Ticker

6/recent/ticker-posts

Pengaruh teknologi terhadap budaya



Oleh Andini Sukmawati 

Jurusan Sastra daerah Minangkabau

fakultas ilmu budaya, Mahasiswi Universitas Andalas


Akhir-akhir ini yang sering jadi bahan perbincangan masyarakat yaitu anak-anak zaman sekarang yang sering disebut sebagai zaman milenial. Adanya perkembangan zaman yang membuat anak-anak generasi bangsa menjadi terbawa arus tanpa bisa menyaring terlebih dahulu mana yang baik dan mana yang buruk. Bisa kita lihat dari cara berpenampilan, cara bicara, bahasa yang digaulkan dan hal lain yang seiring waktu berubah. Salah satu hal yang menjadi perubahan itu yaitu pengaruh teknologi seperti gadget. Apapun hal yang ada di dunia ini baik dari yang positif sampai yang negatif pun ada disediakan di dalam sebuah gadget. Pada zaman sekarang ini juga lagi maraknya pergaulan bebas, lgbt dan sebagian hal lainnya yang terpengaruh kepada anak generasi penerus saat ini. Tak hanya anak muda yang memakai gudget mulai dari orang yang sudah tua sampai anak-anak yang baru berumur 2 tahun sudah diajarkan bermain gedget oleh orang tua mereka. Apalagi pada saat pandami seperti ini anak-anak diwajibkan belajar di rumah saja dengan bantuan sebuah gadget. Ketika anak-anak belajar di rumah tanpa pengawasan orang tua, maka anak-anak akan sangat cepat terpengaruh oleh sebuah gadget. Pelajaran-pelajaran yang telah diberikan tidak akan ditangkap secara cepat oleh si anak karena yang ada di dalam pikiranya hanyalah sebuah hp, hp dan hp. Karena itulah peranan orang tua sangat penting untuk sekarang, terlebih pada pandemi ini. 

Pengaruh besar yang terjadi karena adanya teknologi yaitu terpengaruh terhadap kebudayaan yang ada pada saat sekarang ini. Pengaruh luar sangat cepat masuk ke dalam karena sebuah teknologi yang membantunya. Pada zaman sekarang ini jika ditanya tentang kebudayaan yang ada di Minangkabau ini kepada anak zaman sekarang maka tidak akan banyak yang bisa menjawab hal itu. Salah satu mata pelajaran di sekolah yang sangat penting dan hanya ada di daerah Sumatra Barat yaitu mata pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau). BAM


adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah-sekolah mengenai adat-istiadat di Minangkabau dahulu. Padahal pelajaran BAM tersebut sangat penting sekali untuk saat sekarang ini dimana sebuah budaya yang ada di Minangkabau hampir terlupakan. Tetapi pada saat sekarang ini mata pelajaran BAM tersebut sudah dihapuskan di sekolah-sekolah yang ada di Sumatra Barat. Karena itulah pada zaman sekarang ini sedikitnya generasi penerus bangsa yang hanya mengetahui tentang kebudayaan yang ada di Minangkabau. Tidak hanya mata pelajaran BAM saja yang hilang, budaya-budaya yang ada pun kian hari semakin memudar. Contohnya seperti kato nan ampek yang berisi kata mandata, manurun, mandaki, dan malereang tidak diterapkan lagi pada zaman milenial ini. Semua kata diterapkan sama rata saja tanpa melihat tempat dan sama siapa mereka berbicara. Sopan santun dan atitud mereka tidak lagi menggambarkan bahwa mereka adalah anak yang dilahirkan didalam sebuah wilayah yang memiliki suatu adat dan kebudayaan. Tidak hanya sopan santun dan atitud mereka, gaya berpakaian mereka pun tidak lagi mencerminkan diri mereka. Dengan meniru gaya budaya luar membuat mereka lupa bahwa budaya-budaya yang ada di daerah mereka telah di lupakan. Mereka menganggap bahwa budaya-budaya yang ada tersebut sudah kuno dan ketinggalan zaman. Begitu besar pengaruh teknologi yang di berikan kepada anak zaman milenial sekarang ini. Miris sekali! jika dilihat zaman sekarang kebudayaan yang ada pada lingkungan dan daerah mereka kian hari semakin memudar. Padahal sebenarnya mereka hidup di lingkungan yang memiliki sebuah adat dan kebudayaan hanya saja mereka tidak menyadari hal itu. Mereka lebih sibuk mementingkan diri mereka dengan mengikuti tren dan zaman yang semakin berkembang. Jika mereka tidak mengikuti tren tersebut mereka takut akan ketinggalan zaman. Mereka lebih mengikuti setiap gaya hidup yang ada pada setiap zaman yang bisa dibilang tidak akan pernah habisnya. Boleh saja kalian mengikuti tren dan zaman yang semakin berkembang tetapi ingat bahwa “dima bumi di pijak, disitu langik di junjuang”, artinya dimanapun kalian berada tetaplah kalian menghormati dan menghargai adat istiadat dan budaya yang ada di daerah tempat kalian tinggal.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS