Oleh:
Siti
Juhaira Fitri
Mahasiswa
Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas
Zaman Milenial seperti sekarang ini,
zaman dimana semua orang tidak bisa
lepas dari genggaman sebuah alat komunikasi yang begitu canggih dengan berbagai
bentuk dan mereknya. Ya, alat komunikasi itu adalah handphone. Dengan hanphone
ini kita dapat mengetahui sumber informasi yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Kita dengan mudahnya bisa mengakses itu semua dari berbagai media sosial yang
ada, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Youtube
dan masih banyak media sosial lainnya.
Sekarang ini kita bisa melakukan hal
apapun hanya dengan menggunakan handphone.
Seperti hal nya membeli makanan, tak perlu keluar rumah untuk berpanas-panasan,
tak perlu mengeluarkan bensin untuk kesana, tak perlu lagi antrean membelinya,
cukup dengan jari jemari mu memesannya lewat aplikasi seperti gofood. Sekarang ini kamu juga bisa
rasakan tontonan film-film bioskop dalam
handphone mu. Apalagi dengan
menggunakan aplikasi media sosial Youtube
kita juga bisa melihat video-video dengan berbagai konten yang ada. Dengan
begitu sekarang ini bisa dikatakan dengan “Dunia dalam Genggaman” kita.
Itu semua terjadi karena ilmu
pengetahuan yang begitu cepat berkembangnya.
Begitu juga dengan hal nya Media Audio Visual yang memiliki keterkaitan
dengan teknologi informasi. Media Audio Visual adalah seperangkat alat yang
dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan
suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya (Snaky, 2010 : 105). Menurut
(Hermawan,2007) mengemukakan bahwa Media Audio Visual adalah media intruksional
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Dengan begitu dapat
kita ketahui bahwa Media Audio Visual ini adalah sebuah media yang memiliki
bentuk unsur suara dan unsur gambar yang melingkupi dalam mendengar dan
melihat.
Ada beberapa macam bentuk audio visual
yaitu audio visual murni dan audio visual tidak murni. Audio visual murni ini
yaitu bisa di bentuk dalam media yang audio visual gerak yang mana media nya
bisa digunakan untuk memperlihatkan dalam bentuk unsur suara dan gambar
bergerak di dalam bentuk unsur apapun yang gambar bisa di bentuk dalam suatu
sumber. Contohnya 1) film bersuara, seperti film komersial yang di putar di
bioskop-bioskop. 2) video. 3) televisi. Sedangkan audio visual tidak murni juga
disebut dengan audio yang diam dalam bentuk suara yaitu media yang bisa
memberikan suara dan gambar diam seperti sound slide, gabungan slide (film
bingkai) yang mana tipe audio visual yang memilki jenis audio visual yang
memilki jenis sistem multimedia yang bisa di produksi dengan mudah (Ipit,
2008).
Adapun beberapa fungsi dari media audio
visual dalam konteks komunikasi, sebagai berikut. Pertama, fungsi edukatif yaitu menyampaikan pengaruh yang bernilai
pendidikan dan mendidik supaya timbul berfikir kritis dan memperluas cakrawala
kita. Kedua, fungsi social yaitu
menyampaikan informasi autentik di dalam berbagai bidang kehidupan supaya dapat
memperluas pergaulan, pengenalan dan pemahaman. Ketiga, fungsi budaya yaitu memberikan perubahan-perubahan di dalam
segi kehidupan manusia bisa juga meneruskan unsur-unsur budaya yang terdapat di
masyarakat.
Media audio visual ini, banyak kita
temukan dalam kehidupan, apalagi dalam handphone
mu saat ini. Iya bukan? Contohnya saja di media sosial itu tadi, tak jarang
kita menemukannya bahkan sering. Seperti video iklan-iklan di internet walaupun
dengan waktu yang singkat, itu tercipta butuh proses yang tak singkat. Seperti
video-video para Youtuber dengan bermacam-macam konten yang di sajikan. Konten
adalah informasi yang tersedia melalui media elektronik. Adapun beberapa konten
yaitu 1) konten kuliner mulai dari tutorial memasak, membuat kue dan review
makanan atau minuman ataupun kuliner. 2) konten travelling yaitu mengulas
informasi dan pengalaman berkunjung dan jalan-jalan ke suatu tempat. 3) konten
game yaitu review game dan memainkan game. 4) konten prank yaitu video berisi
kekonyolan, kelucuan dan kenekatan ataupun mengerjai seseorang. 5) konten cover
lagu yaitu bernyanyi dan bermain musik. 6) konten entertainment yaitu informasi
dunia hiburan. 7) konten politik 8) konten olahraga 9) review gadged 10) parodi
11) tutorial make-up. Disinilah kita bisa melihat bagaimana sebuah media audio
visual itu tercipta. Hal menarik yang bisa kita ketahui disini adalah bagaimana
memproses suatu karya itu dengan hasil yang memuaskan dan tercapainya tujuan.
Bisa dikatakan ada sebuah kisah perjuangan di balik layar. Disinilah kita bisa
bermain dengan segala kemampuan dan kreatifitas dalam menciptakan suatu karya.
Dalam proses pembuatan karya itu ada
beberapa tahapan, yaitu dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama, tahap pra produksi. Kedua,
tahap produksi dan yang terakhir adalah tahap pasca produksi. Pada tahap pra
produksi merupakan tahap awal dari pembuatannya, yaitu dengan mengolah
ide/tema, membuat scenario, menyusun crew
produksi, menentukan lokasi dan penyiapan perangkat produksi dan juga briefing produksi. Setelah itu pada
tahap produksi yaitu melakukan shooting. Dan pada tahap terakhir adalah pasca
produksi dimana kita melakukan editing dan siap untuk sebarkan kepada audiens
serta mencapai target tujuannya.
Media audio visual merupakan suatu ilmu
yang cukup relevan dan patut kita pelajari karena sangat di butuhkan dalam
dunia teknologi informasi dan berbagai bidang lainnya. Dengan begitu melihat
perkembangan zaman seperti ini menjadi sebuah peluang bagi kita semua untuk
memanfaatkan teknologi informasi yang ada dengan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan soft skill kita dalam bermain Media Audio Visual.
Data Diri Penulis
Nama : Siti Juhaira
Fitri
TTL : Padang,
26 Januari 2000
Jurusan : Sastra Minangkabau UNAND
0 Comments