Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengapa korupsi bisa menjadi budaya di indonesia?

Oleh : Moga Dio lestari Jurusan ilmu politik universitas Andalas Padang




Indonesia memang terkenal dengan keberagaman budayanya karena karakteristik dari ratusan juta penduduk Indonesia beranekaragam. Akan tetapi, ada satu budaya yang dimiliki oleh sebagian besar orang Indonesia yaitu korupsi. Mengapa disebut budaya karena korupsi telah menjadi tradisi turun temurun sejak orang-orang terdahulu sampai sekarang, tidak bisa dipungkiri bahwa korupsi menjadi fenomena yang telah berlangsung sejak lama dan mengakar kuat di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia, korupsi bahkan dianggap sebagai "budaya lokal" yang mengalir dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masyarakat tradisional pedesaan sampai dengan masyarakat perkotaan modern, mulai dari desa sampai tingkat pusat pasti ada sangkut pautnya dengan praktik korupsi. Hal ini menunjukkan bahwa korupsi bukan hanya dianggap sebagai masalah individu, melainkan sebagai bagian dari mekanisme sosial yang lebih luas.

Tidak hanya kaum elit lihat saja contohnya pada masyarakat biasa, transaksi atau pelancaran urusan saja mereka dengan menyuap agar tidak ada yang menghalangi urusannya. Urusan dengan kantor-kantor ada orang dalamnya agar semua urusan berjalan cepat. Pungutan liar dengan meminta uang untuk layanan publik yang seharusnya gratis. Orang yang punya kenalan dengan si ini dan si itu maka akan dipermudah urusannya. Orang yang punya keluarga di kantor ini maka akan mudah diterima bekerja disana. Dmasih banyak lagi hal-hal kecil yang dianggap lumrah saja di masyarakat padahal itu semua adalah bentuk dari praktik korupsi. Memang praktik korupsi di lapisan bawah mungkin tidak terlalu berdampak besar bagi negara Indonesia, akan tetapi korupsi yang terjadi di pemerintahan apalagi tingkat tinggi inilah yang menjadi permasalahan yang patut untuk dikuliti.

Korupsi adalah cara instan bagi mereka untuk mencapai kemakmuran, terlebih lagi di zaman modern seperti ini segala-galanya butuh uang. Kehidupan modern menjadikan seseorang berperilaku konsumtif, ini bila tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai akan membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai tindakan untuk memenuhi hajatnya. Salah satu kemungkinan tindakan itu adalah dengan korupsi. Berbicara mengenai kekuasaan/pemerintahan maka tidak terlepas dari yang namanya korupsi, terlebih di negara berkembang yang sistem politik dan ekonominya cenderung belum stabil. Politik dan ekonomi suatu negara adalah dua hal yang sejalan, Di lingkungan pemerintahan dan bisnis, korupsi dianggap sebagai hal yang “biasa” atau bahkan “diperlukan” untuk mencapai tujuan tertentu. Gaji yang tidak cukup, biaya hidup yang terus meningkat, serta ketidakpastian ekonomi sering kali memaksa orang untuk mencari jalan pintas, salah satunya dengan melakukan praktik korupsi.

Indonesia sampai sekarang masih di kategorikan sebagai negara berkembang, salah satu faktor penyebabnya karena stabilitas politik dan ekonomi yang cenderung belum stabil. Politik dan ekonomi suatu negara adalah dua hal yang sejalan, stabilitas politik sangat mempengaruhi keaadaan ekonomi dan stabilitas ekonomi juga mempengaruhi keadaan politik suatu negara. Di negara berkembang seperti Indonesia, sering kali terjadi ketimpangan ekonomi yang berdampak langsung kepada stabilitas politik. Para pejabat dengan sifat tamaknya melakukan korupsi demi mendapatkan kemakmuran hidup secara instan, hal ini tentunya memperjelas ketimpangan ekonomi dengan masyarakat biasa. Jadi dengan salah satu faktor inilah korupsi bisa berkembang pesat di Indonesia, Korupsi bukan lagi dianggap sebagai sebuah kejahatan, melainkan sebagai sebuah kebutuhan dalam mencapai kesejahteraan ekonomi.

Faktor lain yang menjadikan korupsi sebagai budaya di Indonesia adalah lemahnya penegakan hukum di negara ini. Pihak berwenang tidak terlalu tegas dalam menangani korupsi sehingga para koruptor dengan leluasa merajalela di negara ini. Penegakan hukum yang tidak tegas ini juga menciptakan persepsi bahwa korupsi adalah hal yang tidak akan pernah mendapatkan hukuman yang setimpal, sehingga pelaku korupsi merasa bebas untuk melakukannya tanpa takut tertangkap atau dihukum. Para pejabat yang mengkorupsi uang negara tidak sadar bahwa tindakan mereka tersebut berdampak besar kepada negara. Bayangkan saja, uang yang seharusnya dipakai untuk menyejahteratakan rakyat malah dipakai untuk kepentingan pribadinya. Uang negara yang seharusnya dipakai untuk membangun ekonomi Indonesia malah dipakai untuk hal-hal yang tidak semestinya. Bagaimana Indonesia akan maju jika praktik korupsi masih saja menjamur dimana-mana.

Lembaga khusus untuk menangani korupsi seperti KPK saja dinilai tidak bisa menangani praktik korupsi, apalagi lembaga penegak hukum lainnya. Aparat penegak hukum dinilai masih lemah dalam menangani kasus-kasus korupsi. Tapi kenyataannya masih banyak kasus yang tidak terungkap dan tidak sampai ke meja hijau. Kasus korupsi ditingkat bawah saja banyak yang tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, apalagi kasus ditingkat yang lebih tinggi. Ketidakjelasan dalam mekanisme pengawasan dan penegakan hukum yang lemah ini makin memperburuk keadaan dan menciptakan lingkungan yang subur bagi berkembangnya praktik korupsi. Karna seharusnya penegak hukum harusnya bersikap tegas dan tanpa pandang bulu baik itu kalangan atas maupun bawah, baik itu praktik yang kecil maupun yang besar.

Selain itu juga pendidikan anti korupsi masih minim di Indonesia. Minimnya pendidikan korupsi menjadikan praktik korupsi akan terus dipandang sebagai sesuatu yang dapat diterima dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa baik sebagai pengembang dan peningkat produktivitas nasional maupun sebagai pembentuk karakter bangsa. Dengan adanya pendidikan anti korupsi setidaknya bisa ternanam moral dan etika yang baik sehingga warga Indonesia bisa menyadari bahwa praktik korupsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan juga melanggar moral. Edukasi anti korupsi hendaknya perlu dilakukan kepada semua lapisan masyarakat karena perlu kerja sama dalam memberantas korupsi.

Praktik korupsi di Indonesia memang disebabkan oleh banyak faktor, akan tetapi jika warga negara memiliki kesadaran akan hal itu maka setidaknya praktik korupsi bisa diminimalisir. Memang sedikit susah untuk menghilangkan budaya yang telah mengakar kuat di negeri ini. Walaupun begitu, setidaknya dengan melakukan pencegahan dan penanganan praktik korupsi dapat berkurang di Indonesia. Korupsi terjadi bukan hanya karena lemahnya hukum yang mengatasinya tapi juga karena warga negara Indonesia itu sendiri. Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS