JURNALIST SUMBAR| PADANG- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat Minang mempertahankan tiga karakter yang sudah menjadi ciri khas sejak era kemerdekaan sehingga Sumatera Barat (Sumbar) bisa menjadi lebih maju.
“Selalu saya katakan orang Minang dikenal karena kecerdasan, suka merantau dan berdagang, kemudian tingkat keagamaan yang baik,” kata JK saat peresimian Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) dan Penyerahan Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumatra Barat, di Rumah Sakit Unand, Sabtu (4/11/2017).
Dilansir Genta Andalas, Sejak sebelum kemerdekaan hingga merdeka dan sampai sekarang, kata JK, dikenal banyak tokoh tokoh Minang yang memiliki kecerdasan mulai dari Bung Hatta yang mendamping Bung Karno, M Yamin, natsir, hingga Buya Hamka.
“Semua mereka modalnya kecerdasan, kalau daerah lain pahlawannya membawa pedang, tombak, panah saat melawan penjajah, di Minang tidak ada pahlawan nasionalnya yang bawa senjata melainkan menggunakan otak yang baik,” katanya.
Kemudian karakter kedua adalah orang Minang merupakan tipe perantau dan suka berdagang. Menurut dia, Sumbar tidak punya minyak, gas, nikel sebagaimana Riau, tapi punya karakter yang bisa membawa kemajuan.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, lanjut JK, orang Minang dikenal punya tingkat keagamaan yang baik sehingga lahir ulama yang hebat. “Sampai sekarang belum ada yang bisa menandingi Hamka dalam sisi produktivitasnya membuat buku dan berdakwah,” ucapnya.
JK mengingatkan kepada kaum muda bahwa ukuran kemajuan Sumbar ada pada karakter kecerdasan serta bagaimana memaksimalkan pengelolaan pasar dan surau. Ia mengingatkan tiga karakter tersebut harus menjadi modal pokok untuk mengembangkan daerah dan harus dijaga.
“Tanpa itu orang Minang bisa kehilangan pamor dan posisi penting di bangsa ini. Karena itu jagalah sekolah, pasar, dan surau agar tidak runtuh,” ujarnya.
Reporter :JURNALIST SUMBAR| PADANG- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat Minang mempertahankan tiga karakter yang sudah menjadi ciri khas sejak era kemerdekaan sehingga Sumatera Barat (Sumbar) bisa menjadi lebih maju.
“Selalu saya katakan orang Minang dikenal karena kecerdasan, suka merantau dan berdagang, kemudian tingkat keagamaan yang baik,” kata JK saat peresimian Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) dan Penyerahan Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumatra Barat, di Rumah Sakit Unand, Sabtu (4/11/2017).
Dilansir Genta Andalas, Sejak sebelum kemerdekaan hingga merdeka dan sampai sekarang, kata JK, dikenal banyak tokoh tokoh Minang yang memiliki kecerdasan mulai dari Bung Hatta yang mendamping Bung Karno, M Yamin, natsir, hingga Buya Hamka.
“Semua mereka modalnya kecerdasan, kalau daerah lain pahlawannya membawa pedang, tombak, panah saat melawan penjajah, di Minang tidak ada pahlawan nasionalnya yang bawa senjata melainkan menggunakan otak yang baik,” katanya.
Kemudian karakter kedua adalah orang Minang merupakan tipe perantau dan suka berdagang. Menurut dia, Sumbar tidak punya minyak, gas, nikel sebagaimana Riau, tapi punya karakter yang bisa membawa kemajuan.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, lanjut JK, orang Minang dikenal punya tingkat keagamaan yang baik sehingga lahir ulama yang hebat. “Sampai sekarang belum ada yang bisa menandingi Hamka dalam sisi produktivitasnya membuat buku dan berdakwah,” ucapnya.
JK mengingatkan kepada kaum muda bahwa ukuran kemajuan Sumbar ada pada karakter kecerdasan serta bagaimana memaksimalkan pengelolaan pasar dan surau. Ia mengingatkan tiga karakter tersebut harus menjadi modal pokok untuk mengembangkan daerah dan harus dijaga.
“Tanpa itu orang Minang bisa kehilangan pamor dan posisi penting di bangsa ini. Karena itu jagalah sekolah, pasar, dan surau agar tidak runtuh,” ujarnya.
Reporter : Mis Fransiska Dewi
“Selalu saya katakan orang Minang dikenal karena kecerdasan, suka merantau dan berdagang, kemudian tingkat keagamaan yang baik,” kata JK saat peresimian Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) dan Penyerahan Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumatra Barat, di Rumah Sakit Unand, Sabtu (4/11/2017).
Dilansir Genta Andalas, Sejak sebelum kemerdekaan hingga merdeka dan sampai sekarang, kata JK, dikenal banyak tokoh tokoh Minang yang memiliki kecerdasan mulai dari Bung Hatta yang mendamping Bung Karno, M Yamin, natsir, hingga Buya Hamka.
“Semua mereka modalnya kecerdasan, kalau daerah lain pahlawannya membawa pedang, tombak, panah saat melawan penjajah, di Minang tidak ada pahlawan nasionalnya yang bawa senjata melainkan menggunakan otak yang baik,” katanya.
Kemudian karakter kedua adalah orang Minang merupakan tipe perantau dan suka berdagang. Menurut dia, Sumbar tidak punya minyak, gas, nikel sebagaimana Riau, tapi punya karakter yang bisa membawa kemajuan.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, lanjut JK, orang Minang dikenal punya tingkat keagamaan yang baik sehingga lahir ulama yang hebat. “Sampai sekarang belum ada yang bisa menandingi Hamka dalam sisi produktivitasnya membuat buku dan berdakwah,” ucapnya.
JK mengingatkan kepada kaum muda bahwa ukuran kemajuan Sumbar ada pada karakter kecerdasan serta bagaimana memaksimalkan pengelolaan pasar dan surau. Ia mengingatkan tiga karakter tersebut harus menjadi modal pokok untuk mengembangkan daerah dan harus dijaga.
“Tanpa itu orang Minang bisa kehilangan pamor dan posisi penting di bangsa ini. Karena itu jagalah sekolah, pasar, dan surau agar tidak runtuh,” ujarnya.
Reporter :JURNALIST SUMBAR| PADANG- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat Minang mempertahankan tiga karakter yang sudah menjadi ciri khas sejak era kemerdekaan sehingga Sumatera Barat (Sumbar) bisa menjadi lebih maju.
“Selalu saya katakan orang Minang dikenal karena kecerdasan, suka merantau dan berdagang, kemudian tingkat keagamaan yang baik,” kata JK saat peresimian Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) dan Penyerahan Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumatra Barat, di Rumah Sakit Unand, Sabtu (4/11/2017).
Dilansir Genta Andalas, Sejak sebelum kemerdekaan hingga merdeka dan sampai sekarang, kata JK, dikenal banyak tokoh tokoh Minang yang memiliki kecerdasan mulai dari Bung Hatta yang mendamping Bung Karno, M Yamin, natsir, hingga Buya Hamka.
“Semua mereka modalnya kecerdasan, kalau daerah lain pahlawannya membawa pedang, tombak, panah saat melawan penjajah, di Minang tidak ada pahlawan nasionalnya yang bawa senjata melainkan menggunakan otak yang baik,” katanya.
Kemudian karakter kedua adalah orang Minang merupakan tipe perantau dan suka berdagang. Menurut dia, Sumbar tidak punya minyak, gas, nikel sebagaimana Riau, tapi punya karakter yang bisa membawa kemajuan.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, lanjut JK, orang Minang dikenal punya tingkat keagamaan yang baik sehingga lahir ulama yang hebat. “Sampai sekarang belum ada yang bisa menandingi Hamka dalam sisi produktivitasnya membuat buku dan berdakwah,” ucapnya.
JK mengingatkan kepada kaum muda bahwa ukuran kemajuan Sumbar ada pada karakter kecerdasan serta bagaimana memaksimalkan pengelolaan pasar dan surau. Ia mengingatkan tiga karakter tersebut harus menjadi modal pokok untuk mengembangkan daerah dan harus dijaga.
“Tanpa itu orang Minang bisa kehilangan pamor dan posisi penting di bangsa ini. Karena itu jagalah sekolah, pasar, dan surau agar tidak runtuh,” ujarnya.
Reporter : Mis Fransiska Dewi
0 Comments