Ticker

6/recent/ticker-posts

Kadis Kehutanan Sumbar, Ferdinal Asmin:Perhutanan Sosial Andalan Ekonomi Masyarakat Pinggir Hutan



Penulis:Obral Chaniago



Sumatera Barat - Sekarang, berkat program Perhutanan Sosial yang dicetuskan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari beberapa tahun nan lalu telah mampu merubah paradigma tentang hutan dan andalan ekonomi masyarakat yang tinggal di pinggir hutan. 


Kawasan hutan bukan lagi sebagai tempat yang sepi tetapi telah menjadi sumber mata pencaharian dan idaman penyokong ekonomi rakyat. 


Melalui program Perhutanan Sosial, masyarakat bukan lagi memahami kawasan hutan belantara sebagai rimba, semak belukar atau steva dan sabana. Tetapi sekarang telah berobah menjadi areal Perhutanan Sosial dan telah pula menjadi idola penopang dan andalan ekonomi masyarakat, Kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Dr. Ferdinal Asmin, S. TP, MP ketika awak media ini mengutip pernyataannya. 


Menurut Ferdinal Asmin, "sebelum adanya program Perhutanan Sosial - bagi masyarakat, hasil hutan non kayu bersumber dari madu lebah, rotan/manau, damar, menyan, dan lainnya", ujarnya. 


Lanjut Ferdinal lagi, setelah berjalan program Perhutanan Sosial dari Pemprov Sumbar melalui OPD terkait ini - Dinas Kehutanan memberdayakan masyarakat pinggir hutan guna meningkatkan kesejahteraan - masyarakat hutan diberikan pengayaan dengan beragam program untuk memperoleh sumber penghasilan. 


Antara lain, masyarakat diberdayakan mengolah potensi hutan non kayu dengan memproduksi komoditi aren yang menghasilkan gula serta madu galo-galo, dan banyak lagi sumber hasil yang lainnya. 


"Perhutanan Sosial bukanlah suatu konsep yang kaku bagi masyarakat mengolah hutan tanpa menebang jenis kayu hutan. Tetapi masyarakat membersihkan semak belukar seperti steva dan sabana. Sehingga ruang hutan terbuka yang dapat ditanami dengan kayu pohon yang berbuah - seperti jengkol, durian, aren, gambir, petai, pala, cengkeh, kasia vera, kopi dan coklat", katanya. 


Inilah ruang Perhutanan Sosial bagi masyarakat yang terlibat di dalam progres Perhutanan Sosial dan juga berpungsi secara tidak langsung sebagai 'polisi' hutan ikut mengawasi hutan dari praktek tangan jahil yang merusak hutan seperti pembalakan liar atau ilegal logging. 


Digambarkan Ferdinal Asmin, "sekarang telah terjadi peningkatan ekonomi masyarakat pinggir hutan hampir setara penghasilannya dengan upah UMR perbulan berkat diberi ruang mengolah kawasan hutan memanfaatkan hasil non kayu", pungkasnya.(*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS