Ticker

6/recent/ticker-posts

Dosen Jurusan PLB FIP UNP Lokakarya bagi Guru-guru Sekolah Inklusif di Kota Padang


Dosen Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang melakukan kegiatan lokakarya Pembelajaran Berdiferensiasi bagi Guru-guru Sekolah inklusif yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan penelitian yang diketuai oleh Dr. Marlina, S.Pd., M.Si. dengan judul "Model Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif".

  Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan selama dua hari pada hari Sabtu dan Minggu (15/2 dan 16/2). Peserta lokakarya ini adalah guru-guru dari SMKN 4 Padang, SMPN 23 Padang, SDN 09 Pauh dan SDN 17 Jawa Gadut. Menurut Ketua Pelaksana, keempat sekolah ini adalah sekolah pelaksana pendidikan inklusif yang menjadi sekolah model dan merupakan mitra dalam kegiatan penelitian tersebut. Lokakarya ini juga dihadiri dari perwakilan Dosen PLB, Dra. Fatmawati, M.Pd., dan perwakilan dari UPTD Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (LDPI) Kota Padang.

Ketua Pelaksana Dr. Marlina, S.Pd., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi sangat penting dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus dengan kebutuhan belajar yang beragam. Oleh karena itu, guru perlu memahami bagaimana cara memberikan layanan yang tepat kepada anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif.

Materi pertama tentang strategi pembelajaran di sekolah inklusif disampaikan oleh Narasumber Drs. Asep Ahmad Sopandi, M.Pd. Menurut Asep, terdapat beberapa hal penting yang perlu di perhatikan oleh guru-guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif, salah satunya adalah pola pikir guru terhadap kebutuhan belajar.
"Anak harus diberikan pelayanan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka, anak tidak bisa dipaksa untuk menerima pembelajaran dengan cara dan tingkatan yang sama antara satu dengan anak yang lainnya. Ibaratnya adalah seperti baju yang dijahit dengan ukuran yang sama, tidak mungkin akan memaksa anak untuk mengubah ukuran tubuh mereka sesuai dengan ukuran baju. Cara yang tepat adalah dengan menjahit baju sesuai dengan ukuran masing-masing anak," jelas Drs. Asep Ahmad Sopandi, M.Pd.

Lebih lanjut Drs. Asep Ahmad Sopandi, M.Pd. menegaskan bahwa guru perlu memahami kebutuhan masing-masing anak sehingga dapat memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pemateri kedua, Dr. Marlina, S.Pd., M.Si. menjelaskan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dan alam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu melakukan modifikasi dalam aspek pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
"Modifikasi ini dapat dilakukan dalam RPP baik dalam tujuan pembelajaran, materi, maupun evaluasi. Di akhir kegiatan workshop, guru-guru melakukan tanda tangan kesediaan berpartispasi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif," jelas Dr. Marlina, S.Pd., M.Si.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS