Nagari Tambang terletak di Kecamatan IV Jurai , Kabupaten Pesisir Selatan yang terkenal dengan tambang emasnya Sebagai mata pencaharian utama, pertambangan emas masih dilakukan warga lokal setiap hari dengan cara tradisional.
Sulaiman, salah seorang penambang emas pada Rabu (25/09/2024) pagi, mengatakan bahwa mayoritas mata pencarian masyarakat Nagari Tambang adalah sebagai penambang emas.
“Sebagai Nagari yang dikelilingi gunung batu, masyarakat hanya menggunakan pahat dan palu untuk melubangi gunung batu tersebut guna mencari batu yang memiliki kandungan emas,” ujarnya.
Menurutnya, dalam mencarinya, batu yang memiliki kandungan emas akan berbeda bentuk dengan batu biasa. Dimana terdapat ciri-ciri khusus yang hanya dipahami oleh para penambang, dan tidak menggunakan alat-alat khusus untuk mendeteksi kandungan emas tersebut.
“Ciri-ciri batu yang memilki kandungan emas adalah terdapat garis di batu tersebut yang biasa di sebut urat,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam satu hari kerja yakni mulai pukul 2 siang hinggal pukul tiga dinihari , penambang bisa mendapatkan beberapa karung batu, atau tergantung besar tidaknya batu yang ada uratnya.
Sedangkan penghasilan pekerja tambang memang menggiurkan, tetapi berbeda dengan penambang tradisional yang kurang memadai dalam peralatan.
“Penghasilan yang didapatkan juga tidak menentu, terkadang dalam satu hari bisa tidak berpenghasilan sama sekali, tetapi pernah juga bisa mendapatkan hingga Rp 4.000.000 dalam satu hari. Selain emas yang didapatkan, harga jualnya juga turut berpengaruh. Saat ini untuk emas pasir atau emas yang belum diolah menjadi kuning berada diharga Rp 850.000/gram dan untuk yang sudah menjadi emas kuning berada di harga Rp 950.000/gram,” terangnya.
Saat ini Jumlah penambang yang melakukan Aktifitas di Lokasi Bukik Asok Nagari tambang berjulmah kurang lebih 150 orang dengan beberapa lubang dengan masing - masing lubang beranggotkan dua puluh lima sampai dengan tiga puluh orang,
Kendati demikian dia berharap, lantaran belum ada perhatian pemerintah mengenai tambang emas tradisional ini, selama berkegiatan belum ada sosialisasi dari pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi untuk meedukasi masyarakat guna memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat Nagari Tambang
“Harapannya agar pemerintah bisa memberikan atau memfasilitasi masyarakat untuk memiliki mata pencaharian lainnya, karena selain penghasilan yang tidak menentu, resiko yang harus dihadapi masyarakat Nagari Tambang untuk menambang emas ini sangat besar,” tutup Sulaiman.
0 Comments