Ticker

6/recent/ticker-posts

Sumbareh


Makanan tradisional orang Minang itu sangat banyak sekali. Meskipun ada ada yang dibuat sekali setahun atau pada acara-acara tertentu. Karena itu tidak heran kalau di Minangkabau olahan dari beras dan beras ketan menjadi makanan laris karena banyak diburu. Oahan beras dan beras ketan di Minangkabau sendiri sangat banyak dan beragam. Seperti lapek, pinyaram, galamai, sala bulek, kue sapik, wajik, lamang tapai, sala lauak, dan tidak kalah enaknya adalah sumbareh.

Sumbareh adalah makanan khas dari Minang. Tepatnya di Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Bisa dibilang makanan ini sangat mengenyangkan perut karena komposisinya dari beras dan beras ketan. Sumbareh di  Tiku dibuat sekali setahun, masyarakat menyebut kalau sumbareh hanya dibuat pada bulan sumbareh atau pada 2 bulan sebelum bulan puasa Ramadhan. Kebiasaan ini hanya dilakukan masyarakat Tiku sekali dalam setahun. Setiap rumah biasanya, membuat sumbareh, dengan hari yang tidak ditentukan.orang yang membuat sumbareh biasanya berbagi dengan keluarga, kerabat fan tetangga. Masyarakat meyakini kalau misalnya kita berbagi sumbareh, itu sama bersedekah atas keluarga kita yang telah meninggal dunia. Hakekatnya, supaya diberi kelapangan di kubur.

Makanan ini berbahan dasar beras dan beras ketan. Ukuran sumbareh hampir sama dengan serabi. Biasanya, sumbareh di santap bersama kuah. Yummy,,,dijamin jadi laper kalau liat makanan ini. Rasanya yang lezat, manis dan gurih. Menjadikan makanan ini digemari masyarakat. Tambah enak lagi kalau disantap selagi panas dan kalau sudah dingin bisa dipanaskan diatas nasi. Selain itu, sumbareh juga sangat enak jika kuahnya ditambahkan buah nangka atau buah durian, bikin sensasi memakan sumbareh lebih segar dan gurih. Penambahan buah nangka dan buah durian opsional, tidak diharuskan dalam pembuatan sumbareh.

Sebenarnya, asal mula nama sumbareh ini kurang jelas. Tetapi, kalau dilihat dari komposisinya, mungkin itu jawabanya kenapa disebut sumbareh. Beras yang direndam semalaman, disaring, dan ditumbuk atau digiling. Sampai menjadi tepung beras dan begitu juga dengan tepung ketan. Sesudah itu tepung beras dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya seeperti santan, air panas, garamdan daun pandan. Pertama-tama tepung beras di campur dengan sedikit tepung ketan lalu diberi santan, dicampurkan hingga tidak ada tepung yang bergrindil. Setelah tercampur rata, adonan diberi air panas, diaduk sampai adonan tidak terlau kental atau terlalu cair, sambil memasukan garam sesuai dengan selesa serta memasukan daun pandan untuk pewangi alami sumbareh. Kalau misalnya adonan kekentalan bisa ditambahkan saja air panas. Nah, mungkin itu dia kenapa disebut sumbareh, karena komposisi utamanya beras.

Di Tiku, sumbareh sangat jarang ditemukan karena pembuatannya hanya satu kali dalam setahun. Sumbareh di setiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda serta cara pembuatan yang juga tidak sama. Ada yang namanya, pinukuik, apam, dan sebagainya. Tapi, sekarang sumbareh bisa ditemukan diacara perhelatan, pesta atau kenduri selamatan. Apalagi pada bulan ini yang merupakan bulan sumbareh.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS