Ticker

6/recent/ticker-posts

Dari Dapur ke Parlemen: Perempuan Berdaya Dalam Dunia PolitikDari Dapur ke Parlemen: Perempuan Berdaya Dalam Dunia Politik



Oleh: Tessa Agustina Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas 




Sejak berabad-abad yang lalu, budaya patriarki telah menjadi masalah yang sangat pelik dalam kehidupan masyarakat. Ada yang menyadari atau tidak bahwa tindakan tersebut telah mengkonstruksi manusia dengan perbedaan kelas "laki-laki dan perempuan", yang membagi mereka menjadi pihak yang lebih tinggi dan inferior. Pihak yang lebih tinggi memiliki kemampuan untuk mensubordiansi pihak yang lebih rendah. Kepedulian kaum perempuan terhadap kualitas keluarga adalah awal perjuangan kaum perempuan Indonesia. Ada gagasan bahwa para ibu bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak-anaknya untuk masa depan, yang mendorong para pemikir perempuan untuk memperoleh pengetahuan.

Dalam konteks kenegaraan Indonesia, sebagai negara hukum juga mengatur tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan yaitu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 6 Tahun 2023 tentang Parameter Kesetaraan Gender


Partisipasi perempuan dalam politik Indonesia merupakan isu yang penting dan relevan dalam perjalanan demokrasi di negara ini. Meskipun perempuan telah memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki sejak era kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, namun keterwakilan perempuan dalam panggung politik masih terbilang rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi politik perempuan di Indonesia.


Salah satu faktor utama yang mempengaruhi partisipasi politik perempuan di Indonesia adalah budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat. Budaya patriarki ini membuat perempuan sulit untuk mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki dalam hal politik. Perempuan seringkali dianggap kurang mampu atau kurang berkompeten dalam bidang politik, sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan posisi yang sama dengan laki-laki.


Selain itu, faktor sosial dan ekonomi juga turut mempengaruhi partisipasi politik perempuan di Indonesia. Perempuan seringkali memiliki beban tugas rumah tangga yang berat dan kurangnya pendidikan yang memadai, sehingga sulit bagi mereka untuk terlibat dalam aktivitas politik. Selain itu, adanya kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan juga membuat perempuan sulit untuk bersaing dalam perebutan kekuasaan politik.


Namun, walau menghadapi berbagai tantangan, partisipasi politik perempuan di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Perempuan mulai lebih aktif terlibat dalam berbagai organisasi politik dan mampu memperjuangkan hak-hak mereka dalam agenda politik nasional. Beberapa perempuan bahkan berhasil memegang posisi penting dalam pemerintahan, seperti Menteri dan Anggota DPR.

Tentu saja, peningkatan partisipasi politik perempuan ini tidak terjadi begitu saja. Perjuangan panjang dan keras dari berbagai organisasi perempuan serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik turut berperan dalam meningkatkan partisipasi politik perempuan di Indonesia.


Dalam hal ini, pemerintah juga memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi politik perempuan di Indonesia. Pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang cukup bagi perempuan untuk terlibat dalam aktivitas politik. Selain itu, pemenuhan kuota perempuan dalam struktur politik juga merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik.

Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan partisipasi politik perempuan di Indonesia dapat terus meningkat dan perempuan dapat memiliki peran yang lebih aktif dalam implementasi kebijakan publik. Perempuan sebagai setengah populasi bangsa juga memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam proses politik dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan negara ini.


Partisipasi politik perempuan bukan hanya soal kesetaraan gender, namun juga penting untuk menciptakan suatu tatanan politik yang lebih inklusif dan representatif.

Perempuan dapat memberikan keterwakilan yang penting dalam politik melalui berbagai cara, di antaranya:


1. Representasi kepentingan perempuan

Perempuan dapat menjadi suara bagi masalah dan isu yang penting bagi perempuan secara umum, seperti kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, dan kekerasan terhadap perempuan.


2. Kepemimpinan yang beragam

Keterwakilan perempuan dalam politik dapat membantu menciptakan keberagaman dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat mencerminkan keberagaman populasi yang diwakilinya.


3. Perhatian terhadap isu-isu sosial

Perempuan cenderung lebih peka terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan, sehingga kehadiran mereka dalam politik dapat membantu mendorong perubahan positif dalam hal-hal seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.


4. Pemberdayaan perempuan

Keterwakilan perempuan dalam politik dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi perempuan lainnya untuk terlibat dalam kegiatan politik dan mencapai posisi kekuasaan yang sama.


5. Pembangunan berkelanjutan

Perempuan memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan, karena mereka cenderung lebih memperhatikan dampak lingkungan dan keberlanjutan dalam pengambilan keputusan politik.


Dengan demikian, keterwakilan perempuan dalam politik tidak hanya penting untuk menyuarakan kepentingan perempuan, tetapi juga untuk menciptakan kebijakan yang lebih beragam, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS