Oleh Rahmat Sarkani Aipama mahasiswa Biologi FMIPA Unand Padang
Siapa yang tidak kenal dengan puspa langka Indonesia, yaitu bunga padma raksasa yang memiliki nama ilmiah Rafflesia arnoldi. Bunga ini ditunjuk menjadi puspa langka Indonesia karena keberadaannya di alam liar sulit dijumpai dan status perlindungannya yang terancam punah. Hal yang paling menonjol dari penampilan bunga ini adalah besarnya diameter dari bunga tersebut hingga 110 cm dan hanya terdiri dari bagian bunga saja tanpa bagian lagiannya seperti daun, batang atau pun akar layaknya tumbuhan normal lainnya.
Sayangnya, jarang masyarakat awam mengetahui bahwasanya ada tumbuhan lain yang memiliki kemiripan dengan bunga Rafflesia ini, dan termasuk satu keluarga dalam dunia tumbuhan dengan bunga Rafflesia. Namanya adalah Rhizanthes dan Sapria, kedua bunga ini sama-sama tumbuhan yang hanya berupa bunga saja tanpa ada organ lain yang muncul ketika mekar. Mereka merupakan tumbuhan parasit, yang hanya tumbuh di tumbuhan lain sebagai inangnya. Bunga Rafflesia, Rhizanthes dan Sapria in hanya bisa tumbuh jika tumbuhan ini ada di alam liar. Tanpa adanya inang, mustahil tumbuhan ini dapat tumbuh bebas di alam, oleh sebab itu keberadaan tumbuhan ini di alam sangatlah sulit ditemukan. Inangnya termasuk ke dalam tumbuhan liana atau menjalar tetapi berkayu seperti tumbuhan anggur (Vitaceae), spesifiknya tumbuhan Tetrastigma. Ketiga bunga ini juga mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga.
Sapria ini memiliki daerah asal di Assam, Kamboja, Cina Selatan-Tengah, Himalaya Timur, Myanmar, Thailand, Tibet, Vietnam dengan habitat yaitu hutan primer hingga hutan sekunder dengan curah hujan yang cukup tinggi dan lembab. Dalam segi corak dan bentuk penampakan bunganya, Sapria lebih mirip dengan bunga Rafflesia dari pada Rhizanthes karena memiliki warna yang cenderung merah mendekati warna Rafflesia. Hanya saja, ukuran diameter Sapria sangat kecil dibandingkan dengan Rafflesia yaitu hanya sekitar 20 cm, seperlima dari diameter maksimal bunga Rafflesia. Jumlah helaian mahkota bunga Sapria juga lebih banyak dari pada Rafflesia karena ukuran mahkotanya lebih kecil dan meruncing, sedangkan mahkota bunga Rafflesia berukuran besar dan tebal mengoval seperti bibir yang menjuntai. Dari ke 4 jenis Sapria yang ada di dunia, tidak ada yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Memang dikarenakan tidak tumbuh di Indonesia Sapria ini tidak dikenal oleh masyarakat awam Indonesia, kecuali oleh kalangan peneliti yang bekerja di lapangan dan konservasionis tumbuhan.
Sumber : Sapria Griff. | Plants of the World Online | Kew Science
Berbeda dengan Sapria, Indonesia menjadi daerah native atau daerah asli tumbuhnya Rhizanthes, yaitu pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Secara morfologi atau penampakan luar dari bunga Rhizanthes yaitu helaian mahkota bunganya lebih runcing dari pada Sapria dan memiliki untaian di bagian ujung helaian mahkota tersebut. Warna dari bunga Rhizanthes ini bervariasi tergantung dari jenisnya.
Rhizanthes deceptor memiliki mahkota yang berwarna putih dengan rambut rambut halus di permukaannya. Warna ini sangat mencolok dibandingkan dengan saudaranya yang berbeda jenis dan cenderung sama. R. deceptor ini tumbuh asli di pulau Sumatera, salah satunya di kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas. Sangat beruntunglah kita yang tinggal di Sumatera Barat, khususnya kota Padang, memiliki kesempatan untuk melihat bunga langka yang hanya punya 4 jenis di dunia.
Rhizanthes lowii tumbuh asli di pulau Kalimantan, dan memiliki warna mahkota coklat kemerahan. Sama halnya dengan R. deceptor, R. Lowii juga memiliki rambut rambut halus yang tumbuh dipermukaan mahkotanya, ini merupakan ciri yang ditemukan di bunga Rhizanthes. Bagian ujung dari mahkota bunga yang menjuntai juga merupakan karakter yang ditemukan di seluruh jenis Rhizanthes. Dua jenis lainnya yaitu Rhizanthes infanticida dan Rhizanthes zippelii yang tumbuh asli di pulau Sumatera, Jawa dan Thailand. Ciri pembeda kedua jenis Rhizanthes ini bisa dilihat dari warna mahkotanya. R. infanticida memiliki warna mahkota coklat yang rata sedangkan R. zippelii memiliki warna yang coklat juga, tetapi di bagian tengahnya sedikit memudar dan berwarna putih.
Keberadaan bunga bunga eksotis dan langka ini patut menjadi kebanggaan bagi kita warga Indonesia, karena orang luar negeri pun rela datang ke Indonesia demi bisa melihat keindahan keanekaragaman tumbuhan yang kita miliki. Menjadi tanggung jawab kita untuk terus mempertahankan keindahan ini hingga akhir kehidupan di bumi.
Sumber : Dokumentasi pribadi (Rahmat, 4/12/2024)
0 Comments