Ticker

6/recent/ticker-posts

CATATAN KECIL ANAK SARANTAU SASURAMBI



Oleh: Nofri Duino Zora, Putra Daerah Sarantau Sasurambi.
Sarantau Sasurambi adalah julukan dari kabupaten Solok Selatan, yang mekar dari kabupaten Solok pada tahun 2004 silam. Terdapat cerita-cerita indah dan luka-luka yang masih belum sembuh. Sebuah catatan kecil dari salah satu generasi penerus Sarantau Sasurambi. Terdapat banyak hal yang perlu dibenahi, masyarakatnya yang memiliki mata pencaharian sebagai petani, ini mendominasi seluruh mata pencaharian yang ada. Selain itu, tanah Sarantau Sasurambi terkenal dengan tambang emasnya. Namun yang mengelola adalah kaum yang memiliki finansial yang cukup. Selebihnya dikelola oleh masyarakat yang tidak memiliki cukup alat dan finansial dalam mengelola tambang emas tersebut. 
Hampir setiap hari tambang emas digarap untuk mencari sesuap nasi bagi pekerja, keselamatan yang terancam, namun hempitan ekonomi yang menjadi sebuah keharusan untuk pekerjaan yang menantang maut itu. Hal yang menjadi biasa bagi penambang dalam mencari kehidupan. Setiap pagi dijumpai masyarakat lalu lalang untuk mencari rezeki, ada yang bekerja di kebun sendiri dan ada yang bergantung nasib pada kehidupan orang lain. Generasi penerus yang sudah mengenal budaya luar, yang diasyikkan oleh genggaman, seperti halnya anak muda biasanya, yang seharusnya menjalin silaturahmi antar sesama malah sendiri-sendiri di tengah keramaian. 
Perekonomian yang mulai sendat, ditambah komplit oleh kehadiran wabah penyakit. Semua orang mengalami hal yang serupa. Miris memang masyarakat yang tidak bisa bekerja ke kantor pada biasanya, tapi lebih prihatin lagi kepada masyarakat yang kehilangan mata pencaharian untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Terkenal dengan tanah yang subur, rupanya tidak semua masyarakatnya makmur. 
Salah satu jalan yang masih memberikan pandangan tidak indah dipandang mata, anak-anak masih bisa menikmati sawah di tengah jalan. Ada yang mengatakan itu identik dengan sebuah kolam. Tapi memang tidak salah beranggapan seperti itu. Selain menjadi sarana dan prasarana meningkatkan faktor ekonomi, keselamatan juga terancam lantaran jalan yang berlubang. Hari hujan aspalnya mulai bangun, seperti minyak dan sangat licin.
Harapan semangat generasi penerus yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi sangatlah antusias, namun tidak sedikit diantaranya yang bermasalah pada biaya. Ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah yang lebih. Alangkah baiknya negeri tercinta ini memiliki generasi penerus yang berkualitas dan mampu bersaing di luar. Bukankah dengan demikian stratifikasi sosial akan terangkat sendirinya. Pendidikan merupakan hal yang paling mendasar, seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas, ada harapan untuk memajukan daerahnya.
Kondisi sosial yang menjadi salah satu alasan pelajar yang tidak memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, berbagai banyak hal yang menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan. Baik  itu dari segi ekonomi yang begitu sulit sehingga seorang anak menjadi dilema apakah menjadi orang yang harus menerima gaji orangtua yang tidak seberapa atau malah menjadi tulang punggung keluarga. 
Hal yang menarik lainnya adalah sebuah destinasi wisata yang menggugah dunia, ini tidak lagi asing di telinga yaitu kawasan wisata Saribu Rumah Gadang, menjadi icon yang cantik. Apakah ada sebuah pemasukan bagi masyarakat sekitar dengan adanya kawasan wisata Saribu Rumah Gadang? Atau hanya kalangan tertentu yang mengecap manisnya keuntungan dibalik itu? Hanya masyarakat sekitarlah yang bisa menjawabnya. Ataupun hanya sebuah nama saja untuk mengaung-gaungkan saja? Ini tentu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan dinas terkait. Semestinya ada korelasi yang sangat bagus untuk menunjang ekonomi masyarakat sekitar. apabila ekonomi masyarakat sekitar sangat terbantu dengan adanya obyek wisata tersebut secara tidak langsung eksistensi dari obyek wisata tersebut akan naik dengan senidirinya. Miris memang apabila sebuah bentuk keuntungan hanya diperoleh oleh kalangan tertentu, yang miskin hanya memperkaya yang kaya dan yang merana akan tambah susah. Rayuan maut yang dirasakan adalah kesejahteraan. 
Nagari yang indah dan subur, memiliki intan  mutiara yang semestinya harus digali kembali, mulai dari masyarakat, kondisi sosial didalamnya, dan yang terpenting adalah generasi penerusnya. Sarantau Sasurambi memiliki putra putri yang terbaik, hanya saja dalam hal pendidikan tidak semuanya bernasib beruntung. Hal ini menjadi tugas penting bagi pemerintah untuk memperhatikan lebih dalam lagi terkait permasalahan internal pendidikan. Jangan sampai sudah merasakan hausnya ilmu, namun tidak ada suatu wadah yang menuangkan ilmu. Apabila ini sangat direalisasikan dan tidak berlebihan rasanya jika dikatakan bahwa nagari dengan julukan Sarantau Sasurambi menjadi percontohan buat nagari lain dari segi kesehteraan pendidikan. Lain dari itu seluruh sektor perlu ditingkatkan, sarana dan prasarana, infrsruktur harus dibenahi kembali hingga tidak ada lagi di jalan raya seakan-akan bisa beternak Lele. Sektor pariwisata merupakan langkah yang kongkrit dalam memajukan perekonomian masyarakat. Masyarakat yang sejahtera menandakan pemerintah sangat berhasil dalam bekerja.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS