dengan kombinasi kandang yang modern. Pemerintah berharap melalui revitalisasi TMSBK tahap II ini, diharapkan tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi bisa lebih meningkat lagi, sekaligus dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari retribusi objek wisata.

Masing-masing kandang reptil dan karnivora sudah dipasangi pembatas berupa kaca tebal, sehingga pengunjung dapat lebih leluasa menyaksikan satwa-satwa yang ada, sekaligus dapat berintegrasi dengan satwa dari balik dinding kaca tebal tersebut dan para wisatawan dapat merasakan berada di alam satwa tersebut. Sedangkan pada zona reptil, wisatawan seakan-akan berada di dalam mulut dan perut dinosaurus, karena untuk masuk ke dalam zona reptil wisatawan masuk melalui gerbang yang berbentuk mulut dinosaurus yang menganga begitu lebar.

Selain menghadirkan koleksi binatang, Kebun Binatang ini juga memiliki museum zoologi yang letaknya berdampingan dengan Istana Aquarium. Museum zoologi yang merupakan tempat koleksi binatang-binatang langka yang sudah punah dan Istana Aquarium merupakan tempat koleksi ikan-ikan hias dari berbagai daerah atau mancanegara. Di dekat Kebun Binatang pun juga terdapat peninggalan sejarah dari Belanda yaitu Benteng Fort De Kock. Untuk menuju ke Benteng tersebut wisatawan hanya melewati Jembatan Limpapeh, yang merupakan penghubung antara Kebun Binatang dengan Benteng Fort De Kock.

Wisatawan juga dapat melihat koleksi-koleksi benda-benda budaya Minangkabau berupa kerajinan, pakaian adat, miniatur rumah gadang dan berbagai koleksi lainnya. Koleksi-koleksi ini berada di rumah gadang Bagonjong yang bangunannya berada di tengah-tengah kebun binatang. Untuk masuk ke Rumah Bagonjong pengunjung harus membayar Rp 10.000,- saja. Di sini terdapat penjual oleh-oleh dan cendera mata seperti keripik sanjai dengan harga mulai dari Rp 10.000,- juga kaos bergambar Jam Gadang dengan harga Rp 100.000,-/tiga potong.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS