Ticker

6/recent/ticker-posts

TUMBANG BONDANG


Oleh: Karyn Eka Putri

(Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)


Tumbang bondang merupakan salah satu makanan tradisional Minangkabau yang dibuat dari bahan utama bondang. Mungkin belum banyak yang mengetahui tumbang bondang ini, makanan tradisional yang sering di temukan di daerah kabupaten solok. Tumbang bondang biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan campuran gula pasir. Makanan ini bukan makanan yang di sajikan di acara-acara adat tertentu, melainkan makanan untuk para petani yang sedang bekerja di sawah. 

Tekstur tumbang bondang ini lembut, lunak, dan enak. Karna terbuat dari bondang makanan ini bisa mengganjal perut lapar, di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan menambah energi. Sayangnya di zaman sekarang jarang sekali kita bisa menemukan tumbang bondang ini, bahkan orang menjualnya juga sulit ditemukan. Cara membuat tumbang bondang ini sangatlah mudah, bahan yang di butuhkan juga tidak banyak. Bahan utamanya bondang, bondang ini adalah salah satu keluarga talas atau keladi, namun di daerah kabupaten solok biasanya disebut bondang. Selanjutnya parutan kelapa, gula pasir dan garam. 

Cara pembuatannya, pertama-tama buka kulit bondang dan cuci hingga bersih, karena bondang itu memiliki getah yang akan menyebabkan gatal pada lidah jika mencucinya tidak bersih. Setelah itu rebus bondang dengan api sedang, tambahkan sedikit garam. Tunggu sampai bondang lunak kemudian tiriskan, dinginkan bondang terlebih dahulu. Setelah bondang dingin haluskan bondang lalu aduk sampai teksturnya benar-benar lembut, pastikan tidak ada bongkahan-bongkahan bondang tersisa. Terakhir tambahkan parutan kelapa dan gula pasir sesuai selera. Bondang siap di sajikan. Di zaman dahulunya tumbang ini menjadi bekal makan siang untuk di sawah, duduk bersantai melepas lelah di temani dengan segelas kopi. 

Tak hanya tumbang bondang, banyak olahan makanan yang bisa di hasilkan dari bondang ini, ada stik bondang, keripik bondang, bondang rebus, dan tepung bondang. Olahan ini sekarang dijadikan sebagian masyarakat untuk sumber pemasukan ekonomi dengan cara memperjual belikannya. Tapi sampai sekarang saya belum pernah menemui orang yang menjual tumbang bondang ini. Menurut saya untuk tetap menjaga makanan tradisional Minangkabau ada baiknya kita tetap melestarikannya. Sebelum makanan ini benar-benar menghilang di telan zaman, jika bukan kita generasi muda siapa lagi yang akan menjaganya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS