Ticker

6/recent/ticker-posts

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KALANGAN REMAJA



Penulis : Indah Delvia

               Nur Azmi Alwi

e-mail : indahdelvia0@gmail.com

nurazmialwi@fip.unp.ac.id


Hasil Dan Pembahasan

Pengertian motivasi belajar

Inspirasi belajar dapat berupa dorongan mental yang menggerakkan dan mengkoordinasikan tingkah laku manusia dalam bentuk latihan-latihan aktif untuk mewujudkan perubahan tingkah laku yang timbul dari pengalaman seseorang dalam hubungannya dengan lingkungan yang meliputi bakat kognitif, bakat gairah, dan bakat psikomotorik. Inspirasi untuk menghafal sangat penting bagi siswa dan instruktur. Arti dari inspirasi belajar bagi siswa adalah :

1. Dapatkan titik awal, persiapan dan hasil pembelajaran,

2. Data tentang pembelajaran meningkat dibandingkan teman sebaya,

3. Mengawasi latihan pembelajaran,

4. Merangsang semangat belajar,

5. Mendidik masyarakat tentang pembelajaran dan lowongan kerja, kemudian mempersiapkan siswa untuk memanfaatkan kualitasnya untuk mewujudkan kemenangan.

Pertanyaan yang berkaitan dengan makna belajar, khususnya belajar adalah pegangan seseorang yang mengalami perubahan dan terjadi sejak lahir hingga berakhirnya kehidupan. Pegangan pembelajaran harus berkesinambungan, misalnya perubahan tingkah laku manusia, perubahan hasil belajar secara relatif. Dalam pembelajaran ini, seorang individu harus mempunyai inspirasi dan sikap yang baik sebagai dampak terbesar dari pembelajaran yang tiada henti. Setiap orang harus menghadapi keadaan di mana mereka diminta untuk menyesuaikan diri dengan situasi modern dan mengatasi hambatan yang muncul kemudian untuk mengarah pada pembelajaran yang ditentukan. Oleh karena itu, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dengan memberdayakan titik-titik pandang yang berbeda (misalnya inspirasi, bakat, perasaan, keadaan pikiran, dan lain-lain) hingga akhirnya muncul tingkah laku yang diinginkan. Komponen terbanyak dalam pegangan pembelajaran adalah orang sebagai tujuan, kebutuhan belajar sebagai yang paling diperhitungkan dan situasi/kondisi belajar yang mempengaruhi kemajuan belajar. Penting juga bagi instruktur untuk memperhatikan inspirasi pembelajaran. Hal ini dapat bermanfaat bagi instruktur untuk mengetahui dan mendapatkan inspirasi belajar siswa. Titik fokusnya adalah:

1. Menciptakan, menggemparkan, dan menjaga keseruan siswa.

2. Untuk mengetahui dan memperoleh inspirasi belajar siswa.

3. Biarkan instruktur memilih salah satu dari beberapa bagian, seperti penasihat, arbiter, pendidik, pembicara dan inspirasi.

Sifat-sifat Motivasi

Inspirasi atau motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu inspirasi inheren dan inspirasi lahiriah.

1. Inspirasi (motivasi) batin (dalam).

Inspirasi yang melekat adalah inspirasi yang muncul dari dalam diri setiap orang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar, karena keinginan untuk melakukan sesuatu seperti yang ada pada diri setiap orang. Seseorang yang perilakunya didorong oleh inspirasi dari dalam, merasa puas seolah-olah ketika perilakunya tercapai. Misalnya, siswa mengerjakan pekerjaan rumah dengan soal-soal matematika bukan karena mereka cemas terhadap gurunya atau ingin mendapat pujian dari gurunya, tetapi karena mereka ingin menguasai konsep numerik dengan memahami soal-soal tersebut.

2. Inspirasi (motivasi) dari luar

Inspirasi luar adalah inspirasi yang muncul dalam diri seseorang sebagai akibat adanya rangsangan di luar kegiatan orang tersebut. Tujuan yang diperlukan dari perilaku yang didorong ke luar adalah di luar perilaku tersebut. Misalnya siswa yang mengerjakan PR seolah-olah mengikuti informasi dari guru, namun jika tidak maka guru akan menghukumnya. Sifat-sifat motivasi dalam belajar memiliki ciri sebagai berikut :

Inspirasi menghafal memiliki beberapa ciri penting, yaitu:

1. Dinamis: Motivasi menghafal bukannya tidak aktif, melainkan terus berubah dan berkreasi. Biasanya dipengaruhi oleh berbagai komponen, seperti pembelajaran, kemenangan dan kekecewaan, serta perubahan antarmuka dan tujuan individu.

2. Multidimensi: Inspirasi belajar tidak seolah-olah mempunyai satu dimensi saja, melainkan terdiri dari berbagai komponen, seperti rasa ingin tahu, minat, kebutuhan untuk berprestasi, dan dorongan untuk mencapai tujuan.

3. Progresif: Inspirasi belajar mempunyai tingkatan yang berbeda-beda, mulai dari inspirasi yang paling esensial, seperti kebutuhan untuk memenuhi dahaga dan kelaparan, hingga inspirasi yang lebih tinggi, seperti kebutuhan aktualisasi diri.

4. Pribadi: Inspirasi belajar bersifat individual dan unik bagi setiap orang. Hal ini seringkali dipengaruhi oleh berbagai komponen, seperti landasan, perjumpaan hidup, dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut.

5. Relevan: Inspirasi menghafal dipengaruhi oleh lingkungan tempat seseorang belajar. Hal ini mencakup lingkungan belajar, strategi pembelajaran yang digunakan, dan hubungan dengan instruktur dan rekan-rekan.

6. Berguna: Inspirasi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam persiapan pendidikan dan pembelajaran. Inspirasi belajar yang tinggi dapat membantu manusia untuk lebih fokus, tekun dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

7. Instrumen: Inspirasi pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mewujudkan tujuan tertentu. Misalnya, seorang siswa yang ingin mendapatkan nilai bagus dalam suatu ujian mungkin termotivasi untuk berpikir lebih keras.

8. Alami: Inspirasi menghafal bisa datang dari dalam diri seseorang (alami) atau dari faktor luar (ekstrinsik). Inspirasi intrinsik umumnya lebih kuat dan bertahan lebih lama dibandingkan inspirasi luar.

9. Luar: Inspirasi menghafal yang berasal dari variabel luar, seperti imbalan atau hasil, disebut inspirasi lahiriah. Inspirasi lahiriah dapat membantu orang mulai belajar, namun pada umumnya tidak sekuat inspirasi alami.

10. Mengubah: Inspirasi pembelajaran dapat berubah seiring waktu dan perjumpaan. Hal ini seringkali penting untuk diingat oleh para instruktur dan wali, sehingga mereka dapat memberikan dukungan dan inspirasi yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Memahami ciri-ciri motivasi belajar dapat memberikan bantuan kepada guru, wali, dan siswa untuk memperluas inspirasi belajar dan mencapai hasil belajar yang ideal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Berbagai pemikiran telah dilakukan sehubungan dengan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pembelajaran. Selanjutnya, inspirasi pembelajaran dapat muncul atau berubah tergantung pada beberapa variabel yang berdampak. Beberapa komponen yang mempengaruhi inspirasi pembelajaran adalah:

1. Tujuan atau Keinginan

Tujuan, apalagi disebut keinginan, adalah tujuan yang harus dicapai. Tujuan-tujuan ini tidak sama untuk semua siswa. Tujuan ini didefinisikan sebagai serangkaian tujuan dalam suatu tindakan yang penting bagi seorang individu.

2. Pertimbangkan bakat

Belajar memerlukan kemampuan yang khas. Kapasitas ini mencakup beberapa sudut pandang mental yang biasanya dimiliki siswa, seperti ketajaman, pertimbangan, ingatan, pemikiran, dan kemampuan kreatif.

3. Kondisi belajar

Kondisi belajar yang mempengaruhi inspirasi belajar menyinggung kondisi fisik dan mental. Meski begitu, penyakit fisik memiliki gejala yang lebih jelas dibandingkan penyakit mental, sehingga guru biasanya lebih cepat mengenalinya.

4. Kondisi alam

Kondisi alam merupakan komponen di luar diri siswa lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Biasanya penting bagi instruktur karena mereka terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Instruktur harus mengawasi pembelajarannya dan berusaha menciptakan suasana belajar yang nyaman untuk memperluas inspirasi belajar siswa. Instruktur harus berusaha mengoordinasikan kursus, menciptakan lingkungan belajar yang menarik untuk memacu siswa. dari.

Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam kegiatan mendidik dan belajar terus menerus ada siswa yang tidak perlu minat belajar. Ia tidak berusaha mengikuti penjelasan guru dalam mata pelajaran atau menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada saat yang sama, mahasiswa lain juga secara aktif menaruh minat pada gerakan ini. Peran inspirasi dalam pembelajaran dibahas dalam wacana berikut.

1. Motivasi sebagai pendorong perilaku. Siswa pada awalnya tidak perlu menghafal, namun karena berusaha menemukan sesuatu maka mereka tertarik untuk belajar. Hal yang tidak jelas pada akhirnya memberdayakan pembelajaran untuk bereksplorasi. Selanjutnya, inspirasi berperan sebagai pendorong perilaku siswa.

2. Inspirasi Sebagai Penggerak Perilaku Daya tarik psikologis yang menggugah suasana hati siswa dapat menjadi kendala yang tidak dapat dihentikan dan diwujudkan dalam bentuk perkembangan psikofisik yang mengkoordinasikan perilaku siswa. Sikapnya terletak pada kepastian kegiatan dan pertimbangannya cenderung menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam wacana, asas, dan hukum. Pastikan Anda benar-benar memahami substansinya. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa inspirasi dapat berperan sebagai penggerak perilaku.

3. Inspirasi sebagai Siswa yang Didorong Resmi dapat memilih kegiatan mana yang wajib dan mana yang tidak boleh dilakukan. Siswa berpusat pada tujuan pembelajaran yang ingin mereka capai. Tujuan pembelajaran merupakan pedoman yang mendorong peserta didik untuk menghafal. Berusaha membuang apa pun yang mengalihkan perhatiannya dan menghalanginya berkonsentrasi. Di dalamnya terkandung peran motivasi yang dapat mengarahkan perilaku siswa dalam belajar.

Upaya-upaya Untuk Membangkitakan Motivasi Belajar Siswa

Inspirasi dapat berupa dorongan mental yang menggerakkan dan mengkoordinasikan perilaku seseorang, termasuk siswa. Inspirasi mencakup keinginan untuk memberi energi, menggerakkan, mengarahkan dan mengoordinasikan keadaan pikiran dan perilaku siswa. Inspirasi terdiri dari tiga bagian : kebutuhan, proses berpikir dan tujuan. Persiapan intuitif antara belajar dan mendidik membutuhkan inspirasi alami dan lahiriah untuk memberdayakan siswa agar dapat belajar secara efektif. Ada beberapa pendekatan motivasi yang dapat digunakan untuk mengarahkan pembelajaran siswa di dalam kelas.

1. Tetapkan angka

Angka merupakan gambar atau angka yang menunjukkan hasil belajar siswa. Angka merupakan alat motivasi yang cukup untuk meyakinkan siswa agar mempertahankan atau bahkan memajukan kemenangan akademis di masa depan. Biasanya nomor ini dicatat pada sertifikat sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang ditawarkan dalam program pendidikan.

2. Penghargaan

Penghargaan seperti kado adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang sebagai berkah atau kenangan. Dalam dunia pendidikan, hibah dapat digunakan sebagai alat motivasi. Hibah dapat diberikan kepada siswa yang mencapai prestasi tinggi dan menduduki peringkat pertama, kedua, atau ketiga di antara rekan-rekannya. Hibah juga dapat berbentuk hibah atau bentuk lain seperti: Surat boleh disampaikan. Dengan cara ini siswa dapat terpacu untuk menghafal guna melestarikan hasil belajar yang telah dicapai.

3. Persaingan

Kompetisi dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Pengajaran memerlukan persaingan baik secara langsung maupun dalam mengumpulkan pekerjaan. Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong persiapan pengajaran dan pembelajaran secara intuitif. Setelah tercipta lingkungan belajar yang kondusif, seluruh siswa berlomba-lomba menguasai materi pembelajaran yang diberikan. Selain itu, setiap siswa mengikuti latihan pembelajaran secara individu.

4. Rasa inklusi diri

Inspirasi semacam ini memberi energi pada siswa untuk merasakan pentingnya tugas, menganggapnya sebagai tantangan dan bekerja keras untuk mendapatkan harga diri. Orang-orang berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan besar sambil tetap menjaga harga diri. Siswa memikirkan hal-hal sulit demi harga diri mereka.

5. Organisasi

Peserta ujian biasanya memikirkan dan merencanakan ujian tepat waktu. Bagaimanapun, seiring berjalannya waktu tidak bisa terus menerus dijadikan inspirasi. Tes yang diberikan instruktur setiap hari tanpa pemrograman membuat siswa menjadi bosan. Oleh karena itu, tes dapat menjadi alat motivasi jika dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan prosedur dan teknik yang tepat.

6. Mengetahui hasil belajar

Anda Mengetahui hasil belajar dapat dimanfaatkan sebagai motivator. Mengetahui kejadian tersebut memotivasi siswa untuk melanjutkan pemikirannya. Selain itu, ketika siswa meningkatkan prestasi akademik mereka, mereka berusaha untuk mempertahankan prestasi tersebut atau meningkatkan kemahasiswaan mereka untuk mencapai prestasi akademik yang jauh lebih baik di masa depan atau di semester atau kuartal berikutnya.

7. Memuji

Pujian yang tepat dapat digunakan sebagai bantuan. Pujian bisa menjadi bentuk dukungan positif dan juga bisa sangat membantu. Guru dapat memberikan pujian kepada siswa untuk menunjukkan kemenangannya dalam menyelesaikan tugas sekolah. Pujian didasarkan pada hasil karya, tidak palsu, dan tidak sepenuhnya meniadakan hasil karya siswa. Dengan cara ini, siswa tidak meremehkan instrukturnya, mereka dipuja dan dihargai.

8. Disiplin

Meskipun disiplin adalah benteng negatif, disiplin dapat menjadi pemicu yang baik dan sukses jika dilakukan secara akurat dan cerdas. Disiplin dapat menjadi instrumen motivasi apabila dilakukan untuk tujuan instruktif dan bukan untuk tujuan retributif. Pendekatan instruktif di sini disebut disiplin dan maksudnya adalah mengajarkan dan menyesuaikan sikap dan perilaku siswa yang dianggap melenceng. Biasanya untuk menjamin siswa tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran meskipun telah ditolak. Sedikit mengurangi jumlah pelanggaran. Siswa harus menghindari hal ini di masa depan. Selanjutnya disiplin yang dikenakan oleh pengajar seolah-olah dipaksakan dalam keadaan yang bersifat mendidik, seperti membersihkan ruang kelas, menyiangi halaman sekolah, menyusun outline dan outline, dan karya ilmiah lainnya.

9. Ingin menghafal

Ingin menghafal artinya ada niat, ada niat untuk menghafal. Itu lebih baik daripada bertindak sembarangan. Dipacu untuk menghafal artinya mereka dibujuk untuk menghafal, sehingga mereka terus-menerus berprestasi lebih baik dibandingkan siswa yang tidak termotivasi untuk menghafal. Dapat disimpulkan bahwa inspirasi belajar tidak berdiri sendiri, namun dapat merupakan efek samping mental terkait kebutuhan siswa akan data seputar pembelajaran. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang menjadi dasar pembelajaran siswa. Need of require menyiratkan tidak perlu menghafal. Sama saja dengan terpesona belajar.

10. Alasan yang Dirasakan

Menetapkan tujuan yang dipahami dan diakui oleh siswa dapat menjadi bantuan yang sangat penting. Karena ketika seorang anak telah mencapai tujuan yang ingin dicapainya, ia merasa sangat berharga dan berharga, sehingga membuatnya bersemangat untuk terus belajar.

 

KESIMPULAN

Inspirasi memegang peranan penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran antara guru dan siswa, sehingga inspirasi belajar setiap orang tidak akan sama. Untuk memahami makna inspirasi itu sendiri dan dapat menerapkannya dalam kehidupan, kita harus mengetahui makna inspirasi itu sendiri. Motivasi apa yang harus kita buat untuk mendorong siswa? Banyak sekali komponen yang mempengaruhi keberhasilan belajar dapat berasal dari dalam diri sendiri seperti inspirasi belajar, namun komponen luar yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar adalah variabel strategi belajar dan variabel alam. Kondisi alam yang bagus memberikan dampak positif bagi siswa. Inspirasi belajar juga dapat diperluas dengan pembelajaran imajinatif. Pembelajaran inventif sendiri mengacu pada pembelajaran yang disusun dan diselenggarakan oleh pengajar untuk melaksanakan pemikiran, pertimbangan atau konsep modern untuk mewujudkan kemenangan dan kemajuan dalam pembelajaran. Artinya, siswa didorong untuk menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut. Karena pembelajaran tidak pernah total, karena pembelajaran yang sama berlangsung tetapi memerlukan pemikiran dan perubahan yang signifikan.Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang diciptakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi langsung di kelas, berdasarkan keadaan/situasi kelas. Pembelajaran inovatif dapat diadaptasi dengan model pembelajaran lainnya karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menghubungkan pembelajaran dengan kesadaran siswa di kelas. Namun kondisi lingkungan yang buruk juga membawa dampak negatif, dan kita sebagai calon guru harus tahu bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut. Setelah semuanya siap, Anda siap untuk mencapai tujuan yang Anda harapkan. Berdasarkan pentingnya motivasi siswa dan guru, maka diharapkan guru dapat menjaga motivasi siswa untuk belajar. Guru juga perlu memahami kebutuhan motivasi siswa. 

Hal ini disebabkan karena setiap siswa memerlukan motivasi yang berbeda-beda. dari.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS