Ticker

6/recent/ticker-posts

SOSIAL MEDIA SEBAGAI SARANA EKSPRESI: IMPLIKASI BAGI PERILAKU LGBT DI KALANGAN MAHASISWA



Kelompok 2 Kelompok 84

Abstrak


Pengaruh media sosial terhadap perilaku menyimpang LGBT di kalangan mahasiswa Universitas Andalas dibahas dalam artikel ini. 


Media sosial telah menjadi platform penting bagi individu LGBT dalam era internet saat ini untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan masyarakat. Tujuannya ini adalah untuk menginformasikan bagaimana konten LGBT yang tersebar di media sosial memengaruhi persepsi dan sikap mahasiswa terhadap perilaku LGBT. 


Studi ini menggunakan survei kualitatif yang melibatkan mahasiswa Universitas Andalas sebagai responden. Studi menunjukkan bahwa meskipun banyak siswa melihat konten LGBT di platform seperti TikTok dan Instagram, norma sosial dan budaya yang berlaku di Sumatera Barat masih memengaruhi sikap mereka terhadap LGBT.

Meskipun beberapa orang menunjukkan sikap yang lebih terbuka, sebagian besar memiliki memiliki pandangan yang cenderung negatif terhadap perilaku LGBT. Studi ini memberikan wawasan tentang hubungan yang kompleks antara penggunaan media sosial dan pembentukan sikap terhadap masalah LGBT. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya pendidikan yang lebih inklusif untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi di kalangan generasi muda. Diharapkan temuan ini akan menjadi dasar untuk percakapan lebih lanjut tentang peran media sosial dalam membentuk perilaku sosial dan identitas mahasiswa.

Abstract

This article explores the impact of social media on deviant LGBT behavior among students at Universitas Andalas. In today's digital era, social media has become a crucial platform for LGBT individuals to express themselves and interact with society. This study aims to investigate how LGBT-related content disseminated on social media influences students' perceptions and attitudes towards LGBT behavior. The research employs a qualitative survey method involving students from Universitas Andalas as respondents. The findings indicate that while many students are exposed to LGBT content through platforms such as TikTok and Instagram, their attitudes towards LGBT remain heavily influenced by the prevailing social and cultural norms in West Sumatra.

The majority of respondents exhibit a tendency to hold negative views towards LGBT behavior, although some demonstrate more open-minded attitudes. This study provides insights into the complex relationship between social media usage and the formation of attitudes towards LGBT issues, highlighting the need for more inclusive education to enhance understanding and tolerance among the younger generation. These findings are expected to serve as a foundation for further discussions regarding the role of social media in shaping identities and social behaviors among students.


1. Pendahuluan

Media sosial telah menjadi platform utama bagi individu LGBT untuk mengekspresikan diri dan berbagi pengalaman. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sering kali terpapar konten LGBT melalui platform seperti Instagram dan TikTok, yang dapat memengaruhi pandangan mereka tentang identitas gender dan orientasi seksual.

Isu-isu yang berkaitan dengan mahasiswa seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) telah berkembang menjadi perdebatan yang menggugah emosi dan pikiran, hal ini menjadi masalah di perguruan tinggi. Di Indonesia, nilai-nilai agama memengaruhi norma sosial dan budaya, komunitas LGBT sering dianggap sebagai penyimpangan yang harus dihindari. Dalam situasi seperti ini, media sosial menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai tempat di mana persepsi dan perilaku terhadap masalah ini dibentuk dan diperdebatkan secara intens. Oleh karena itu, perlu untuk memahami bagaimana media sosial mempengaruhi dinamika ini dan dampaknya terhadap perilaku sosial terutama mahasiswa di Universitas Andalas.

2. Pembahasan

Media sosial memberi mahasiswa akses yang luas dan hampir tanpa batas terhadap berbagai informasi tentang LGBT. Ini memungkinkan mereka untuk mempelajari dan memahami masalah ini. Menurut penelitian, ketika seseorang memiliki akses ke informasi melalui platform media sosial, mereka tidak hanya lebih terbuka dalam mempelajari dan memahami konteks LGBT, tetapi juga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi yang lebih luas tentang hak asasi manusia dan keberagaman. Sebaliknya, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan stereotip negatif. Konten di internet sering kali menampilkan perspektif yang sangat beragam, mulai dari penerimaan hingga penolakan keras terhadap komunitas LGBT, sehingga menghasilkan informasi yang kompleks.

Sikap seseorang dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh paparan konten LGBT di media sosial. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang LGBT dapat secara signifikan diubah oleh interaksi di platform media sosial, dengan dampak yang beragam, baik positif maupun negatif. Jika siswa terpapar konten positif, seperti cerita yang inspiratif, dukungan komunitas, dan informasi yang mendidik, mereka cenderung mengembangkan sikap yang lebih terbuka dan inklusif terhadap keberadaan LGBT. Di sisi lain, orang yang sering terpapar konten negatif, yang biasanya mengandung stereotip, stigma, atau ujaran kebencian, mungkin memperkuat pandangan mereka terhadap komunitas LGBT dengan lebih kuat. Mahasiswa menghadapi tantangan dalam mengatur berbagai informasi yang mereka miliki karena dinamika ini. Mereka harus dapat membedakan antara pandangan yang mendukung dan menentang keberadaan LGBT, serta mempertimbangkan bagaimana sikap dan tindakan mereka berdampak pada orang lain.

Perilaku menyimpang dimaksudkan untuk tindakan atau sikap yang dianggap melanggar norma sosial yang berlaku di masyarakat di mana norma-norma tersebut sering kali dibentuk oleh nilai-nilai budaya dan agama yang dominan. Dalam situasi seperti ini, paparan konten LGBT di media sosial dapat mendorong beberapa siswa untuk lebih berani mengeksplorasi dan memahami identitas seksual mereka secara lebih mendalam. Ini dapat memungkinkan mereka untuk menemukan diri mereka sendiri yang mungkin sebelumnya terhalang oleh prasangka dan stigma. Sebaliknya, stigma negatif yang masih ada di masyarakat dapat menyebabkan kebingungan dan tekanan psikologis selama proses eksplorasi ini.

Pengaruh media sosial terhadap perilaku menyimpang LGBT di kalangan mahasiswa Universitas Andalas menunjukkan bahwa meskipun media sosial memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang masalah LGBT, mereka juga dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat stigma dan diskriminasi yang sudah ada. Hal ini menantang siswa karena mereka terpapar informasi yang beragam dan sering bertentangan. Akibatnya, sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk tidak hanya memberikan pendidikan yang lebih baik tentang masalah LGBT, tetapi juga untuk membuat lingkungan yang inklusif dan mendukung setiap mahasiswa. Oleh karena itu, kita dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman generasi muda tentang keberagaman seksual sehingga mereka dapat lebih menghargai perbedaan dan menerima toleransi dalam masyarakat. Kita dapat melakukan ini melalui diskusi terbuka tentang keberagaman seksual.


3. Penutup

Untuk meningkatkan literasi media mahasiswa, diperlukan upaya yang lebih intensif dan terorganisir. Ini diperlukan agar mereka tidak hanya dapat mengakses informasi, tetapi juga dapat secara kritis menganalisis dan mempertimbangkan berbagai konten yang beredar di media sosial dengan bijak dan bijaksana. Hal ini sangat penting untuk memahami bagaimana konten memengaruhi perilaku dan perspektif mereka. Mereka juga harus dapat membedakan informasi yang benar dan palsu. Selain itu, kampanye kesadaran hak asasi manusia bagi komunitas LGBT juga perlu dilakukan secara aktif di lingkungan kampus. Tujuannya adalah untuk membuat lingkungan kampus lebih aman, inklusif, dan ramah bagi semua orang, tanpa memandang identitas gender atau orientasi seksual mereka. 


Dengan langkah-langkah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mendukung keberagaman dan menghormati hak setiap individu dalam masyarakat.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS