1.Muhammad Fadhil Rambe, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, 2. Fauzan Ilham Nur Rizki, Jurusan Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, 3. Hendri Kurniawan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian 4.Refi Junialdi, Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan 5.Silvi Rahmadani, Jurusan Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian 6.Sri Amelia Angeli Jurusan Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
muhammadfadhilrambe12@gmail.com, ilhamnurrizki1414@gmail.com, hk2655714@gmail.com, refijunialdi02@gmail.com 5rahmadanisilvi784@gmail.com, sriameliaangeli@gmail.com
Abstrak.
Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, termasuk di kawasan Universitas Andalas. Dengan populasi yang terus meningkat, pengelolaan sampah yang kurang optimal menjadi tantangan besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Universitas Andalas melalui survei kepada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran terhadap pentingnya 3R, implementasi masih rendah akibat keterbatasan fasilitas dan infrastruktur.
Kata kunci: Kesadaran lingkungan, pengelolaan sampah, sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Abstract.
Waste is an increasingly worrying environmental problem, including in the Andalas University area. With a population that continues to increase, suboptimal waste management is a big challenge. This study aims to analyze 3R-based waste management (Reduce, Reuse, Recycle) at Andalas University through a survey to students. The results show that although there is awareness of the importance of 3R, implementation is still low due to limited facilities and infrastructure.
Keywords: environmental awareness, waste management, 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
PENDAHULUAN
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau di buang dan belum memiliki nilai ekonomis juga tentunya menjadi akibat dari tingkah laku yang meminimalisir kesulitan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Muliadi, 2022). Lalu berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan (Defitri, 2023).
Makin lama, masalah ini kian bertambah serius. Menurut Tempo, Indonesia menduduki peringkat ketiga penghasil polusi plastik di bumi. Tersebab banyak sampah yang tidak dikumpulkan (Velis, 2024). Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature, terhitung 52 juta ton produk plastik mencemari lingkungan pada 2020, yang jika dideretkan dalam satu garis, akan membentang mengelilingi dunia lebih dari 1.500 kali. Penumpukan sampah ini tidak lepas dari kurang memadainya tempat pembuangan akhir sampah terkhususnya di daerah-daerah terpelosok. Contohnya di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Umur TPA ini diprediksi hanya sampai Maret 2025. Bey Machmudin mengungkapkan, dia mendapatkan temuan di lapangan sejauh ini sosialisasi pengurangan sampah tak terlaksana optimal. Sebab, perintah yang diberikan hanya sekadar di permukaan saja dan tidak ada gerakan upaya pengurangan sampah di rumah tangga (Tim detikJabar, 2024).
UU RI No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyebutkan bahwa permasalahan sampah itu disebabkan oleh banyak hal seperti sumber sampah, penghasil sampah, pengelolaan sampah, tempat penampungannya, dan hukum yang berlaku. (Nurikah Nurikah, 2022) Waste management yang memiliki arti yaitu cara pengelolaan sampah atau waste treatment pengolahan limbah dari bahan buangan industry dan teknologi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, cara mengelola limbah industry dan teknologi tergantung pada sifat dan kandungan limbah serta tergantung pula pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen (Aminah, 2021) Oleh karena itu perlunya penanganan atau pengelolaan sampah menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang bertujuan untuk mengurangi sampah dari sumbernya, mengurangi pencemaran lingkungan, serta memberikan manfaat dan mengubah perilaku masyarakat. Dilansir dari situs resmi JDIH Kementerian Keuangan, konsep 3R dalam pengelolaan sampah di Indonesia sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan sejenisnya.
Salah satunya, pada pasal 1 ayat (7), menjelaskan bahwa konsep 3R dalam pengelolaan sampah adalah kegiatan mengumpulkan, memilah, menggunakan, serta mendaur kembali skala kawasan (ENESIS GROUP, 2024).
Penerapan metode 3R ini dapat diterapkan oleh siapa saja setiap hari. Metode ini memiliki inti yakni Reuse (Menggunakan kembali sampah sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya), Reduce (Mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah), Recycle (Mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat) (Admin dlh, 2019).
Metode ini sebenarnya sangat sederhana dan mudah dilaksanakan, tetapi sulit implementasinya. Keberhasilan konsep 3R ini sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dengan mengubah perilaku yang pada umumnya dipengaruhi oleh karakter sosial budaya dan ekonomi yang mewarnai kehidupan masyarakat (Puspitawati, 2012).
Menyikapi permasalahan ini, sebagai mahasiswa tentunya diperlukan upaya sistematis untuk mendorong budaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan kampus, terutama yang menjadi fokus kami yaitu Universitas Andalas. Pada tahun-tahun sebelumnya kampus UNAND masih menerapkan pola pengelolaan sampah yang berorientasi pada upaya pengumpulan sampah, mengangkut sampah, dan membuang sampah ke TPA dengan tingkat pelayanan yang baru mencapai 54% pada tahun 2012 (Slamet dil, 2013). Sementara itu, konsep pemanfaatan sampah belum dilaksanakan sama sekali.
Hal ini mengakibatkan masih banyak ditemukannya tumpukan-tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik di beberapa titik di Kampus UNAND yang membuktikan perlu adanya perbaikan sistem persampahan di kampus UNAND (Raharjo, 2014).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi civitas kampus Universitas Andalas dalam menerapkan budaya 3R di lingkungan kampus.
Caranya adalah dengan mempromosikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan, mendorong implementasi praktik 3R dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan kampus, dan menumbuhkan rasa kepedulian civitas akademika terhadap kebersihan lingkungan kampus.
Mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah yang mendukung implementasi budaya 3R di Universitas Andalas. Caranya adalah dengan menyediakan fasilitas pengumpulan dan pemilahan sampah di seluruh area kampus, membangun unit pengolahan sampah organik dan anorganik di lingkungan kampus, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi daur ulang sampah yang inovatif dan ramah lingkungan.
Membangun kolaborasi yang efektif antara pihak universitas, mahasiswa, dan staf dalam pengelolaan sampah berbasis 3R di lingkungan kampus. Caranya adalah dengan mengembangkan kebijakan dan peraturan yang mendukung pengelolaan sampah berbasis 3R, menyusun program pelatihan dan pembinaan bagi civitas akademika dalam menerapkan, dan melibatkan peran aktif mahasiswa dan staf dalam inisiatif pengelolaan sampah di lingkungan kampus.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampus, namun juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi melalui pemanfaatan sampah yang bernilai guna.
Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis budaya 3R yang melibatkan partisipasi aktif seluruh civitas akademika Universitas Andalas. Dengan kolaborasi yang baik antara pihak universitas, mahasiswa, dan staf, diharapkan dapat tercipta lingkungan kampus yang bersih, sehat, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 November – 23 November 2024, di Lingkungan Universitas Andalas. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan secara daring (untuk kuesioner) dan luring (untuk wawancara).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data utama diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan melalui Google Form dan wawancara langsung dengan beberapa mahasiswa yang dipilih secara acak sebagai narasumber tambahan.
Prosedur Penelitian
1. Persiapan Kuesioner
Peneliti akan menyusun kuesioner yangsesuai dengan topik “Sampah Musuh Bersama & Pengelolaannya.”
2. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner yang sudah di buat akan dibagikan melalui Google Form.
Tautan kuesioner akan disebarkan melalui media sosial dan platform lainnya untuk mendapatkan sampel yang beragam. Wawancara peneliti menghubungi beberapa mahasiswa yang bersedia diwawancara. Wawancara dilakukan secara tatap muka maupun daring (jika dibutuhkan), dan hasil wawancara dicatat secara rinci.
3. Pengumpulan Data
Data dari kuesioner yang telah diisi oleh responden akan dikumpulkan secara otomatis oleh Google Form dan akan diolah sehingga siap untuk dianalisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesadaran mahasiswa Universitas Aandalas mengenai pengolahan sampah melalui metode 3R
Hasil dari penelitian ini mengunakan 20 sampel dari mahasiswa Universitas Andalas khususnya di kawasan asrama, dari 20 jawaban tersebut diperoleh hasil seperti berikut:
Diagram. 1 Pemahaman sistem pengolahan sampah dengan metode 3R.
Dari dua puluh sampel yang diteliti hanya sekitar 55% yang tahu mengenai pengolahan sampah melalui metode 3R, dan sebanyak 15% yang masih ragu mengenai pengolahan sampah dengan metode 3R, 25% masih kurang tahu tentang pengolahan sampah melalui metode 3R, dan yang terakhir sebanyak 5% yang tidak tahu tentang pengolahan sampah dengan metode 3R. Yang artinya hampir setengah bagian mahasiswa Universitas Andalas yang tahu mengenai pengolahan sampah dengan metode 3R.
Diagram. 2 Pemahaman seberapa penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Dari dua puluh sampel yang diteliti sebanyak 55% merasa untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, 35% merasa penting sekali untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan yang terakhir sebanyak 10% yang merasa sangat tidak penting. Sebagian besar mahasiswa di lingkungan asrama sudah merasa cukup penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dikarenakan beberapa faktor seperti banyaknya sampah plastik yang masih tersebar dikawasan asrama.
Diagram. 3 penggunaan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai untuk mengurangi sampah plastik.
Dari dua puluh sampel yang diteliti sebanyak 52,6% sering memanfaatkan barang yang masih bisa dipakai, 31,5% jarang memanfaatkan barang yang masih bisa dipakai, 10,5% sangat jarang memanfaatkan barang yang masih bisa dipakai dan 5,3% sering sekali memanfaatkan barang yang masih bisa dipakai. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa dikawasaan asrama sering memanfaatkan barang yang masih bisa dipakai yang artinyamahasiswa sudah menerapkan salah satu dari metode 3R.
Diagram.4
Tingkat keseringan mahasiswa dalam mendaur ulang sampah.
Dari diagram dapat dilihat sebanyak 50% mahasiswa sering melakukan daur ulang sampah, 40 % mahasiswa tidak pernah sering melakukan daur ulang sampah, dan jumlah yang sama antara sering sekali sering melakukan daur ulang sampah dan sangat tidak pernah sering melakukan daur ulang sampahyakni sebanyak 5%. Yang artinya tingkat keseringan mahasiswa mendaur ulang sampah cukup tinggi, tetapi disisilain yang tidak melakukan daur ulang juga cukkup tinggi dikarenakan beberapa faktor seperti proses yang rumit dan sulit.
Diagram. 5
tingkat tanggung jawab mahasiswa terhadap lingkungan.
Dari dua puluh sampel sebanyak 45% memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, 30% memiliki rasa tanggung jawab yangsangat tinggi, 20% memiliki rasa tanggung jawab yang rendah, dan 5% sangat rendah. Disini dapat dilihat jika tanggung jawab para mahasiswa sudah cukup baik untuk mengelola sampah dengan metode 3R.
Diagram. 6
Informasi yang diterima mahasiswatenntang pengollahann sampah melalui metode 3R.
Dari 20 sampel didapat hasil sebanyak 60% mahasiswa merasa cukup akan informasi pengolahan sampah melalui metode 3 R, selanjutnya sebanyak 25% merasa tidak cukup dalam mendapatkan informasi pengolahan sampah melalui metode 3 R, dan yang terakhir sebanyak 15% merasa bahwa informasi pengolahan sampah melalui metode 3 R cukup sekali. Sebenarnya informasi pengolahan sampah melalui metode 3 R sudah banyak dimedia-media lain namun untuk kawasan asrama itu masih belum cukup.
Diagram. 7
Tingkat dukungan komunitas Anda terhadap upaya pengurangan sampah melalui metode 3R.
Dari dua puluh sampel diperoleh hasil sebanyak 45% dukungan komunitas terhadap upaya pengurangan sampah melalui metode 3R, selanjutnya sebanyak 35% dukungan komunitas terhadap upaya pengurangan sampah melalui metode 3R masih lemah, dan yang terakhir sebanyak 20% dukungan komunitas terhadap upaya pengurangan sampah melalui metode 3R sangatlah kuat.
Menentukan infrastruktur yang efektif pengelolaan sampah yang mendukung implementasi budaya 3R di Universitas Andalas
Setelah melihat hasil questioner diatas maka hal yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan tempat sampah dibeberapa tempat tertentu yang mengurangi terjadinya pembuangan sampah secara sembarangan. Selanjutnya dapat mengelompokan sampah melalui jenis sampah dengan tong sampah yang berbeda sehingga akan memudahkan petugas dalam mengelompokan antara yang dapat diolah kembali dan dibuang langsung. Kemudian dapat diadakan kegiatan pelatihan atau workshop mengenai pengolahan sampah dengan metode 3R agar minat mahasiswa dan civitas universitas Andalas dalam mendaur ulang sampah juga tinggi. Dan terakhir dapat membuat produk olahan dari barang bekas yang memiliki nilai ekonomis sehingga dapat dijadikan salah satu penghasilan bagi kampus dan masyarakat sekitar universitas Andalas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan metode penyebaran kuesioner yang dilakukan dari tanggal 18 November hingga 23 November 2024, dengan menargetkan mahasiswa asrama Universitas Andalas sebagai sumber data utama, dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa asrama Universitas Andalas sudah mengetahui metode 3R dalam pengelolaan sampah, juga melihat tanggung jawab dan kesadaran mahasiswa untuk menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai, mendaur ulang sampah dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Informasi yang diketahui sebagian besar mahasiswa tentang cara penerapan metode 3R dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan komunitas juga sudah cukup baik. Tetapi ada sebagian kecil mahasiswa yang pengetahuan, tanggung jawab dan penerapan dalam kehidupan sehari-harinya kurang tentang pengelolaan sampah dengan metode 3R.
Saran
Seharusnya pihak kampus Universitas Andalas lebih menanamkan dan menekankan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya pengelolaan sampah dengan metode 3R, seperti melalui seminar umum untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan Universitas Andalas kedepannya.
REFERENSI
Admin dlh. (2019). Pengelolaan Sampah dengan Sistem 3R. Dalam https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengelolaan-sampah-dengan-sistem-3r-24#:~:text=Konsep%20ini%20memiliki%20inti%20yakni,atau%20barang%20yang%20dapat%20bermanfaat) (Diakses pada tanggal 1 Desember 2024)
Aminah, N. Z. (2021). Pengelolaan Sampah dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan (Waste Management in the Context of Waste Management). hmgp.geo.
Defitri, M. (2023). Pengertian Sampah & Jenis-Jenisnya. Dalam https://waste4change.com/blog/sampah-pengertian-jenis-hingga-peraturannya-di-indonesia/ (Diakses pada tanggal 1 Desember 2024)
Enesis Group. (2024). Mengenal Konsep 3R dalam Pengelolaan Sampah, Ini Contohnya! Dalam https://enesis.com/id/artikel/konsep-3r-dalam-pengelolaan-sampah/ (Diakses pada tanggal 28 November 2024).
Muliadi, R. M. (2022). Sistem Pengelolaaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Tawaeli. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 36.
Nurikah Nurikah, E. R. (2022). Tata Kelola Pengelolaan Sampah Berdasar Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat di Kota Serang. Gorontalo Law Review, 436.
Puspitawati, Y. (2012). Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pembangunan Wilayah dan Kota, 350.
Raharjo, S. (2014). Perencanaan Sistem Reduce, Reuse, dan Recycle Pengelolaan Sampah di Kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang. Jurnal Dampak, 79-87.
Tim detikJabar. (2024). 8 Fakta Kondisi TPA Sarimukti yang Sudah 'Sekarat'. Jakarta. Dalam https://www.detik.com/jabar/berita/d-7585732/8-fakta-kondisi-tpa-sarimukti-yang-sudah-sekarat (Diakses pada tanggal 27 November 2024)
Velis, C. (2024). Polusi Plastik Indonesia Tertinggi ketiga di Dunia. Dalam https://www.tempo.co/lingkungan/peringkat-penghasil-polusi-plastik-dunia-387358 (Diakses pada tanggal 1 Desember 2024)
0 Comments