Ticker

6/recent/ticker-posts

Transformasi Pendidikan : Antara Idealisme dan Komersialisasi


Oleh : Muhammad Rifqi, 2310532012, Departemen S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Email: iqfir.mhd@gmail.com



Abstrak

Artikel ini membahas bagaimana pendidikan berubah di antara idealisme dan komersialisasi. Pendidikan yang dulu berfokus pada pengembangan diri dan pencarian pengetahuan, kini semakin terpengaruh oleh tuntutan pasar dan ekonomi. Artikel ini mengamati bagaimana nilai-nilai idealis dalam pendidikan, seperti pembentukan karakter, pengembangan pemikiran kritis, dan penanaman nilai-nilai moral, sering kali harus menyesuaikan diri atau bahkan berkompromi dengan tekanan komersial yang lebih menekankan efisiensi, keuntungan, dan daya saing pasar. Melalui analisis literatur dan studi kasus, artikel ini mengeksplorasi dampak komersialisasi terhadap kualitas pendidikan, inklusivitas, dan aksesibilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun komersialisasi bisa membawa inovasi dan peningkatan infrastruktur, ada risiko hilangnya nilai-nilai penting dalam pendidikan. 

Artikel ini menyarankan agar ada keseimbangan antara idealisme dan komersialisasi, sehingga pendidikan tetap relevan dan bermakna di era modern.


Kata Kunci: transformasi pendidikan, idealisme, komersialisasi, kualitas pendidikan, inovasi.


Pendahuluan

Dalam beberapa dekade terakhir, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan. Di satu sisi, pendidikan tetap menjadi wadah penting untuk pengembangan diri dan pembentukan karakter. 

Namun, di sisi lain, tekanan ekonomi dan tuntutan pasar mulai mendominasi, mengarah pada komersialisasi pendidikan. Akibatnya, muncul pertanyaan mengenai keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai idealis pendidikan dan memenuhi kebutuhan ekonomi. 

Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana idealisme dan komersialisasi berinteraksi dalam dunia pendidikan dan dampaknya terhadap kualitas, inklusivitas, serta aksesibilitas pendidikan.


Pembahasan

Transformasi pendidikan di Indonesia mengarah pada komersialisasi, yang mempengaruhi kualitas dan aksesibilitas pendidikan. 


Meskipun komersialisasi membawa beberapa keuntungan, seperti peningkatan fasilitas dan metode pengajaran yang lebih modern, dampaknya sering kali negatif, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.


Salah satu dampak utama adalah meningkatnya biaya pendidikan. Banyak institusi pendidikan swasta yang memprioritaskan keuntungan sehingga biaya pendidikan semakin mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Menurut jurnal DPR, tingginya biaya pendidikan menyebabkan banyak siswa dari keluarga kurang mampu tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi.


Komersialisasi juga cenderung menurunkan fokus pada aspek non-ekonomi dari pendidikan, seperti pengembangan karakter dan pemikiran kritis. Hal ini mengakibatkan kurikulum yang lebih terfokus pada kebutuhan pasar tenaga kerja daripada pembentukan kepribadian yang holistik.


Di sisi lain, pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu menyeimbangkan antara idealisme pendidikan dan tuntutan komersialisasi. Kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang lebih merata, seperti subsidi biaya pendidikan dan peningkatan dana bantuan untuk siswa kurang mampu, sangat diperlukan untuk mengatasi kesenjangan akses ini .


Secara keseluruhan, meskipun komersialisasi dapat membawa manfaat tertentu dalam peningkatan infrastruktur dan metode pengajaran, perhatian yang serius perlu diberikan pada dampaknya terhadap aksesibilitas dan kualitas pendidikan, serta pentingnya menjaga nilai-nilai idealisme dalam sistem pendidikan.


Contoh konkret dari transformasi pendidikan menuju komersialisasi di Indonesia yaitu: 

1. Banyaknya perguruan tinggi swasta yang didirikan dengan tujuan komersial, yang cenderung memprioritaskan keuntungan dan menetapkan biaya pendidikan yang tinggi. 

2. Banyaknya lembaga pendidikan yang menyesuaikan kurikulum mereka lebih pada kebutuhan pasar tenaga kerja daripada pengembangan karakter dan pemikiran kritis siswa.

3. Adopsi buku teks dan materi pembelajaran pada pendidikan SD dan SMP yang mungkin lebih didorong oleh keuntungan daripada kualitas pendidikan yang holistik. Misalnya, banyaknya buku teks yang diterbitkan oleh penerbit swasta dengan harga yang tinggi.

4. Peningkatan popularitas bimbel yang sering kali mengenakan biaya tinggi, membuat pendidikan tambahan menjadi tidak terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah.

5. beberapa investasi dalam infrastruktur pendidikan mungkin lebih dipengaruhi oleh keuntungan dan kemampuan untuk memungut biaya dari siswa daripada kebutuhan nyata akan fasilitas yang memadai.


Kesimpulan

Transformasi pendidikan di Indonesia menuju komersialisasi telah meningkatkan biaya pendidikan dan mengurangi fokus pada pengembangan karakter serta pemikiran kritis. Penting bagi pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan komersial dengan nilai-nilai idealisme pendidikan melalui kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang lebih merata dan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS