Oleh : Aliya afda mahasiswa Biologi FMIPA universitas Andalas
Pernahkah Anda membayangkan bahwa mikroorganisme kecil di lautan, yang tak kasat mata, memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan planet ini? Mikroalga, salah satu mikroorganisme laut, adalah pahlawan ekosistem.
Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik yang hidup di air, baik laut maupun air tawar yang bertindak sebagai produsen utama dalam ekosistem laut. Mikroalga menyerap hingga 50%-80% karbon dioksida atmosfer melalui proses fotosintesis yang mana dapat membantu mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Mikroalga juga menghasilkan sebagian besar oksigen di atmosfer, lebih banyak daripada hutan di daratan. Selain itu mikroalga menjadi makanan utama bagi zooplankton, yang kemudian dimakan oleh ikan kecil hingga predator besar seperti paus.
Namun, seperti halnya ekosistem lainnya, keberadaan mikroalga menghadapi ancaman besar dari polusi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia. Keberadaan mereka terancam oleh berbagai faktor seperti limbah kaya nutrien seperti nitrogen dan fosfor dari pertanian menyebabkan ledakan populasi alga (algal bloom) ini sering kali alga berbahaya yang menyebabkan zona mati (dead zone) di laut. Selain itu peningkatan suhu laut memengaruhi distribusi dan produktivitas mikroalga. Banyak spesies mikroalga yang sensitif terhadap perubahan suhu, mikroplastik di laut yang dapat menghalangi mikroalga melakukan fotosintesis dengan efisien, dan juga peningkatan kadar CO₂ di laut menurunkan pH air, yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga tertentu.
Salah satu contoh nyata ancaman terhadap mikroalga terjadi di Laut China Timur pada tahun 2023. Limbasan nutrien dari aktivitas pertanian di sekitar sungai-sungai besar menyebabkan ledakan alga (harmful algal bloom) yang menciptakan zona mati di perairan tersebut.
Peristiwa ini tidak hanya merugikan keanekaragaman hayati, tetapi juga menghancurkan sektor perikanan lokal. Para ilmuwan kini mengembangkan teknologi berbasis mikroorganisme untuk mengendalikan ledakan alga ini. Langkah ini menjadi pengingat bahwa tanpa perhatian serius terhadap mikroalga, kesehatan laut dan kehidupan di dalamnya akan terus terancam.
Upaya seperti mengurangi limpasan nutrien dari pertanian, limbah domestik, dan industri ke laut sangat penting. Pengolahan limbah dengan teknologi ramah lingkungan dapat mencegah eutrofikasi yang merugikan mikroalga. Selain itu restorasi ekosistem laut seperti lamun dan terumbu karang membantu mendukung kesehatan mikroalga dengan menyediakan lingkungan yang stabil. Lamun, misalnya, bekerja bersama mikroalga dalam menyerap karbon di lautan. Langkah pembudidayaan mikroalga untuk keperluan industri (seperti bioenergi dan pakan ikan) dapat membantu melestarikan mikroalga
Konservasi mikroalga bukan hanya tentang menyelamatkan makhluk kecil di laut, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan Bumi. Mikroalga adalah penjaga atmosfer kita, fondasi ekosistem laut, dan aset ekonomi yang bernilai tinggi.
Sebagai masyarakat, kita bisa turut berkontribusi dalam konservasi mikroalga dengan mendukung pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung penelitian konservasi laut.
Mikroalga mungkin kecil, tetapi dampaknya besar. Dengan menjaga mereka, kita juga menjaga masa depan planet ini.
0 Comments