Ticker

6/recent/ticker-posts

PERINTAH MEMELIHARA DAN ACAMAN MEMUTUS SILATURAHIM


Oleh :  Prof.  H.  Asasriwarni


بسم الله الرحمان الرحيم 


*_A. Perintah Memelihara Silaturahim :_*


Allah SWT  memerintahkan kepada kita untuk senantiasa menyambung tali silaturahim, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya berikut ini  :


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا


*Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya  Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri*  (QS. An Nisa Ayat : 36).


Dalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman sbb : 


وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا


*Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros* (QS. Al Isra Ayat : 26).


Selanjutnya, Allah SWT  juga berfirman sbb :


فَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ذَلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


*Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah, dan mereka itulah orang-orang beruntung* (QS. Ar-Rum Ayat : 38).


Begitu pentingnya silaturahim, maka Allah SWT juga melanjutkan firman Nya dalam ayat berikut ini :  


وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا


*Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu* (QS. An-Nisaa’ Ayat : 1)


Dengan mengacu kepada ayat-ayat tersebut divatas,  Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu mengatajan, bahwa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk senantiasa menyambung tali silaturahim, melalui  sabdanya berikut ini  :


من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت


*Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam* (HR. Bukhari No. 5673)


*_B. Bahayanya Memutus Silaturahim :_*


Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada umatnya yang memutuskan Silaturahim. Sebagaimana sabdanya yang disampaikan oleh  Jubair bin Muth’im Radiyallahu 'Anhu dengan mengatakan,  bahwa Rasulullah SAW bersabda sbb  :


لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ  يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


*Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim* (HR. Bukhari No. 2984 dan Muslim No. 2556)


Hadits tersebut di atas  menunjukkan bahwa memutuskan kekerabatan merupakan dosa besar dan menghalangi masuk seseorang  ke dalam surga.


Adapun maksud dari  kalimat : *_Tidak akan masuk surga_*  dalam hadits di atas adalah : 


*1. Menurut Abu Huraurah :*


Demikian juga di antara bahaya memutuskan silaturahim adalah, Allah SWT memutuskan kebaikan kepada pelakunya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu mengatakan, bahwa Rasulullah SAW  bersabda sbb  :


إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ ، فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ


*Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allah) ar-Rahman. Allah berkata : Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya; dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya* (HR.  Al-Bukhari )


Karena begitu bahayanya dosa memutuskan silaturahim, maka hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini :  


مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ مِنَ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ


*Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allah siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan Silaturahim (kerabat)* ( HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 29, Tirmidzi No. 2511, Abu DawudbNo. 4902, Al-Hakim No. 3359, 7289, dan dishahihkan oleh Al-Albani)


*2. Menunurut Imam Nawawi :*


Menurut Imam Nawawi kalimat tersebut  mengandung  dua  kemungkinan, yakni  :


a. Tertuju kepada orang yang menganggap halal memutuskan persaudaraan tanpa sebab, padahal dia mengetahui keharamannya, maka orang ini kafir, dia kekal di dalam neraka, dan tidak akan masuk surga selamanya.


b. Maksudnya : tidak masuk surga semenjak awal bersama orang-orang yang terdahulu, tetapi dia dihukum dengan diundurkan dari masuk surga dengan ukuran yang dikehendaki oleh Allah SWT (Syarah Imam Nawawi, 16/113-114)


 إنشاء الله,   رب زدني علما,  بآرك الله فيك


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS