Ticker

6/recent/ticker-posts

TNKS Wilayah II Sumbar Lakukan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pinggir Hutan



Di awal tahun 2021 ini program pendekatan pada masyarakat yang tinggal di pinggir hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) Wilayah II Sumbar dapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah Solok Selatan. 


Pasalnya, setelah program kerja TNKS Wilayah II Sumbar yang ditulis oleh: Obral Caniago/Journalist, yang ditayangkan di media onlin baru baru ini, dalam tulisan tersebut lebih banyak memaparkan potensi kawasan TNKS yang digarap dan dimanfaatkan masyarakat sebagai hasil hutan non kayu di Pesisir Selatan. 


Sekaitan itu tim 30 dari Timses Pemenangan Bupati Solok Selatan dengan perolehan suara lebih unggul menyebutkan dan mengajak pihak manajemen TNKS juga ikut memberdayakan masyarakat pinggir hutan TNKS yang juga sangat potensial sama seperti halnya dengan kawasan yang ada pada daerah tetangganya. 


Ungkapan rasa gembira ini dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) TNKS Wilayah II Sumatera Barat (Sumbar), Ahmad Darwis, S Hut, M Si, saat dijumpai awak media ini disela kesibukannya Kamis (28/1/2021).


Bukan hanya dari kalangan tokoh masyarakat Solok Selatan saja, tak kalah pentingnya program sinergisitas TNKS juga dapat perhatian serius secara positif dari kalangan akademisi Universitas Andalas (Unand Padang) bidang study ekologi kehutanan dan pemetaan potensi forest atau bidang study pemetaan tanah. 


Karena hutan TNKS sebagai hutan berstatus hutan perawan yang banyak menyimpan habitat jenis tanaman dan tumbuhan obatan. 


TNKS sebagai labor ekologi dunia dapat memberikan kesejukan dan sebagai paru paru dunia. 


Dengan demikian TNKS tak boleh tergerus ulah pembalakkan liar. Hutan nan hijau dan perawan harus dapat terlindungi dari perbuatan tangan tangan jahil atas kerusakan hutan. 


Dengan keterbatasan jumlah personil dari TNKS untuk menjaga kawasan inti, maka manajemen TNKS Wilayah II Sumbar memberdayakan kelompok masyarakat yang berdomisili di pinggir hutan dengan ragam peningkatan ekonomi kreatif yang memanfaatkan hasil hutan non kayu. 


Terutama sekali kawasan tradisional dan konservasi sebagai areal sugesti petani masyarakat yang bermukim di pinggir hutan TNKS yang masih asri. 


Seperti apa progres Rencana Strategis (Renstra) Perioritas di awal tahun 2021 ini, awak media ini menjambangi Kabid Wilayah II Sumbar, Ahmad Darwis, di ruang kerjanya. 


Menurut Ahmad Darwis, sesuai arahan program Presiden kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang secara teknis nasional, trus diimplementasikan oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi (KSDAE).

Serta ditingkat tapak percepatan operasisosialisasikan oleh Kabid 2 TNKS Sumbar dengan melalui program Kemitraan Konservasi bersama rakyat disekitar hutan. 


Sehingga Pengembangan disesuaikan dengan program Balai TNKS, pengelolaannya di zona rehabilitasi atau di zona tradisional, ungkapnya. 


Sehingga masyarakat bisa bekerjasama dengan TNKS dengan konsep pemanfaatan di zona rehabilitasi atau di zona tradisional, ulangnya pula. 


"Karena masyarakat di zona inilah bisa bermain akan memanfaatkan kewasan rehabilitasi dan zona tradisional," ungkapnya. 


Sehingga masyarakat bisa bekerjasama dengan TNKS dengan pola kemitraan. 


"Itu yang kita tingkatkan dikawasan ekosistem guna pemulihan ekonomi ditengah tengah pandemi covid 19,".


Disaat ekonomi masyarakat sedang melemah sehingga pergerakan ekonomi menjadi sempit. 


Disebutkan,  dunia secara global sedang menghadapi penurunan ekonomi yang sedang melemah saat ini. Sehingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menggerakkan dari tingkat Dirjen sampai ke bawahnya pada tingkat tapak melalui Balai TNKS Wilayah II Sumbar menerjemahkan arahan dari atasnya. 


"Pada program pemulihan ekonomi bagi TNKS Wilayah II Sumbar pada tingkat ekosistem kita melihat peluang itu adanya pada jenis tanaman yang menguntungkan bagi masyarakat," imbuhnya. 


Setelah hasil produksi itu ada akan kita bantu penanganan pemasarannya dari hulu sampai hilir. 


"Kita akan selalu bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait tentang regulasinya agar hasil produksi dari kelompok masyarakat dapat ditangani dengan semestinya," ujarnya pula. 


Tanaman kayuan yang berbuah seperti pohon pala, durian, jengkol, petai, malinjo, mangga, motoa, dan hasil hutan non kayu seperti rotan, manau, bambu, aren, getah kayu, kemenyan, madu, serta banyak lagi yang sejenis dengan hasil hutan lainnya. 


Seputar ini pun Renstra Perioritas di awal tahun 2021 ini manajemen TNKS Wilayah II Sumbar akan memulai program ini habis bulan Februari. 


"Sekarang TNKS Wilayah II Sumbar dari Januari sampai Februari 2021 ini sedang melakukan identifikasi penduduk dan daerah setempat supaya dapat rencana program kita yang lebih pas untuk budi daya tanaman pohon bagi penduduk daerah setempat," ulasnya. 


Sebelum tahun ini pihak manajemen TNKS Wilayah II Sumbar telah memberikan bantuan pada masyarakat Kelompok Sadar Wisata (Pok Darwis)  di daerah Kenagarian Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan. 

Guna mensupport Pok Darwis  ini masyarakat memanfaatkan aliran air hulu sungai dari kawasan hutan TNKS. 


Pok Darwis merupakan program sinergisitas yang lahir dari ide cemerlang masyarakat Kenagarian Lumpo dengan memanfaatkan aliran hulu sungai hutan TNKS dengan menumbuh kembangkan ekonomi kreatif. 

Sehingga manajemen TNKS telah membantu seperangkat peralatan Tubing (Peralatan Renang) seperti perahu karet berukuran sedang non mesin berserta satu paket baju renang.


"Bantuan untuk Pok Darwis ini guna melecut pemuda kreatif yang memanfaatkan lokasi sekitar hulu sungai sebagai tempat wisata untuk berenang,".


Dengan harapan tumbuh pula sektor ekonomi kreatif lainnya dari masyarakat yang dapat menghasilkan uang seperti timbulnya lahan parkir, adanya pedagang jualan kuliner, serta dampak positif tumbuhnya ekonomi kreatif baru dari masyarakat setempat akibat dari Pok Darwis, tadi," terangnya menjelaskan tujuan dari sinkronisasi Pok Darwis. 


Guna mensugesti kegiatan Pok Darwis ini Kabid TNKS Wilayah II Sumbar, Ahmad Darwis menghimbau teman teman media untuk mempromosikan dari kegiatan pemuda  ini supaya dapat dikenal banyak orang. 


"Tanpa bantuan dari rekan rekan pers daerah lain tak mungkin tahu lebih banyak tentang adanya Pok Darwis di Kenagarian Lumpo," ajaknya. 


Terkait ini Kabid Ahmad Darwis, berharap pada pemerintah daerah setempat terutama sekali SKPD dari Dinas Pariwisata baik di daerah Kabupaten Pesisir Selatan mau pun di daerah Kabupaten Solok Selatan. 

Mana kawasanya berpotensi wisata semoga dapat dikembangkan sebagai daerah dalam kawasan TNKS menuju dengan program Pok Darwis. 


Ia (Ahmad Darwis) juga melihat banyaknya potensi wisata di kaki hutan TNKS di daerah Kabupaten Solok Selatan. 


Dengan kaitan program Pok Darwis ini pemerintah daerah setempat agar lebih bisa lagi mensupport kegiatan anak negeri yang mana daerah di kawasan TNKS bisa dijadikan Pok Darwis, ulangnya pula. 


"Namun sejauh ini pun program pendekatan terhadap masyarakat yang tinggal di pinggir hutan TNKS di awal tahun ini,  maka TNKS memperioritaskan terlebih dahulu menginventarisir komoditi hasil hutan yang non kayu sesuai budaya daerah setempat, " pungkasnya.(Obral Caniago).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS